RSS


BAB II
PEMBAHASAN
 
  Etika pergaulan yaitu sopan santun / tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
1.      Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Lebih Tua
 Sebagian tanda memuliakan Allah adalah menghormati orang Islam yang telah putih rambutnya (tua). (HR AbuDaud).Tiada seorang pemuda yang menghormati orang yang tua usianya, melainkan Allah akan menyediakan orang-orang yang akan menghormatinya jika ia telah tua usianya. (HR Turmudzi).Tidak termasuk golonganku orang yang tidak menyayangi orang yang lebih (muda), dan tidak mengerti hak-hak orang yang lebih (tua). Bukanlah termasuk golonganku orang yang menipu kami, seorang mukmin yang lain, seperti mencintai diri sendiri. (Tabrani dari Damrah).Barang siapa yang bersikap hormat kepada orang yang lebih tua, maka akan dijanjikan oleh Rasulullah SAW, akan dihormati pula pada masa tuanya nanti dan apabila tidak menghormati orang yang lebih tua maka Rasulullah SAW, pun tidak hendak mengakui seseorang tersebut sebagai umatnya.
2.      Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Sebaya
Orang mukmin terhadap orang mukmin lainnya, tak ubahnya bagaikan sesuatu bangunan yang bagian-bagiannya (satu sama lain) kuat mengkuatkan. (HR Muslim).Barang siapa yang berjalan dalam upaya memenuhi kebutuhan saudaranya, dan usaha ini berhasil, adalah lebih baik daripada beri’tikaf sepuluh tahun. Dan barang siapa beri’tikaf satu hari saja karena Allah, maka Allah menjauhkan antara dia dan neraka sejauh tiga parit yang lebih jauh dari antara ujung bumi sebelah barat dan timur. ( HR Baihaqi).Sebaya bisa berarti sama usianya, maka dari itu pergaulan dengan orang sebaya sangat penting. Hampir setiap hari, dikalangan masyarakat maupun di sekolah, kita sering kali berkumpul dengan teman sebaya yang memiliki kesamaan dengan kita dalam beberapa hal. Pada saat kita kesulitan, merekalah orang yang tepat untuk m\dimintai tolong baik bersifat pribadi pun kita lebih terbuka.
3   Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Lebih Muda
Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. (QS. Al Hijr: 88)Bahwasannya Allah telah mewahyukan kamu agar kamu bertawadlu (rendah hati) hingga tak seorang pun yang bersombong diri terhadap lainnya, dan tidak ada seorang pun yang menganiaya yang lainnya. (HR Muslim).Bukan dari umatku orang yang tidak belas kasihan kepada yang lebih kecil dan tidak menghargai kehormatan yang lebih tua. (HR Abu Daud dan Tirmidzi).Siapa yang berkata kepada anak kecil: “mari kemari, ini untukmu, kemudian tidak memberi apa-apa kepadanya, maka hal itu berlaku bohong”. (HR Ahmad).
Dalam pergaulan, tidak hanya orang yang lebih tua dan orang yang menjadi perhatian kita untuk selalu kita hormati, tapi juga orang-orang yang lebih muda. Islam menganjurkan kita agar bersikap merendah dan santun sesama mukmin, termasuk orang yang lebih muda dari kita. Walau kita banyak kelebihan dibanding mereka, kita tak boleh sombong, dan congkak pada mereka justru kita harus membantunya dengan penuh kasih sayang dan segala kecintaan. Pergaulan dengan orang lebih muda termasuk juga terhadap orang yang keadaan perekonomiannya rendah, pengetahuan dan pengalamannya lebih lemah dari kita, juga anak yatim dan fakir miskin. Terhadap mereka kita wajib menyantuni dan bersikap penuh kasih sayang, tidak berbuat dan berkata kasar, tidak menghina keadaan dan derajat mereka. Jika kita tidak hormat dan tidak sopan terhadap mereka yang lebih muda dari kita, maka niscaya mereka pun tidak akan menghormati kita.
4.     Etika Pergaulan Dengan Sesama Muslim Dan Umat Islam
Hai orang-orang beriman jika datang kepadamu orang fasik membawa satu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpa suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kami menyesal atas perbuatanmu. (QS. Al Hujuraat: Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah saudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmatnya. (QS. Al Hujuraat: Pergaulan antar sesama muslim berkaitan dengan peraturan-peraturan tentang pergaulan umat Islam antar satu golongan atau satu agama. Kita sebagai muslim dan umat Islam yang menganut ajaran Allah harus mengetahui bagaimana etika pergaulan dikalangan masyarakat muslim, yaitu kita harus bertingkah laku yang sopan santun, lemah lembut dan tidak bertindak salah (keliru) kita harus bisa membedakan yang baik dan buruk seperti halnya bagaimana kita menghadapi berita khayal (kosong) yang dibawa dan disebarkan oleh orang fasik dan jail.
5                    Etika Pergaulan Dengan Orang Yang Berbeda Agama
Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kami berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kami disisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al Hujuraat: 13).Agama Islam menganjurkan kepada kita untuk bergaul dengan orang-orang yang berbeda agama dengan agama kita. Pada dasarnya mereka pun sama dengan kita (makhluk ciptaan Allah) hanya saja berbeda keyakinan, banyak beraneka sifat prilaku dan keinginan, juga kepercayaan dan keyakinan yang berbeda namun merupakan bagian dari masyarakat bangsa. Kita membutuhkan mereka dalam hal pekerjaan, perniagaan dan kemasyarakatan. Tak selayaknya kita membedakan orang yang berbeda agama, kita harus tetap bergaul dengan mereka sebagai sesama makhluk Allah dan sebagai anggota masyarakat.

6        Etika Dalam Berpakaian Dan Memandang
Hai anak Adaam sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Demikian itu adalah sebagian dari tanda- tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat. (QS. Al A’raf: 26).Hai Ali, janganlah kau ikuti pandangan yang pertama dengan pandangan kedua, kamu hanya boleh pada pandangan pertama adapun pandangan yang berikutnya tidak boleh. (HR Ahmad, Abu Dawud dan At Turmudzi).Fungsi pakaian adalah sebagai penutup aurat sekaligus perhiasan agama Islam memerintahkan agasr setiap orang memakai pakaian yang baik dan bagus, baik berarti sesuai dengan fungsinya yaitu menutupi aurat, sedangkan bagus berarti memadai (serasi) sebagai perhiasan penutup tubuh yang sesuai kemampuan si pemakai. Untuk keperluan ibadah sholat di masjid kita dianjurkan pakai pakaian yang baik dan suci bersih (terhindar najis). Berpakaian bagi kaum perempuan mukmin telah digariskan oleh Al Qur’an adalah menutup seluruh auratnya. Pada dasarnya pakaian muslim tidak menghalangi si pemakai melakukan kegiatan sehari-hari dalam masyarakat, semua kembali pada niat si pemakai dalam melaksanakan ajaran Allah.
Selain berpakaian kita juga memandang, mata adalah anugerah Allah yang paling penting yaitu untuk melihat, mata disini yang dimaksud adalah untung memandang hal-hal yang baik-baik saja, karena Rasulullah mengatakan “janganlah kalian kaumku sekaian semua memandangi sesuatu yang tidak baik (buruk) dengan matamu sekalian umatku.

7        Etika Dalam Berbicara Kepada Masyarakat
Dan nasehat-menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat- menasehati supaya menepati kesabaran. (QS. Al Asr: 3).Dan katakanlah kepada hamba-hambaKu: “Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar)”, dan sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan antar mereka, sesungguhnya setan itu musuh nyata bagi manusia.Sesungguhnya Allah membenci kami karena tiga perkara: adalah berkata begini dan berkata begitu, menghambur-hamburkan uang dan banyak bertanya. (HR Jama’ah dari Al Mugirah).Alat komunikasi paling utama dalam pergaulan adalah berbicara, dengan bicara kita dapat menyampaikan sesuatu, sebaliknya kita juga dapat mengetahui keinginan orang lain. Berbicara bisa mendatangkan banyak orang (teman) dan bisa pula mendatangkan musuh, maka dari itu kita harus pandai-pandai menjaga cara berbicara kita dengan baik. Agama Islam mengajarkan agar kita berbicara sopan supaya tidak berakibat merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Mulut dapat kita gunakan sebagai nasehat akan kebenaran hindarilah cara bicara yang bisa menimbulkan perselisihan karena perselisihan itu kehendak setan yang ditujukan untuk mengadu domba, fitnah, isu dan gosip.

8        Etika Dalam Makan Dan Minum
Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan, karena setan itu adalah musuh nyata bagimu. (QS. Al Baqarah: 168).Berkumpulah kamu sekalian di depan makananmu dan sebutlah nama Allah, pasti kamu mendapat barokah dari makanan itu. (HR Ahmad).Janganlah salah satu diantara kalian makan dengan tangan kiri dan janganlah pula minum dengan tangan kiri. Sesungguhnya setan makan dan minum dengan tangan kiri. (HR Muslim dari Ibnu Umar).Makanan yang baik, adalah makanan yang bergizi. Halal berarti diperbolehkan agama. Makanan yang baik belum tentu halal, demikian juga halal belum tentu baik untuk kesehatan. Jadi kita harus memilih makanan yang baik sekaligus halal. Disini banyak cara makan dan minum harus benar-benar memperhatikan etika, adab, tata krama, dalam memakan dan meminum sesuatu.

9.Etika Pergaulan Mahasiswa & Pergaulan Sehari-Hari
Etika pergaulan mahasiswa yang sesuai dengan PP 60 Tahun 1999 tentang sistem pendidikan tinggi, diwujudkan dengan diberlakukannya tata tertib kehidupan kampus, tata tertib ujian, ketentuan-ketentuan pemilihan lembaga kemahasiswaan yang prinsipnya mengatur tentang perilaku mahasiswa guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan tinggi yang seperti disyaratkan didalam PP 60 Tahun 1999 tersebut.
FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN MAHASISWA DALAM BELAJAR
Perlu diingat bahwa tugas mahasiswa adalah belajar, untuk mencapai keberhasilan maka perlu diketahui fakto-faktor yang menjadi kunci yakni.
  • Atribut Individu
Atribut individu / mahasiswa adalah karakteristik yang dimiliki oleh setiap mahasiswa yang menjadi salah satu faktor kunci keberhasilan mahasiswa dalam belajar, ada tiga karakteristik yang melekat dalam setiap mahasiswa dengan proposi yang berbeda-beda yakni :
a. Karaktiristik Demografik seperti umur dan jenis kelamin.          
b. Karaktiristik Kompetensi seperti kecerdasan dan kemampuan.
c. Karaktiristik Psikologi seperti nilai, perilaku dan kepribadian.

  • Keinginan Kerja
Keinginan kerja ini artinya keinginan untuk belajar, karena tugas mahasiswa adalah belajar, selain itu juga harus ada motivasi, baik dalam maupun dari luar. Motivasi dari dalam berhasal dari diri sendiri untuk berhasil dalam rangka menyongsong masa depan yang lebih baik. Motivasi dari luar berasal dari luar diri sendiri baik berasal dari orang tua atau dari pihak lain.
  • Dukungan Organisasi
Dukungan Organisasi adalah segala sesuatu yang mendukung kepada mahasiswa untuk memaksimalkan hasil dari belajar. Untuk mencapai hasil yang optimal, maka ketiga faktor tersebut harus dimaksimalkan, kehilangan salah satu faktor saja, maka hasilnya tidak dapat optimal, berdasarkan pengamatan terhadap para alumni yang sukses meniti karier ditempatnya bekerja, maka berikut ini saran-saran yang perlu dikemukakan agar saudara juga dapat meraih kesuksesan di masa depan :
a. Perbanyak Menggunakan Komputer
Komputer adalah benda mati yang diciptakan oleh daya nalar (Logika) manusia, karenanya, prinsip kerja komputer sama dengan cara kerja nalar manusia, komputer tak ubahnya sebagai “Pembantu” kerja yang dapat diperintahkan dengan perintah yang sesuai dengan logika atau nalar. Karenanya, diharapkan mahasiswa untuk sering menggunakan komputer agar lebih mengenal “Sifat” komputer. Semakin sering menggunakannya, maka kesalahan-kesalahan perintah yang mungkin terjadi akan semakin berkurang atau sama sekali tidak akan ada kesalahan, untuk sering menggunakannya, maka alangkah baiknya jika mahasiswa memiliki komputer pribadi
b. Memilih Teman
Penyesalan biasanya datang terlambat, ini banyak dialami mahasiswa yang merasa “Tertipu” oleh dirinya sendiri karena salah memilih teman bergaul. Kesenangan sesaat justru menjerumuskan mereka ke pedihan yang berkepanjangan, jangan sampai saudara mengalami hal seperti ini.
Pilihlah teman, dan bentuklah kelompok-kelompok belajar yang memiliki jiwa inovatif artinya, tidak hanya mengulan pelajaran yang sudah diberikan dosen, melainkan mencari refensi lain yang mendukung pelajaran tersebut, dan kuasai materi berikutnya yang akan dipelajarkan dosen di kelas. Ingat, masa depan saudara tergantung diri saudara sendiri, dan mulailah dengan bekerja keras dalam belajar sejak dini untuk meraih masa depan.
c. Jangan Mudah Mengeluh
Orang yang sering berkeluh-kesah menandakan kurang memiliki kemampuan, dalam ilmu psikologi, ada satu alat ukur kemampuan seorang yang disebut dengan Adversity Quotient (AQ), yaitu daya ketahananmalangan seseorang, yang nilainya diatas IQ (Kecerdasan Otak) dan EQ (Kecerdasan Emosi). Orang yang memiliki nilai AQ tinggi, maka ia tidak mudah mengeluh dan tidak mudah berputus asa walpun pada kondisi seburuk apapun, justru sebaliknya, dengan segala keterbatasan yang dimilikinya, ai mampu berfikir dan bertindak mensiasati diri untuk dapat untuk maju. Hal ini terjadi atau dapat dilihat para pengusaha ekonomi lemah yang tetap survive dan maju meskipun krisis ekonomi melanda negara kita.
d. Kembangkan Gairah Membaca Dan Menulis
Gunakan waktu-waktu senggang untuk membaca dan menulis yang berkaitan dengan tugas belajar, keegganan membeli buku dan membaca buku yang berkaitan dengan materi pelajaran yang sedang dijalaninya akan menghambat proses belajar, mahasiswa pada umumnya sangat gemar meng- Copy transparansi dosen, padahal, transparansi itu adalah sarana untuk mengajar, bukan sarana untuk belajar. Pada semester 6, setiap mahasiswa diwajibkan menulis sebuah penulisan ilmiah, yang setiap kata, setiap kalimat, dan setiap alineanya diperiksa oleh dosen pembimbing dan dosen penguji. Kesalahan dalam memilih kata, mengungkapkan ide dalam kalimat, dan ketidakkesinambungan antara satu kalimat dengan kalimat yang lain didalam sebuah alinea, merupakan kesalahan yang cukup fatal.
e. Jauhkan Sifat Sombong
Tidak ada satupun manusia yang segala kemampuannya melebihi orang lain. Kesombongan hanya akan menjauhkan diri kita pada kesempatan baik yang semestinya dapat kita raih. Bisa saja, karena sifat sombong kita, teman kita yang tadinya mau mengaja bekerja di perusahaan besar menjadi enggan, teman-teman yang tadinya simpati karena kepintaran kita, menjadi antipati. Seorang Professor, yang sangat ahli dan sangat menguasai bidangnya, ia tetap tidak bisa sombong, karena, ilmu terus berkembang, dan suatu saat apa yang telah dikuasainya ternyata belum apa-apa, karenanya ia harus terus belajar. Konsep belajar adalah long-life education (Belajar Seumur Hidup) tidak ada hentinya.  
f. Miliki Target-Target Pribadi
Biasakan memiliki target-target pribadi, misalkan, di semester depan IPK saya harus naik, di tahun kelima saya harus bisa membuka usaha di bidang informatika, dan sebagainya. Untuk mencapai target-target tersebut, maka kita harus memiliki strategi atau siasat-siasat yang mungkin kita bisa kerjakan. Kita harus dapat menilai tentang kemampuan diri kita, (Apa yang kita miliki, apa kelebihan kita, apa kekurangan kita), selanjutnya kita harus dapat memandang masa depan (Apa peluang yang kita bisa raih, apa tantangan yang kita hadapi), dan dari sana kita dapat melakukan manajemen diri (Mengatur waktu, mengatasi kekurangan, memilih teman, dan sebagainya).
Dengan demikian target-target pribadi, maka, jalan hidup kita menjadi lebih terarah, dan kita tahu prioritas apa yang harus dikerjakan terlebih dulu. Bila target itu tidak terpenuhi, maka susun target baru sambil mengintrospeksi diri, mengapa target tersebut tidak tercapi, dan benahi.
ETIKA PERGAULAN KAMPUS
  • Berpaikaian dan bersepatu rapi di lingkungan kampus.
  • Menjunjung tinggi nilai-nilai ilmiah.
  • Mengetahui, memahami dan melaksanakan peraturan peraturan yang berlaku di lingkungan kampus dan berusaha tidak melanggar.
  • Memberi contoh yang baik dalam berperilaku kepada adik tingkat, teman setingkat.
  • Saling menghormati dan menghargai terhadap mahasiswa yang lainnya.
  • Berperilaku dan bertutur kata yang sopan, baik didalam ruangan kelasmaupun di luar kampus yang mencerminkan perilaku sebagai mahasiswa dan dijiwai nilai-nilai agama dan kepercayaan nya masing-masing.
  • Tidak berperilaku asusila atau tidak bermoral.
  • Bersedia menerima sanksi yang ditetapkan atas pelangaran terhadap peraturan-peraturan yang berlaku sebagai bagian pendidikan disiplin.

ETIKA PERGAULAN DI LUAR KAMPUS
  • Menjaga Nama Baik Universitas.
  • Menjadi contoh yang baik di lingkungan di mana mahasiswa tersebut berada.
  • Berperilaku bertutur kata yang sopan yang mencerminkan sebagai mahasiswa.
  • Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi di dalam kapus maupun di luar kampus.
  • Berupaya mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dipelajarinya di masyarakat sebagai wujud pengabdian.

Mengapa Etika Pergaulan harus diperhatikan ?

  1. Manusia dituntut untuk saling berhubungan, mengenal dan membantu.
  2. Agar tingkah laku kita diterima dan disenangi oleh siapa saja yang bergaul dengan kita.
  3. Tata krama dan tingkah laku sehari-hari merupakan cermin pribadi kita sendiri Tata krama dan tingkah laku sehari-hari merupakan cermin pribadi kita sendiri

Apa yang harus diperhatikan dalam etika pergaulan ?

  1. Pandai menempatkan diri
  2. Dapat membedakan bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua, sebaya, dan yang lebih muda. Misalnya :
    • Orang yang lebih tua / yang dituakan harus kita hormati.
    • Orang yang sebaya harus dihargai
    • Orang yang lebih muda harus disayangi.
    • Di Rumah :
Dalam berinteraksi/berhubungan timbal balik dengan seluruh anggota keluarga.
1. Di Sekolah :
Dalam berinteraksi/hubungan timbal balik dengan seluruh personal (Kepala Sekolah, Guru, Tenaga Administrasi/TU, Pesuruh Sekolah, Teman dan lain sebagainya.
2. Di Masyarakat :
Dalam berinteraksi/hubungan timbal balik dengan anggota masyarakat. Misal di Toko dengan pelayan Toko, di Kantor Pos dengan karyawannya, dan sebagainya.

. Beberapa contoh sopan santun dalam pergaulan :

1.                   Dalam berbicara
2.                   Dalam berkenalan
3.                   Dalam menelpon
4.                   Dalam menegur / memberi hormat
5.                   Dalam bertamu
6.                   Dalam berpakaian
7.                   Dalam surat-menyurat.
TATA KRAMA DALAM PERGAULAN
Tata krama dalam pergaulan merupakan aturan kehidupan yang mengatur hubungan antara sesama manusia, tata krama pergaulan berkaitan erat dengan etiket atau etika. Kata etika berasal dari bahasa perancis Etiquette yang berarti tata cara bergaul yang baik, dan etika berasal dari bahasa latin Ethic merupan pedoman cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila dan agama.
BAB 111
KESIMPULAN

  • Dalam pergaulan hendaklah kita saling hormat menghormati baik itu orang tua sendiri/orang tua yang tentunya lebih tua dari kita.
  • Hormat menghormati seseorang perlu adanya aturan-aturan lebih-lebih terhadap orang tua kita yang telah mendidik dan membesarkan kita.
  • Dalam pergaulan hendaknya kita mempunyai sikap sopan santun dan ramah tamah karena dengan sikap ini kita akan lebih mudah bergaul dengan siapa pun.
  • Selain dalam pergaulan kita juga harus memperhatikan kesopanan dalam tata cara makan minum dan juga etika dalam pakaian dan memandang.
  • Dengan adanya pergaulan kita harus menghargai orang tua dan kalau berbicara pada orang tua haruslah bicara baik jangan bicara yang jorok-jorok kepada orang lain atau orang tua yang lebih tua dari kita
 Saran-Saran
  • Untuk menjamin terbinanya pergaulan dalam masyarakat diperlukan sikap yang sopan santun, saling tolong menolong, menghormati orang tua, bicara yang baik kepada orang tua.
  • Di dalam pembicaraan harus menggunakan tata bahasa yang sopan dan tidak boleh mengeraskan bunyi suara dalam berbicara.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar