tugas herman
LEVEL
OF PREVENTION UPAYA PENCEGAHAN TUBERKULOSIS (TB)
Tubercolosis
(TB) adalah penyakit paru-paru yang disebabkan kumam Mikrobaterium
tubercolosis. Kuman ini merusak jaringan paru-paru secara pelan-pelan.
1.
HEALTH PROMOTION
·
Peningkatan
kebutuhan gizi.
·
Olahraga
secara teratur dan memperbaiki kebiasaan hidup.
·
Perbaikan sanitasi lingkungan.
·
Kesehatan perorangan
2.
SPECIFIK
PROTECTION
·
Dalam program imunisasi sebagai bentuk perlindungan khusus, ini
sangat diperlukan karena imunisasai sebagai cara perlindungan terhadap penyakit
pada seseorang.
·
Pemberian Imunisasi BCG pada bayi.
3. EARLY
DIAGNOSIS AND PROMT TREATMENT
·
Case finding secara aktif, mencakup identifikasi TB pada orang
yang dicurigai dan rujukan pemeriksaan dahak dengan mikroskopis secara berkala,
pemeriksaan kontak serumah.
4.
DISABILITY
LIMITATION
·
Pengawasan dan penyuluhan untuk mendorong pasien TB bertahan
pada pengobatan yang diberikan (tingkat kepatuhan) dilaksanakan oleh seorang
PMO( keluarga).
·
Obat TB diberikan dalam bentuk kombinasi dari beberapa jenis
dalam jumlah cukup dan dosis yang tepat selama 6-8 bulan dengan menggunakan OAT
standard yang direkomendasi oleh WHO dan IUATLD( International Union Against
Tuberculosis and Lung Disease)
5.
REHABILITATION
·
Setelah sembuh dari suatu
penyakit tertentu, kadang-kadang orang menjadi cacat. Untuk memulihkan cacatnya
tersebut diperlukan latihan-latihan tertentu.
·
Keberhasilan pengobatan TB
tergantung dari kepatuhan penderita untuk minum OAT yang teratur, dalam hal ini
PMO (keluarga) akan sangat membantu kesuksesan penaggulangan TB.
LEVEL OF
PREVENTION UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT PES
Pes
adalah penyakit yang disebabkan oleh enterobakteria Yersinia pestis (dinamai dari bakteriolog Perancis A.J.E. Yersin).
Gejalanya berupa sakit kepala, vomitus (muntah), lemah badan, demam dan
sebagainya.
1.
HEALTH PROMOTION
menghindari kemunculan
dari/ adanya faktor resiko
·
Masa
Pra‐Kesakitan
·
UPAYA
PROMOSI KESEHATAN :
1.
Penyuluhan
penduduk untuk mmeningkatkan kesadaran terhadap kesehatan lingkungan
2.
Perbaikan
rumah penduduk agar tidak mudah menjadi sarang tikus
3.
Pengendalian
terhadap tikus dan pinjal
·
Pengendalian
terhadap tikus
1.
Mengatur
waktu tanam
2.
Perbaikan
sanitasi lingkungan
3.
Gropyokan,
fumigasi dan trapping
4.
Menggunakan
rodentisida
5.
Pengendalian
biologis
6.
Alat
perekat
·
Pemberantasan
Pinjal :
1.
Survey
rodent dan pinjal
2.
Survey
epidemiologi
3.
Insektisida
4.
Perbaikan
sanitasi
5.
Rat
proofing memperbaiki bangunan rumah
2.
SPECIFIK
PROTECTION
Upaya Proteksi Kesehatan
yang bertujuan mengurangi / menurunkan pengaruh penyebab serendah mungkin
·
Vaksinasipenduduk daerah endemik, petugas laboratorium dan
perawat kesehatan
Dewasa 0,5 ml sub‐kutan
1ml setelah 10 ‐28 hari
Diulang setiap 6 bl 0,5
ml (Haffkin vaccine)
·
Pengobatanpencegahan petugas Kesehatan berupa Tetrasiklin 250
mg/ jam selam 1 minggu
·
Sulfonamik
2 gr/ hari selama 1 minggu
·
Sanitasi
Lingkungan
3.
EARLY DIAGNOSIS AND PROMT TREATMENT
Upaya
diagnosis dini & tindakan segera
·
Ditujukan
pada penderita/ dianggap menderia (suspect)/ terancam akan menderita
·
Penemuan
Kasus segera lapor kepada Dinas Kesehatan setempat dalam waktu 24 jam sejak
diketahui
4.
DISABILITY
LIMITATION
Upaya Pemberantasan
akibat buruk(Pengobatan / Kurative)
·
Mencegah
meluasnya penyakit/ timbulnya wabah & proses penyakit lebih lanjut.
1.
Isolasi : diduga terbukti menderita sampai yang
bersangkutan dinyatakan sembuh/ Isolasi
setelah 2 –4 hari mendapat antibiotika
·
Pengobatan
dengan antibiotik
1.
Streptomisin
30 mg/ kg BB/ hari secara intramuscular 2 –4 x sehari. Untuk anak‐anak 20 –30 mg/ kg BB /
hari
2.
Tetrasiklin
diberikan pada hari ke 4 selama 10 –14 hari, Dosis loading 15 mg/ kg BB/ hari
dlm 4 x pemberian sampai hari pengobatan 10 –14
3.
Kloramfenikol
dosis 50 ‐75 mg/ kg BB/hari intravena 4 x pemberian selama 10 hari
4.
Trimetoprim
–sulfametoksazol
5.
Sulfadiazin
12 g/ hari selama 4 ‐7
hari dosis awal 4 g dilanjutkan 2 g tiap jam sampai tercapai suhu badan normal,
diteruskan 500 mg tiap 4 jam sampai hari 7–10. Penggunaan Sulfadiazuin disertai
pemberian Sodium Bikarbonat.
5.
REHABILITATION
Upaya Pemulihan Kesehatan
(rehabilitasi)
·
Usaha
untuk mencegah terjadinya akibat samping daripenyembuhan penyakit & pengembalian
fungsi fisik, psikologik dan sosial.
1.
Pemberian
makanan yang cukup gizi
5
LEVEL OF PREVENTION
UPAYA
PENCEGAHAN PENYAKIT HIPERTENSI
Tekanan darah tinggi
atau hipertensi adalah kondisi medis
di mana terjadi peningkatan tekanan darah
secara kronis (dalam jangka waktu lama). Penderita yang mempunyai
sekurang-kurangnya tiga bacaan tekanan darah yang melebihi 140/90 mmHg saat
istirahat diperkirakan mempunyai keadaan darah tinggi. Tekanan darah
yang selalu tinggi adalah salah satu faktor risiko untuk stroke,
serangan jantung, gagal jantung
dan aneurisma
arterial, dan merupakan penyebab utama gagal jantung
kronis.
1.
Health
promotion (peningkatan kesehatan)
·
Memperhatikan atau melakukan pola hidup
sehat dan teratur
·
Lebih
memperhatikan konsumsi garam yang baik
·
Berolahraga teratur
·
Berusahaa ubtuk tidak banyak fikiran
atau stress
·
Menhindari atau menjauhi yang nama nya alkohol
2.
Specific
protection (perlindungan khusus)
·
Mengkonsumsi obat hipertensi dan
melakukan pemeriksaan secara rutin sehingga dapat mengetahui tekanan darah yang
dimiliki,tetap dalam keadaannormal
·
Menghindari makananan dapat memicu
terjadinya hipertensi
3. Early diagnosis and prompt
treatment (diagnosa
dini dan pengobatan tepat)
Diagnosisi dini dari penykit
hipertensi biasanya akan timbl rasa sakit kepala, kelelahan, muntah-muntah,
sesak nafas dan pandangan menjadi kabur
Dan pengibatan yang tepat adalah
konsultasi kedokter dan mengkonsumsi obat anti hipertensi
4. Disability limitation (membatasi kemungkinan cacat)
Pada tahap ini penderita harus
lebihmpeke mengenali gejala-gejalanya, dan lebih sering nerknsultasi atau
periksa ke dokter sehingga tetap bisa menjaga tekanan darah yang dimiliki tetap
normal dan membatasi kemungkinan adanya kecacatan
5.
Rehabilitative
·
Makan makanan yang di anjur kan oleh
dokter
·
Pemberian obat-obatan yang cukup