BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.
Latar
belakang
Bronkus
adalah
kaliber jalan udara pada sistem pernapasan yang membawa udara ke paru-pari.
Tidak terdapat pertukaran udara yang terjadi pada bagian paru-paru ini.
Bronkitis merupakan peradangan pada bronkus. Terdapat dua tipe utama: akut dan
kronik. Bronkitis akut biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Trakea/Batang Tenggorok Merupakan
bagian dari sistem pernafasan.Trakea disusun atas 3 lapis jaringan, dari luar
ke dalam :a. Jaringan ikat padatb. Jaringan rulang rawan dan jaringan otot
polosc. Jaringan epitel silindris berlapis banyak bersilia
2.
Rumusan
masalah
A. PENGERTIAN BRONKUS
B. PERAN DALAM PENYAKIT
C. ETIOLOGY/PENYEBAB
D.KOMPLIKASI
E. PENGERTIAN TRAKEA
3.
TUJUAN
Untuk mengetahui :
defenisi bronkus,peran penyakit bronkus,penyebab nya,komplikasi yany
terjadi,dan pengertian trakea.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
BRONKUS
Bronkus
adalah
kaliber jalan udara pada sistem pernapasan yang membawa udara ke paru-pari.
Tidak terdapat pertukaran udara yang terjadi pada bagian paru-paru ini.
Bronkitis merupakan peradangan pada bronkus. Terdapat dua tipe utama: akut dan
kronik. Bronkitis akut biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Burung
mempunyai saluran pernapasan yang terdir atas lubang hidung, trakea, bronkus
dan paru-apru. Pada bagian bawah trakea terdapat alat suara disebut siring.
Burung mempunyai alat bantu pernapasan yang disebut pundi-pundi udara yang
berhubungan dengan paru-paru. Fungsi pundi-pundi udara antara lain untuk membantu pernapasan
dan membantu membesarkan rongga siring sehingga dapat memperkeras suara. Proses
pernapasan pada burung terjadi sebagai berikut. Jika otot tulang rusuk
berkontaksi, tulang rusuk bergerak ke arah depan dan tulang dada bergerak ke
bawah. Rongga dada menjadi besar dan tekanannya menurun. Hal ini menyebabkan
udara masuk ke dalam paru-paru dan selanjutnya masuk ke dalam pundi-pundi
udara. Pada waktu otot tulang rusuk mengendur, tulang rusak bergerak ke arah
belakang dan tulang dada bergerak ke arah atas. Rongga dada mengecil dan
tekanannya menjadi besar, mengakibatkan udara keluar dari paru-paru. Demikian
juga udara dari pundi-pundi udara keluar melalui paru-apru. Pengambilan oksigen
oleh paru-paru terjadi pada waktu inspirasi dan ekspirasi. Pertukaran gas hanya
terjadi di dalam paru-paru.
Pada
burung, tempat berdifusinya gas pernapasan hanya terjadi di paru-paru.
Paru-paru burung berjumlah sepasang dan terletak dalam rongga dada yang
dilindungi oleh tulang rusuk. Jalur pernapasan pada burung berawal di lubang
hidung. Pada tempat ini, udara masuk kemudian diteruskan pada celah tekak yang
terdapat pada dasar faring yang menghubungkan trakea. Trakeanya panjang berupa
pipa bertulang rawan yang berbentuk cincin, dan bagian akhir trakea bercabang
menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan bronkus kiri. Dalam bronkus pada
pangkal trakea terdapat sirink yang pada bagian dalamnya terdapat
lipatan-lipatan berupa selaput yang dapat bergetar. Bergetarnya selaput itu
menimbulkan suara. Bronkus bercabang lagi menjadi mesobronkus yang merupakan
bronkus sekunder dan dapat dibedakan menjadi ventrobronkus (di bagian ventral)
dan dorsobronkus ( di bagian dorsal). Ventrobronkus dihubungkan dengan
dorsobronkus, oleh banyak parabronkus (100 atau lebih).
Parabronkus
berupa tabung tabung kecil. Di parabronkus bermuara banyak kapiler sehingga
memungkinkan udara berdifusi. Selain paru-paru, burung memiliki 8 atau 9
perluasan paru-paru atau pundi-pundi hawa (sakus pneumatikus) yang menyebar
sampai ke perut, leher, dan sayap. Pundi-pundi hawa berhubungan dengan
paru-paru dan berselaput tipis. Di pundi-pundi hawa tidak terjadi difusi gas
pernapasan; pundi-pundi hawa hanya berfungsi sebagai penyimpan cadangan oksigen
dan meringankan tubuh. Karena adanya pundi-pundi hawa maka pernapasan pada
burung menjadi efisien. Pundi-pundi hawa terdapat di pangkal leher (servikal),
ruang dada bagian depan (toraks anterior), antara tulang selangka (korakoid),
ruang dada bagian belakang (toraks posterior), dan di rongga perut (kantong
udara abdominal). Masuknya udara yang kaya oksigen ke paru-paru (inspirasi)
disebabkan adanya kontraksi otot antartulang rusuk (interkostal) sehingga
tulang rusuk bergerak keluar dan tulang dada bergerak ke bawah. Atau dengan
kata lain, burung mengisap udara dengan cara memperbesar rongga dadanya
sehingga tekanan udara di dalam rongga dada menjadi kecil yang mengakibatkan
masuknya udara luar. Udara luar yang masuk sebagian kecil tinggal di paru-paru
dan sebagian besar akan diteruskan ke pundi- pundi hawa sebagai cadangan udara.
Udara
pada pundi-pundi hawa dimanfaatkan hanya pada saat udara (OZ) di paruparu
berkurang, yakni saat burung sedang mengepakkan sayapnya. Saat sayap mengepak
atau diangkat ke atas maka kantung hawa di tulang korakoid terjepit sehingga
oksigen pada tempat itu masuk ke paru-paru. Sebaliknya, ekspirasi terjadi
apabila otot interkostal relaksasi maka tulang rusuk dan tulang dada kembali ke
posisi semula, sehingga rongga dada mengecil dan tekanan menjadi lebih besar
dari tekanan di udara luar akibatnya udara dari paru-paru yang kaya karbon
dioksida keluar. Bersamaan dengan mengecilnya rongga dada, udara dari kantung
hawa masuk ke paru-paru dan terjadi pelepasan oksigen dalam pembuluh kapiler di
paru-paru. Jadi, pelepasan oksigen di paru-paru dapat terjadi pada saat
ekspirasi maupun inspirasi. Kecepatan respirasi pada berbagai hewan berbeda
bergantung dari berbagai hal, antara lain, aktifitas, kesehatan, dan bobot
tubuh.
Burung
mengisap udara Þ udara mengalir lewat bronkus ke pundi-pundi hawa bagian belakang
Þ bersamaan dengan itu udara yang sudah ada di paru-paru mengalir ke pundipundi
hawa Þ udara di pundi-pundi belakang mengalir ke paru-paru Þ udara menuju
pundipundi hawa depan.
Bronchiolus
berfungsi sebagai saluran udara pernafasan dari bronchus menuju ke gelembung -
gelembung alveolus. Struktur dari bronchiolus hampir mirip dengan struktur yang
menyusun bronchus tapi epitelium bersilianya mengalami modifikasi menjadi
sisik.
0 komentar:
Posting Komentar