BAB 1 PENDAHULUAN
I.
Latar
belakang
Diangkatnya judul hiperkolesterolemia di latar
belakangi oleh beberapa factor di antaranya adalah pola dan gaya hidup masyarakat yang kurang baik pada saat ini,
yang menyebabkan kadar kolesterol meningkat yang kemudian menjadi satu factor
terjadinya beberapa penyakit salah satunya adalah penyakit jantung koroner. berlebihnya asupan makanan yang berasal
dari lemak hewani, telur dan serta makanan-makanan yang disebut sebagai makanan
cepat saji (junkfood) menyebabkan
kadar kolesterol dalam darah meningkat sehingga timbul penyakit jantung koroner
apabila di sertai dengan adanya factor resiko
lainnya seperti merokok,tekanan darah tinggi. Yang mana PJK pada saat
ini menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia.
II.
Rumusan masalah
1.
Apa
yang di maksud dengan kolesterol ?
2.
Bagaimana
mekanisme terjadinya kolesterolemia ?
III.
Tujuan
1.
Pembaca
dapat mengetahui apa yang di maksud kolesterol.
2.
Pembaca
juga dapat mengetahui mekanisme terjadinya kolesterolemia sehingga dapat
mencegah peningkatan kolesterol untuk mendapatkan kualitas kesehatan.
BAB II PEMBAHASAN
I.
Pengertian kolesterol
Kolesterol
adalah termasuk keluarga lipid (lemak), . Kolesterol
sendiri sebenarnya merupakan lemak yang tidak terlalu larut di dalam darah.
Karena sifatnya yang tidak terlalu larut dalam darah itu, maka kolesterol butuh
bantuan untuk dapat beredar dalam pembuluh darah tubuh. Kolesterol dalam darah
akan terikat pada suatu ‘kendaraan’ yang disebut lipoprotein yang dapat
membantu kolesterol untuk beredar di dalam pembuluh darah tubuh. Kehadiran
lemak sendiri dalam tubuh kita sesungguhnya memiliki fungsi sebagai zat gizi
yang sangat diperlukan oleh tubuh disamping zat gizi lainnya seperti
karbohidrat, protein, vitamin dan mineral. Lemak adalah cadangan energi yang
memberikan kontribusi kalori paling tinggi. Sering kali kolesterol menjadi
bahan perbincangan sebagai sumber masalah kesehatan degeneratif.
II.
Mekanisme terjadinya Kolesterol
Kolesterol
diproduksi sendiri dari tubuh, tapi juga d produksi oleh makanan yang di konsumsi
sehari-hari, terutama dari kuning telur, kerang-kerangan seperti udang,
kepiting, jeroan (usus, babat, hati, limpa, otak, ginjal, dan jantung) serta
makanan yang berasal dari susu (mentega, keju). Kolesterol
diproduksi di dalam hati sekitar 1gr/hari serta juga usus halus kemudian akan
beredar didalam darah. Dalam kandungan darah, kolesterol terikat oleh suatu zat
lipoprotein, zat tersebut terdiri dari:
- kilomikron,
kilomikron adalah suatu zat yang memiliki fungsi membawa energi dalam
bentuk lemak ke otot.
- VLDL (Very
Low Density Lipoprotein), zat yang berfungsi untuk membawa kolesterol
yang telah dikeluarkan oleh hati ke jaringan otot untuk disimpan sebagai
cadangan energi.
- LDL (Low Density Lipoprotein),
- IDL (Intermediate Low Density
Lipoprotein), dan
- HDL (High Density Lipoprotein).
Low Density Lipoprotein (LDL)
Sesuai dengan istilah penamaanya, kolesterol LDL (low
density liporotein) ini memiliki kadar protein lebih sedikit dan memiliki
kandungan kolesterol lebih banyak. Dalam perjalanannya ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah, kolesterol ini memiliki sifat yang mudah sekali menempel pada
dinding pembuluh darah. Ketika proses
penempelan pada dinding pembuluh darah ini berakumulasi, timbunan tersebut
menjadi plak lemak dan volumenya bertambah hingga menyempitkan aliran dalam
pembuluh darah. Ketika sebuah aliran dalam pembuluh darah tersumbat, berbagai
macam ancaman yang fatal berpotensi menyerang tubuh manusia. Akibat dari kolesterol
golongan LDL yang akrab dengan sebutan ‘kolesterol jahat’. Kolesterol LDL hadir dari hasil produksi alamiah oleh
tubuh. sebenarnya tubuh memiliki kemampuan untuk meproduksi kolesterol yang
telah sesuai kadar yang dibutuhkan, namun akibat dari konsumsi lemak jenuh,
transfat, dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL lebih dari normal.
Ketika LDL terlalu banyak beredar di dalam darah, LDL
akan memperlambat pembentukan dinding pembuluh darah arteri bagian dalam yang
memberikan asupan nutrisi dan oksigen ke jantung dan otak. Bersama dengan
substansi lainnya, LDL akan membentuk plak, yaitu suatu deposit yang keras dan
tebal di pembuluh darah yang dapat mengakibatkan penyempitan pembuluh darah dan
membuatnya kurang atau tidak lentur lagi. Kondisi ini dikenal dengan aterosklerosis.
High Density Lipoprotein (HDL)
Kebalikannya
dengan LDL (low density lipoprotein), HDL (high density lipopreotein)
kolesterol yang sering disebut sebagai kolesterol baik. Disebut baik, karena karakter
sifatnya yang mengikat kolesterol LDL yang sangat mudah membuat timbunan plak
lemak di dinding pembuluh darah hingga menyebabkan penyumbatan yang berakibat
fatal. Sifat HDL
mengangkut kolesterol yang memiliki kadar protein lebih sedikit dan mampu membawa
kelebihan kolesterol jahat di pembuluh arteri untuk dibuang. Kesimpulannya HDL
mencegah kolesterol mengendap di arteri dan mencegah aterosklerosis (pengerasan
pembuluh darah). Semakin tinggi
kadar HDL sering dihubungkan dengan semakin rendah kejadian penyakit jantung
serta stroke. Beberapa faktor lain yang diketahui ikut mempengaruhi penurunan
kadar HDL adalah merokok. Kolesterol HDL
dapat ditingkatkan kadarnya di dalam darah dengan aktivitas olahraga secara
rutin. Selain itu dengan pengendalian pola makan juga dapat mengatur kadar HDL
untuk kesehatan tubuh.
Trigliserida
Dalam suatu bentuk total kolesterol, selain LDL dan
HDL, terdapat kadar yang dinamakan Trigliserida. Trigliserida adalah bentuk
utama dari lemak. Bentuknya sendiri tersusun atas tiga molekul asam lemak yang
terkombinasikan dengan gliserol.
Sebagian
besar lemak tubuh kita berbentuk trigliserid. Sebagaimana fungsi lemak,
trigliserida merupakan kontributor cadangan energi. Selain dihasilkan sendiri
oleh tubuh, trigliserid juga berasal dari makanan yang dikonsumsi. Sebagaimana
kolesterol, pada kadar kandungan normal, trigliserida bersifat positif terhadap
kesehatan dan membawa manfaat. Namun dari hasil penelitian ditemukan, jika
kadar trigliserid meningkat, potensi timbulnya penyakit jantung dapat terjadi,
terutama pada wanita yang kelebihan berat badan, punya tekanan darah tinggi dan
menderita diabetes melitus. Tingginya
trigliserid sering disertai dengan keadaan kadar HDL rendah. Sementara yang
lebih mengerikan lagi, ditemukan pula pada kadar trigliserida diatas 500 mg/dl
dapat menyebabkan peradangan pada pankreas. Keadaan kadar
trigliserida juga dilatarbelakangi oleh konsumsi alkohol, peningkatan berat
badan, pola makan yang memiliki kadar gula atau lemak yang tinggi serta gaya
hidup malas berolahraga.
- Kolesterol dan Aterosklerosis
Aterosklerosis adalah mengerasnya timbunan lemak pada
dinding arteri, secara etimologis berasal dari bahasa Yunani ather yang
berarti ‘bubur’. Jadi secara harfiah, zat
yang semula lembut dan lembek tersebut tertimbun dan terakumulasi jumlahnya
dalam suatu area sehingga terjadi proses pengerasan hingga menyumbat aliran
darah dalam pembuluh darah. Timbunan lemak yang terjadi tersebut disebabkan
oleh kolesterol LDL yang sifatnya sangat mudah sekali melekat dalam pembuluh
darah.
Proses
aterosklerosis sebenarnya sudah dimulai sejak masa kanak-kanak, seiring dengan
meningkatnya konsumsi makanan dan perubahan gaya hidup, terutama jika gaya
hidup akrab dengan seringnya mengonsumsi makanan siap saji (junk food).
Bahkan, proses aterosklerosis sudah terjadi padaa saat bayi berusia tiga bulan.
Persoalan mulai mengemuka ketika proses aterosklerosis ini terakumulasi dan
menahun. Dampaknya baru terlihat dikala peranjakan dari masa remaja ke masa
dewasa. Umumnya pada masa ini bisa diperkirakan sebagai masa kepastian penyakit
ini terjadi serta pemincu aterosklerosis adalah merokok. Ketika manusia
merokok, zat oksidan semakin banyak terlepas akibat dari respon masuknya racun
dari rokok yang terhisap. Zat oksidan inilah yang membuat dinding pembuluh
darah rusak dan membuat kolesterol LDL semakin mudah ‘tersangkut’ di area
kerusakan yang ditimbulkan oleh zat oksidan tersebut. Kemudiannya kolesterol
yang ‘tersangkut’ tersebut kian tertimbun dan menimbulkan sumbatan sehingga
pembuluh darah menjadi mengeras dan terjadilah aterosklerosis.
BAB III
PENUTUP
I.
Kesimpulan
Kolesterolemia adalah suartu keadaan
dimana kadar kolesterol meningkat disebabkan oleh berlebihannya kadar LDL dalam
tubuh sehingga tertimbunnya flak pada pembulu darah arteri sehingga kadar HDL
tidak mampu lagi mengikat LDL yang mengakibatkan bertumpuknya flak pada arteri
yang dapat menimbulkan berbagai penyakit non infeksi seperti PJK, strok dan
bahkan kematian.
II.
Saran
1. Aturlah pola makan dan perilaku hidup sehat
untuk mendapatkan kualitas kesehatan yang baik.
2. Sebaiknya
lakukan Check Up (periksa
darah) dan lakukan secara berkala 6
bulan sekali setelah berkonsultasi kesehatan dengan dokter.
3. Berolahragalah secara teratur dan
lakukan diet rendah lemak.
0 komentar:
Posting Komentar