METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
JULHAWIA (210
240 045)
AINUN (210
240
SUHERMAN (210 240 057)
KOSENTRASI : EPIDEMIOLOGI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE
( UMPAR )
2012-2013
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirohim
Puji dan syukur kami
ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Kami juga bersyukur
atas berkat rezeki dan kesehatan yang diberikan kepada kami
sehingga kami dapat
mengumpulkan bahan-bahan materi makalah ini dari buku yang kami pelajari. Kami telah berusaha
semampu kami untuk
mengumpulkan berbagai macam bahan tentang mata kuliah METODOLOGI PENELITIAN KESEHATAN yang berjudul “MASALAH PENELITIAN”.
Kami sadar bahwa makalah yang kami
buat ini masih jauh dari kesempurnaan,
karena itu kami mengharapkan
saran dan kritik yang membangun untuk menyempurnakan makalah ini menjadi lebih
baik lagi. Oleh karena itu kami mohon bantuan
dari para pembaca,
Demikianlah makalah ini kami buat, apabila
ada kesalahan dalam penulisan, kami mohon maaf yang
sebesarnya dan sebelumnya kami mengucapkan terima kasih.
Parepare Oktober 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN
........................................................................................... 1
A. LATARBELAKANG.......................................................................................... 1
B. RUMUSAN
MASALAH................................................................................... 2
C. TUJUAN
PENULISAN...................................................................................... 2
BAB 2
PEMBAHASAN............................................................................................. 3
A. APA
SEBENARNYA MASALAH ITU?............................................................... 3
B. KEPEKAAN TERHADAP MASALAH
PENELITIAN............................................ 4
C.
MEMILIH MASALAH PENELITIAN................................................................ 6
D.
PERTANYAAN PENELITIAN........................................................................... 9
BAB 3
PENUTUP...................................................................................................... 12
A. KESIMPULAN................................................................................................ 12
B. SARAN......................................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA................................................................................................... 13
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
LATARBELAKANG
Seperti telah
sedikit disinggung dalam uraian sebelumnya bahwa penelitian harus berangkat
dari masalah. Sedangkan masalah penelitian itu sendiri merupakan masalah yang
paling awal muncul pada saat seseorang akan melakukan penelitian.
Masalah adalah titik tolak dari setiap kegiatan
penelitian,sebab bagi seorang peneliti ’masalah’ merupakan undangan untuk
melakukan penelitian. Pada saat dan situasi seperti sekarang ini, di mana
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sudah begitu tinggi,tetapi di pihak
lain masalah semakin banyak dan kompleks pula. Hal ini juga berarti perlu
perhatian dan penanganan dari kita untuk pemecahan masalah-masalah tersebut.
Sedangkan penelitian adalah bagian dari proses pemecahan masalah.
Meskipun ilmu dan
teknologi kesehatan atau kedokteran telah berkembang sedemikian tingginya,
misalnya ditemukannya metode dan teknik pemberantasan penyakit, pencegahan
penyakit dan rehabilitasi tetapi di pihak lain menimbulkan berbagai macam
masalah baru. Masalah-masalah ini seolah-olah sedang antri atau menunggu
gilirannya untuk dipecahkan. Masalah yang satu belum terpecahkan, masalah lain
sudah muncul untuk segera dipecahkan. Contoh yang menonjol yang merupakan
masalah kesehatan masyarakat dunia dan juga Indonesia adalah masalah
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa sebenarnya masalah itu?
2. Apa saja faktor yang mempengaruhi kepekaan terhadap masalah penelitian ?
3. Kriteria
apa saja yang diuraikan dalam memilih masalah penelitian ?
4. Bagaimana cara membuat perntanyaan penelitian yang sesuai dan benar ?
C.
TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud masalah
penelitian.
2. Untuk mengetahui berbagai faktor yang
mempengaruhi minat dan pengetahuan atau keahlian sebagai dasar kepekaan
terhadap masalah penelitian.
3. Untuk mengetahui kriteria pemilihan masalah
penelitian.
4. Untuk
mempelajari bagaimana cara membuat pertanyaan yang baik dan benar.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Apa Sebenarnya Masalah itu ?
Masalah adalah suatu kesenjangan (gap)
antara yang seharusnya dengan apa yang terjadi tentang sesuatu hal, atau antara
kenyataan yang ada atau terjadi dengan yang seharusnya ada atau terjadi, antara
harapan dan kenyataan. Misal, seharusnya
untuk mencapai masyarakat yang sehat, semua anggota masyarakat harus membuang
kotoran di kakus, harus minum air bersih, makan makanan yang bergizi cukup, dan
sebagainya. Tetapi pada kenyataannya banyak anggota masyarakat yang buang air
besar di kebun atau kali, minum air yang tidak bersih dan tidak dimasak, makan
yang hanya ala kadarnya,dan sebagainya. Hal ini berarti ada kesenjangan, dan
ini adalah satu masalah kesehatan masyarakat.
1.
Pengertian Masalah
Secara umum pengertian masalah adalah kesenjangan yang
terjadi antara harapan dengan kanyataan. Sedangkan
dalam penelitian, masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang
seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek,
antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaannya dan yang
sejenis dengan itu.
2.
Sumber Masalah
Masalah atau permasalahan dalam penelitian, menurut Stonner (1982)
sebagaimana dikutip oleh Sugiyono (2006: 52), biasanya bersumber dari:
1. Terdapat
penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan;
misalnya pengelolaan pendidikan dengan sistem
sentralisasi dirubah menjadi sistem disentralisasi atau dengan MBS, tentu saja
akan muncul masalah. Bagaimana pelaksanaannya? Apa yang terjadi setelah perubahan
tersebut? dll.
2. Terdapat
penyimpangan antara apa yang telah direncancakan dengan kenyataan; misalnya
dengan kebijakan kurikulum KBK atau KTSP seharusnya pendidikan akan meningkat
kualitasnya, ternyata tidak demikian kenyataannya.
3. Ada
Pengaduan; misalnya sekolah pada dasarnya tenang-tenang saja tidak ada masalah.
Tiba-tiba ada pengaduan bahwa produk (lulusannya) tidak ada yang diterima kerja
atau pelayanannya ternyata tidak memuaskan, dll.
4. Ada
Kompetisi; misalnya adanya saingan antara lembaga pendidikan negeri dengan
lembaga pendidikan swasta, dll.
Di
sisi lain, menurut Tuckman (1972), masalah penelitian juga biasanya bersumber
dari; 1) pengalaman (experiences); 2) Deduksi dari teori (deduction from
theory); 3) literatur yang relevan (related theory); dan 4) sumber-sumber lain
yang dari non-pendidikan (non-educational sources).
B. KEPEKAAN
TERHADAP MASALAH PENELITIAN
Kepekaan terhadap masalah penelitian
Dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu:
1.
Profesi
Profesi atau bidang pekerjaan seseorang dapat menjadi sumber minat untuk melakukan penelitian.
Contoh: bidan yang bekerja di klinik akan lebih menyukai dan tertarik meneliti tentang kejadian yang sering dialami, misalnya: pemeriksaan kehamilan, persalinan, dll.
Profesi atau bidang pekerjaan seseorang dapat menjadi sumber minat untuk melakukan penelitian.
Contoh: bidan yang bekerja di klinik akan lebih menyukai dan tertarik meneliti tentang kejadian yang sering dialami, misalnya: pemeriksaan kehamilan, persalinan, dll.
2.
Spesialisasi
Keahlian khusus seseorang akan menyebabkan orang tersebut lebih peka terhadap masalah yang berkaitan dengan keahliannya.
Contoh: bidan yang selalu menolong persalinan, pasti dapat mengetahui lebih dalam tentang fisiologi dan patologi ibu bersalin. Sehingga dapat diidentifikasi masalahnya.
Keahlian khusus seseorang akan menyebabkan orang tersebut lebih peka terhadap masalah yang berkaitan dengan keahliannya.
Contoh: bidan yang selalu menolong persalinan, pasti dapat mengetahui lebih dalam tentang fisiologi dan patologi ibu bersalin. Sehingga dapat diidentifikasi masalahnya.
3.
Akademis
Jenjang pendidikan berpengaruh terhadap terhadap kajian masalah yang diambil. Semakin tinggi jenjang pendidikannya maka semakin dalam kajian masalahnya.
Jenjang pendidikan berpengaruh terhadap terhadap kajian masalah yang diambil. Semakin tinggi jenjang pendidikannya maka semakin dalam kajian masalahnya.
4. Kebutuhan dan Praktik Kehidupan
Sehari-hari
Dengan menaruh perhatian terhadap kebutuhan serta
dari pengalaman kehidupan sehari-hari,dapat menimbulkan kepekaan akan masalah.
Seseorang yang secara saksama memperhatikan kebersihan anaknya sendiri atau
anak tetangganya, kebersihan lingkungannya dan sebagainya,akan membantu dalam
melihat berbagai masalah kesehatan. Hal ini sudah barang tentu dapat
meningkatkan kepekaannya terhadap masalah.
5.
Pengalaman lapangan
Seseorang
yang mempunyai banyak pengalaman lapangan akan menambah kepekaannya terhadap
masalah di bidangnya.
Contoh: Bidan yang sudah bekerja selama puluhan tahun di klinik, pasti menemukan banyak kesenjangan antara teori dan fakta di lapangan.
Contoh: Bidan yang sudah bekerja selama puluhan tahun di klinik, pasti menemukan banyak kesenjangan antara teori dan fakta di lapangan.
6.
Bahan bacaan atau kepustakaan
Membaca
dapat meningkatkan wawasan seseorang dan menambah pengetahuan sehingga pola
berpikir kritisnya akan semakin berkembang.
7.
Diskusi ilmiah
Diskusi
ilmiah juga dapat meningkatkan kepekaan terhadap persoalan yang ada.
Contoh:
diskusi antara mahasiswi kebidanan dengan bidan berpengalaman atau dosen
kebidanan sehingga dapat diperoleh masalah.
C. MEMILIH MASALAH PENELITIAN
Seperti telah disebutkan sebelumnya, bahwa bila kita akan melakukan
penelitian, pertanyaan yang penama-tama harus dijawab adalah masalah apa yang
layak untuk diteliti. Di bidang kesehatan atau kedokteran banyak masalah yang
memerlukan penelitian, tetapi yang mana yang layak dilakukan penelitian? Untuk
memilih masaiah yang layak dan relevan diteliti, di bawah ini akan diuraikan
beberapa kriteria pemilihan masalah penelitian, antara lain:
1. Masih Baru
Pengertian ‘baru’
di sini maksudnya ialah masalah penelitian tersebut belum pernah diungkap atau
dilakukan penelitian oleh orang lain. Dengan kata lain, masalah tersebut masih
hangat-hangatnya di masyarakat. Hal ini penting agar tidak terjadi usaha yang sia-sia,
karena sudah pernah dilakukan oleh orang lain. Di sinilah perlunya banyak
membaca literatur atau hasil-hasil publikasi penelitian lain atau diskusi
dengan pihak-pihak lain. Tanpa banyak membaca, kita tidak tahu apakah masalah
penelitian kita sudah dijawab oleh penelitian lain atau belum.
2. Aktual
Masaiah
penelitian yang aktual di sini diartikan masalah tersebut benar-benar terjadi
atau berlangsung di dalam masyarakat. Masalah penelitian tidak boleh mengawang
atau tidak berpijak pada kenyataan masyarakat. Hal ini juga berarti bahwa
masalah tersebut harus menjadi masalahnya masyarakat. bukan masalahnya
peneliti. Untuk memperoleh masalah yang aktual ini, penulis harus banyak
melakukan kunjungan lapangan,
berdialog dengan masyarakat atau dengan ahli-ahli yang bersangkutan dengan.
bidang yang akan diteiti.
3. Praktis
Suatu penelitian
untuk kepentingan apa pun dan jenis penelitian apa pun selalu memerlukan sumber
daya, baik tenaga. pikin dan waktu. Untuk itu masalah penelitian tersebut harus
mempunyai nilai yang praktis; artinya, hasil penelitian harus dapat menunjang
kegiatan praktis. Masalah yang tidak mempunyai kepentingan praktik tidak layak
untuk diangkat menjadi masalah penelitian, sebab hanya merupakan suatu
pemborosan atau penghamburan sumber daya saja.
4. Memadai
Masalah yang akan
diangkat menjadi masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak
terlalu luas, tetapi juga tidak terlalu sempit. Masalah yang terlalu luas akan
menghasilkan penelitian yang jelas, dan juga akan memakan sumber daya yang
besar. Sebaliknya masalah yang terlalu sempit akan menghasilkan sesuatu yang
kurang berbobot. Oleh sebab itu masalah harus dibatasi. Disesuaikan dengan
kemampuan dan sumber daya yang tersedia meskipun tidak terlalu sempit. Dengan
kata lain, masalah yang akan diangkat menjadi masalah penelitian tersebut harus
memadai.
5. Sesuai dengan Kemampuan Peneliti
Seseorang yang
akan melakukan penelitian harus mempunyai kemampuan penelitian dan kemampuan di
bidang yang akan ditelitinya. Apabila ia tidak mempunyai kemampuan-kemampuan
tersebut barang tentu hasil penelitiannya kurang dapat dipertanggungjawabkan
baik dari segi ilmiah (akademis) maupun praktik yang akan meneliti di bidang
kesehatan atau kedokteran, dengan sendirinya haris menguasai pengetahuan tentang
kesehatan dan kedokteran.
6. Sesuai dengan Kebijakan Pemerintah.
Masalah-masalah
yang bertentangan dengan kebijaksanaan pemerintah, undang-undang pemerintah,
ataupun adat istiadat masyarakat, tidak dapat diangkat menjadi masalah
penelitian. Sebab masalah-masalah ini di samping bertentangan dengan
kebijaksanaan tersebut, juga dapat mengundang kekuatan sosial maupun politik
yang dapat merintangi dan menghambat jalannya penelitian.
7. Ada yang mendukung
Seperti telah
disebutkan di atas, bahwa penelitian apa pun memerlukan biaya dan biaya ini
biasanya dapat diperoleh dari instansi-intansi pendukung atau sponsor, baik
swasta maupun pemerintah. Agar penelitian tersebut dapat dibiayai oleh sponsor,
maka masalah yang dipilih harus disesuaikan dengan masalah yang dirasakan oleh
para sponsor tersebut.
Kriteria-kriteria
ini bukanlah kriteria untuk memilih topik penelitian, tetapi kriteria untuk
memilih masalah yang akan dijadikan titik tolak untuk meneliti. Dengan
dipilihnya masalah penelitian yang berdasarkan kriteria tersebut diharapkan
akan menghasilkan kegiatan penelitian yang relevan dengan kebutuhan program di
bidang yang bersangkutan.
ü ROSEDUR PENELITIAN: MEMILIH MASALAH
PENELITIAN
Rangkuman Buku Prosedur Penelitian
Karya Prof. Dr. Suharismi Arikunto
Masalah
penelitian dapat berasal dari berbagai sumber, yaitu dari pengalaman bekerja
sehari-hari, dari hsil membaca dn menelaah buku-buku, atau dari masalah yang
dirasakan oleh orang lain. Yang penting adalah bahwa peneliti harus memahami
permasalahan penelitiannya.
Hasil
penelitian perkayaan dari pengetahuan. Oleh karena meneliti itu memerlukan
biaya, tenaga, waktu, ketekunan, dan keseriusan dari penelitian, maka sebuah
topic atau judul penelitian harus dipilih secara hati-hati hingga memenuhi
persyaratan yaitu sebagai berikut.
1.
Judul harus sesuai dengan minat
2.
Judul harus dapat dilaksanakan
3.
Harus tersedia faktor pendukung
4.
Judul harus bermanfaat, penelitian bukan
merupakan ulangan, bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan praktik.
Judul penelitian harus dirumuskan
secara jelas hingga menggambarkan:
1. Sifat dan jenis
penelitian
2. Objek yang
diteliti
3. Subjek Penelitian
4. Lokasi/daerah
penelitian
5. Tahun (waktu) terjadinya peristiwa
Jenis-jenis problema:
1. Mengetahui dan
mendeskripsikan
2. Problema
komparasi
3. Problema korelasi
a. Korelasi, dan
b. Korelasi
sebab-akibat
D.
PERTANYAAN
PENELITIAN
Perlu dibedakan antara pernyataan masalah (problem statement) dan
pertanyaan penelitian (research question). Pernyataan masalah
adalah suatu pernyataan adanya masalah, berisi tentang deskripsi fakta yang ada
pada saat itu. Sedangkan pertanyaan penelitian adalah suatu bentuk
pertanyaan yang menghendaki jawaban dari penelitian yang akan dilakukan. Oleh
sebab itu, pertanyaan penelitian adalah suatu selalu dalam bentuk kalimat
tanya. Kedua hal ini selalu berhubungan. Untuk jelasnya di bawah ini akan
diberikan beberapa contoh.
Contoh 1
Masalah penelitian:
Kabupaten X
terletak di Provinsi Jawa Barat, daerahnya termasuk subur. Pendapatan per
kapita penduduknya melebihi pendapatan per kapita nasional. Sarana transportasi
sangat baik, penduduk yang buta huruf relatif sangat rendah. Program-program
pembangunan termasuk program kesehatan dan keluarga berencana sudah cukup
banyak dilaksanakan. Tetapi angka kematian anak di kabupaten ini masih cukup
tinggi, jauh di atas angka nasional.
Kesenjangan:
Kondisi
geografis, sosial, dan ekonomi kabupaten tersebut seharusnya rnenjamin angka
kematian anak yang rendah, tetapi kenyataannya angka kematian anak tersebut
tinggi.
Pertanyaan penelitian:
Faktor-faktor apa
yang menyebabkan tingginya angka kematian anak di Kabupaten X tersebut?
Contoh 2
Masalah Penelitian:
Hasil survei
Keluarga Berencana di suatu provinsi, diketemukan adanya perbedaan angka prevalensi
pemakaian kontrasepsi yang besar antara kecamatan-kecamatan di provinsi
tersebut, meskipun semua kecamatan tersebut menerima pelayanan Keluarga
Berencana yang sama.
Kesenjangan :
Semua kecamatan
di provinsi tersebut seharusnya mempunyai angka prevalensi pemakaian
kontrasepsi yang sama, tetapi kenyataannya terdapat perbedaan yang mencolok di
antara kecamatan-kecamatan tersebut.
Pertanyaan penelitian:
Faktor apa yang
menyebabkan terjadinya perbedaan dalam angka prevalensi pemakaian kontrasepsi
tersebut?
Contoh 3
Pernyataan penelitian:
Penyuluhan gizi
di desa A telah dilaksanakan dengan gencar, baik melalui ceramah-ceramah maupun
penyebaran selebaran-selebaran yang berisi petunjuk makanan bergizi. Kegiatan
ini sudah hampir 2 tahun dilaksanakan, tetapi hasil survei menunjukkan perilaku
gizi anak balita di desa itu pun masih rendah pula. Rendahnya perilaku gizi ibu
tentang gizi merupakan salah satu petunjuk bahwa penyuluhan gizi di desa ini
kurang berhasil.
Kesenjangan:
Dengan dilakukan
penyuluhan gizi di desa ini seharusnya meningkatkan pengetahuan gizi bagi
ibu-ibu dan selanjutnya dapat meningkatkan perilaku gizi ibu-ibu tersebut
rentang gizi. Dengan meningkatnya perilaku gizi seharusnya membawa dampak|
terhadap peningkatan status gizi anak balita. Tetapi ternyata tidak terjadi
yang demikian.
Pertanyaan penelitian:
Mengapa
penyuluhan gizi yang dilakukan dengan ceramah-ceramah dan penyebarluasan
selebaran-selebaran tentang gizi tersebut tidak atau kurang berpengaruh
terhadap peningkatan perilaku gizi dan peningkatan status gizi anak balita.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Masalah adalah titik tolak dari setiap kegiatan
penelitian,sebab bagi seorang peneliti ’masalah’ merupakan undangan untuk
melakukan penelitian. Secara umum pengertian masalah adalah kesenjangan yang
terjadi antara harapan dengan kanyataan. Sedangkan
dalam penelitian, masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang
seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek,
antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaannya dan yang
sejenis dengan itu.
Dalam bidang kesehatan atau
kedokteran,masalah tersebut sangat banyak dan kompleks,dan bahkan tidak
terbatas. Meskipun masalah penelitian itu selalu ada dan banyak,tetapi belum
tentu mudah mengangkatnya sebagai masalah penelitian. Untuk dapat mengangkat
masalah-masalah kesehatan tersebut menjadi masalah penelitian diperlukan
kepekaan penelitian.
Dalam melakukan penelitian,pertanyaan
yang pertama-tama harus dijawab adalah memilih masalah apa yang layak untuk
diteliti. Dan membedakan antara pernyataan masalah penelitian (problem statement) dan pertanyaan
penelitian (research question).
B.
SARAN
Dalam melakukan suatu kegiatan
penelitian hendaknya terlebih dahulu melihat apa yang menjadi masalah dari
penelitian tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Pratiknya.2000. Dasar-dasar Metodologi Penelitian dan Kesehatan.Jakarta:Raja
Grapindo Persada.
Soekidjo,Notoatmojo.
1993. Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharismi. 2006. Prosedur Penelitin Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharismi. 2006. Prosedur Penelitin Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta
0 komentar:
Posting Komentar