BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Perencanaan
Sumber Daya Manusia adalah perencanaan strategis untuk mendapatkan dan
memelihara kualifikasi sumber daya manusia yang diperlukan bagi organisasi
perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut.
v Ancaman
kompetisi global, kondisi perekonomian yang tidak menentu, kondisi politik dan
perubahan teknologi adalah beberapa faktor ekternal yang menyebabkan perusahaan
harus mencari berbagai kiat untuk memberdayakan SDM nya.
v Organisasi
sering dihadapkan pada masalah SDM seperti:
v Kurangnya
tenaga teknis dengan spesialisasi.
v Terbatasnya
jumlah manajer yang berkualitas, berpengalaman dan jujur untuk mendukung
pengelolaan manajemen dengan modal besar.
v Biaya
perekrutan & pelatihan SDM yang mahal.
v Penyediaan
kesempatan karir dan lingkungan kerja yang menarik agar tenaga berbakat tetap
termotivasi.
Pemanfaatan Tenaga Kerja dalam Perusahaan :
§ Benefit
Penghargaan
selain kompensasi yang diprogramkan bagi tenaga kerja dengan tujuan agar
kebutuhan tenaga kerja tetap dapat terpelihara sehingga tenaga kerja dapat
tetap memberikan kinerja yang terbaik bagi perusahaan
§ Promosi
o proses
pemindahan tenaga kerja ke posisi yang lebih tinggi secara struktural dalam
organisasi perusahaan
o Demosi
o penurunan
tenaga kerja kepada bagian kerja yang lebih rendah yang biasanya disebabkan
karena adanya penurunan kualitas tenaga kerja dalam pekerjaannya
o Transfer
o memindahkan
tenaga kerja ke bagian yang lain, yang diharapkan tenaga kerja tersebut dapat
lebih produkti setelah mengalami proses transfer
o Separasi
o melakukan
pemindahan lingkungan kerja tertentu dari tenaga kerja ke lingkungan yang lain
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah
yang dapat diambil, yaitu :
1.
Apakah Yang Di Maksud Dengan Organisasi?
2.
Bagaimanakah Unsur-Unsur Organisasi Itu?
3.
Bagaimanakah Unsur-Unsur Sumber Daya
Manusia?
4.
Bagaimana Peran Manajemen?
C. Tujuan
1.
Untuk Mengidentifikasi Apa Itu
Organisasi
2.
Untu Mengidentifikasi Unsur-Unsur
Organisasi
3.
Untuk Mengidentifikasi Unsure-Unsur
Sumber Daya Manusia
4.
Untuk Mengetahui Peranan Manajemen
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Organisasi
Organisasi sebagai alat dalam arti
abstrak untuk merealisir, apa yang menjadi keputusan starategik yang
ditetapkan, maka mau tidak harus mengikuti atas perubahan lingkungan yang
digerakkan oleh kekuatan kepemimpinan untuk hidup dan bertahan dalam abad 21, oleh
karena itu, organisasi sebagai alat dimanifestasikan terutama dalam
hubungan dua faktor yang disebut dengan fleksibilitas disatu sisi dan disisi
lain adalah dapat tidaknya dikontrol. Hal itu laksana perbedaan antara seorang
bayi dan orang yang lebih tua. Bayi itu sangat fleksibel dan dapat memasukkan
jari kakinya kedalam mulutnya, namun gerakan-gerakan dan perilakunya agak sulit
dikontrol. Dengan meningkatnya usia kita akhirnya seseorang yang lebih tua juga
akan kehilangan sifatnya yang dapat dikontrol. Jadi ukuran dan
waktu bukanlah penyebab pertumbuhan dan menjadi tua seolah-olah perusahaan yang
besar dengan tradisi yang lama disebut tua, sedangkan perusahaan yang kecil
tanpa tradisi disebut muda. Muda berarti organisasi itu dapat berubah dengan
relative mudah, tua berarti adanya perilaku yang dikontrol namun tidak
fleksibel.
Oleh
karena itu, suatu organisasi dalam abad 21, haruslah dibangun sebagai
organisasi yang memiliki sifat fleksibel dan mudah dikontrol, maka organisasi
itu tidaklah terlalu muda atau terlalu tua, tahap ini dinamakan PRIMA dalam
daur hidup organisasi. Organisasi dalam keadaan PRIMA, benar-benar
diperlengkapi untuk menerima dan menanggapi perubahan yang cepat didalam pasar,
teknologi, kompetisi dan kebutuhan pelanggan.
Bertolak
dari pemikiran bahwa kunci organisasi yang mampu mendukung daur hidup
organisasi kedalam posisi PRIMA yang mampu diremajakan secara berkelanjutan
terletak pada faktor fleksibilitas dan kontrol, oleh karena itu pemilihan model
struktur organisasi sangat menentukan.
Dalam
pemilihan, walaupun suatu model struktur dibangun atas dasar prinsip-prinsip
yang telah dipahami, menyangkut hal-hal yang terkait dengan 1) pembagian tugas
; 2) pendelegasian wewenang ; 3) disiplin ; 4) kesatuan perintah ; 5) Kesatuan
arah ; 6) Rentangan pengawasan ; 7) Koordinasi ; 8) Jenjang organisasi ; 9)
Sentralisasi ; 10) Inisiatif ; 11) Budaya.
B. Unsur - unsur (Variable) Organisasi
Setiap
bentuk organisasi akan mempunyai unsur-unsur tertentu,
yang antara lain sebagai berikut :
Sebagai wadah atau tempat untuk bekerja sama.
Proses kerja sama sedikitnya antara dua orang
Jelas tugas dan kedudukannya masing-masing
Ada tujuan tertentu
1.
Sebagai Wadah Atau Tempat Untuk Bekerja Sama
Organisasi
adalah merupakan suatu wadah atau tempat dimana orang-orang dapat bersama untuk
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan tanpa adanya organisasi menjadi
saat bagi orang-orang untuk melaksanakan suatu kerja sama, sebab setiap orang
tidak mengetahui bagaimana cara bekerja sama tersebut akan dilaksanakan.
Pengertian tempat di sini dalam arti yang konkrit, tetapi dalam arti yang
abstrak, sehingga dengan demikian tempat sini adalah dalam arti fungsi yaitu
menampung atau mewadai keinginan kerja sama beberapa orang untuk mencapai
tujuan tertentu. Dalam pengertian umum, maka organisasi dapat berubah wadah
sekumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan tertentu misalnya organisasi
buruh, organisasi wanita, organisasi mahasiswa dan sebagainya.
2.
Proses kerja sama sedikitnya antar dua orang
Suatu
organisasi, selain merupakan tempat kerja sama juga merupakan proses kerja sama
sedikitnya antar dua orang. Dalam praktek, jika kerja sama tersebut di lakukan
dengan banyak orang, maka organisasi itu di susun harus lebih sempurna dengan
kata lain proses kerja sama di lakukan dalam suatu organisasi, mempunyai
kemungkinan untuk di laksanakan dengan lebih baik hal ini berarti tanpa suatu
organisasi maka proses sama itu hanya bersifat sementara, di mana hubungan
antar kerja sama antara pihak-pihak bersangkutan kurang dapat diatur dengan
sebaik-baiknya.
3.
Jelas tugas kedudukannya masing-masing
Dengan
adanya organisasi maka tugas dan kedudukan masing-masing orang atau pihak
hubungan satu dengan yang lain akan dapat lebih jelas, dengan demikian
kesimpulan dobel pekerjaan dan sebagainya akan dapat di hindarkan. Dengan kata
lain tanpa orang yang baik mereka akan bingung tentang apa tugas-tugasnya dan
bagaimana hubungan antara yang satu dengan yang lain.
4.
Ada tujuan tertentu
Betapa
pentingnya kemampuan mengorganisasi bagi seorang manajer. Suatu perencana yang
kurang baik tetapi organisasinya baik akan cenderung lebih baik hasilnya dari
pada perencanaan yang baik tetapi organisasi
tidak baik. Selain itu dengan cara mengorganisasi secara baik akan mendapat
keuntungan antara lain sebagai berikut :
-
Pelaksanaan tugas pekerjaan mempunyai kemungkinan dapat dilaksanakan secara
efisien dan efektif
Secara
ringkas unsur-unsur organisasi yang paling dasar adalah :
o
Harus ada wadah atau tempatnya untuk bekerja
sama.
o
Harus ada orang-orang yang bekerja sama.
o
Kedudukan dan tugas masing-masing orang harus
jelas.
o
Harus ada tujuan bersama yang mau dicapai.
Unsur
dasar yang membentuk suatu organisasi terdiri dari :
ü Anggota organisasi Yaitu,
Orang-orang yang melaksanakan pekerjaan organisasi, membentuk organisasi serta
terlibat dalam beberapa kegiatan primer. Orang-orang ini terlibat juga dalam
kegiatan pemikiran-pemikiran yang meliputi konsep-konsep, penggunaan bahasa, pemecahan
masalah, dan pembentukan gagasan. Mereka juga terlibat dalam kegiatan-kegiatan
perasaan yang mencakup emosi, keinginan, dan aspek-aspek perilaku manusia
lainnya yang bukan aspek intelektual. Mereka juga terlibat dalam kegiatan
self-moving (mencakup kegiatan fisik). Dan mereka terlibat juga dalam kegiatan
elektrokimia yang mencakup brain synaps (daerah kontak otak tempat impuls saraf
ditransmisikan hanya ke satu arah).
ü Pekerjaan dalam organisasi Pekerjaan
ini terdiri dari tugas-tugas formal dan tugas-tugas informal. Tugas-tuguas ini
menghasilkan produk dan memberikan pelyanan organisasi. Pekerjaan ini ditandai
oleh tiga dimensi universl :
1. Isi
2. Keperluan
3. Konteks
ü Praktik-praktik pengelolaan Tujuan
primer pegawai manejerial adalah menyelesaikan pekerjaan melalui usaha orang
lainnya. Manejer membuat keputusan mengenai bagaimana orang-orang lainnya,
biasanya bawahan mereka, menggunakan sumber daya yang diperlukan untuk
melaksanakan pekerjaan mereka. Sebagian manejer membawahi para pekerja yang
beroperasi dan sebagian lainnya membawahi manejer-manejer lainnya.
ü Stuktur Organisasi Merujuk kepada
hubungan-hubungan antara tugas-tugas yang dilaksanakan oleh anggota-anggota
organisasi. Struktur organisasi di entukan oleh tiga variable kunci :
1. Kompleksitas
2. Formalisasi
3. Sentralisasi
ü Pedoman Organisasi Adalah
serangkaian pernyataan yang mempengaruhi, mengendalikan dan memberi arahan bagi
anggota organisasi dalam mengambil keputusan dan tindakan. Pedoman organisasi
tersiri atas : pernyataan-pernyataan seperti cita-cita, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, prosedur dan aturan.
C. Unsur – unsur Sumber Daya Manusia
Unsur
– unsur sumber daya manusia meliputi : kemampuan – kemampuan (capabilities),
sikap (attitudes), nilai – nilai (values), kebutuhan – kebutuhan(needs), dan
karakteristik – karakteristik demografisnya (penduduk), Unsur – unsur sumber daya manusia tersebut sangat di
pengaruhi oleh lingkungan sekitarnya, seperti norma – norma dan nilai – nilai
masyarakat, tingkat pendidikan dan peluang – peluang yang tersedia. Unsur –
unsure tersebut apa gilirannya akan mempengaruhi peranan dan perilaku manajer
dalam organisasi. Sebaliknya peranan dan perilaku mampu mempengaruhi unsur –
unsur sumber daya manusia, dan seterusnya berpengaruh terhadap lingkungannya.
D. Peranan Manajemen
Tugas
manajer adalah bagaimana mengintegrasikan variabel – variabel organisasi dengan
variabel – variabel manusia, dan untuk itu seorang manajer memerlukan suatu
mekanisme integrasi melakukan penyesuaian – penyesuaian yang diperlukan.
1. Mekanisme integrasi
Mekanisme
yang di perlukan untuk mengintegrasikan variabel – variabel tersebut, meliputi
:
Pengarahan yang mencakup pembuatan keputusan,
kebijakan, supervise dan lain –lain.
Rancangan organisasi dan pekerjaan
Seleksi, pelatihan, penilaian, dan pengembangan
System komunikasi dan pengendalian
System reward
2. Teori Manajer
Setiap
manajer biasanya memiliki teori - teori manajemen tertentu berdasarkan keyakinan
masing – masing. Seorang manajer akan
bergerak di antara tiga teori manajemen yang telah berkembang hingga kini,
yakni :
a.
Tradisional
b.
Human Relations
c.
Manajemen sumber daya manusia.
Agar
konsep tentang manajer menjadi lebih jelas, berikut ini diuraikan secara
terperinci apa tugas-tugas penting yang dilakukan manajer :
ü Manajer
bekerja dengan dan melalui orang lain. Istilah
“orang” mencakup tidak hanya para bawahan dan atasan, tetapi juga
manajer-manajer lainnya dalam organisasi. Disamping itu, “orang” juga termasuk
individu-individu dari luar organisasi, langganan, penyedia (supplier),
konsumen atau langganan, pengurus serikat karyawan, pejabat dan karyawan
kantor-kantor pemerintah dan sebagainya.
ü Manajer
memadukan dan menyeimbangkan tujuan-tujuan yang saling bertentangan dan menetapkan
prioritas-prioritas. Setiap manajer akan menghadapi sejumlah tujuan, masalah
dan kebutuhan organisasional yang semuanya ini bersaing untuk memperebutkan
sumberdaya-sumberdaya organisasi (manusia, material atau bahkan waktu manajer).
Karena berbagai sumberdaya tersebut selalu terbatas, manajer harus menjaga
keseimbangan di antara berbagai tujuan dan kebutuhan organisasional.
ü Manajer bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan.
Para manajer ditugaskan untuk mengelola pekerjaan-pekerjaan tertentu secara sukses. Mereka biasanya dievaluasi atas dasar seberapa baik mereka mengatur tugas-tugas yang harus diselesaikan. Lebih lanjut, manajer juga bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan para bawahannya. Sukses atau kegagalan bawahan adalah cerminan langsung sukses atau kegagalan manajer.
Para manajer ditugaskan untuk mengelola pekerjaan-pekerjaan tertentu secara sukses. Mereka biasanya dievaluasi atas dasar seberapa baik mereka mengatur tugas-tugas yang harus diselesaikan. Lebih lanjut, manajer juga bertanggung jawab atas kegiatan-kegiatan para bawahannya. Sukses atau kegagalan bawahan adalah cerminan langsung sukses atau kegagalan manajer.
ü Manajer
harus berpikir secara analisis dan konseptual. Untuk menjadi pemikir yang
analisis, manajer harus mampu merinci dan memisah-misahkan suatu masalah
menjadi komponen-komponen masalah, menganalisa komponen-komponen tersebut, dan
kemudian mencari penyelesaian yang layak (feasible) dengan akurat. Dan yang
lebih penting bagi manajer adalah menjadi pemikir konseptual, yang mampu
memandang keseluruhan tugas dan mengkaitkan suatu tugas dengan tugas-tugas
lain.
ü Manajer
adalah seorang mediator. Organisasi
terdiri dari orang-orang, dan kadang-kadang mereka saling tidak bersetuju atau
saling bertentangan. Bila hal itu terjadi dalam suatu unit kerja atau
organisasi, maka bisa menurukan semangat kerja dan produktivitas, atau bisa
merusak suasana kerja, atau bahkan para karyawan yang cakap bisa meninggalkan
organisasi. Kejadian-kejadian seperti ini menuntut peranan manajer sebagai mediator
(penengah).
ü Manajer
adalah seorang politisi. Seperti apa yang dilakukan politisi dalam
mengkampanyekan program-programnya, manajer harus mengembangkan
hubungan-hubungan baikm untuk mendapatkan dukungan atas kegiatan-ekgiatan
usulan-usulan atau keputusannya. Setiap manajer yang efektif “memainkan
politik” dengan mengembangkan jaringan kerjasama timbale balik dengan para
manajer lain dalam organisasi.
ü Manajer
adalah seorang diplomat Manajer mungkin harus berperan sebagai wakil
(representative) resmi kelompok kerjanya pada pertemuan-pertemuan
organisasional. Manajer juga mungkin mewakili organisasi dalam berurusan dengan
kontraktor, langganan, pejabat pemerintah atau personalia organisasi lain.
ü Manajer
mengambil keputusan-keputusan sulit Organisasi selalu menghadapi banyak masalah
(misalnya, kesulitan financial, masalah personalia, dan sebagainya). Manajer
adalah seorang yang diharapkan dapat menemukan pemecahan berbagai masalah sulit
dan mengambil keputusan yang akurat.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seorang
manajer adalah apa yang dilakukan manajer, dan manajer tentu saja melakukan
banyak hal yang berbeda. Begitu banyak dalam kenyataannya, sehingga berbagai
peranan dan kegiatan yang telah diuraikan di atas hanya merupakan sebagian saja
untuk melengkapi pembahasan tentang pengertian manajer, berikut akan diuraikan
berbagai kegiatan dan peranan yang dilakukan manahjer dari sisi pandang lain.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
1 komentar:
Wah mantep nih gan
Posting Komentar