RSS

AMDAL PASAR SUB TERMINAL AGRIBISNIS SUMILLAN




LAPORAN PRAKTIKUM

ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN


LOKASI
PASAR SUB TERMINAL AGRIBISNIS SUMILLAN
KABUPATEN ENREKANG
 


BAB I
PEDAHULUAN
A.       Latar Belakang
Pembangunan ekonomi daerah merupakan upaya terpadu yang menggabungkan dimensi kebijakan pengembangan masyarakat, perwujudan pemerintahan yang baik, integrasi ekonomi antar wilayah dan keterkaitan ekonomi global, pelayanan regional dan lokal, pengelolaan pertanahan dan tata ruang, termasuk pemanfaatan sumberdaya alam, serta penanganan secara khusus daerah-daerah yang mempunyai masalah sosial, ekonomi dan budaya yang serius.

Pasar adalah tempat dimana terjadi  interaksi antara penjual dan pembeli. Pasar merupakan  pusat dan ciri pokok dari jalinan tukar-menukar yang menyatukan seluruh kehidupan ekonomi.  Pasar di dalamnya terdapat tiga unsur, yaitu: penjual, pembeli dan barang atau jasa yang keberadaannya tidak dapat dipisahkan. Pertemuan antara penjual dan pembeli menimbulkan transaksi jual-beli, akan tetapi bukan berarti bahwa setiap orang yang masuk  ke pasar akan membeli barang, ada yang datang ke pasar hanya sekedar main saja atau ingin berjumpa dengan seseorang guna mendapatkan informasi tentang sesuatu . Alasan inilah  yang melatar belakangi manusia membutuhkan “pasar”  sebagai tempat untuk  memperoleh barang atau jasa yang diperlukan tetapi tidak mungkin dihasilkan sendiri.
Dampak terhadap lingkungan hidup yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan bisa berwujud fisik, kimia, biologi dan sosial ekonomi. Dari segi manfaat, bisa berdampak positif maupun dampak negatif sebagai konsekuensi. Karena itu plaksanaan pembangunan harus melalui perencanaan yang matang guna memaksimalkan dampak positif, memperkirakan dampak yang akan timbul sekaligus mengantisipasi dan meminimalkan dampk negatifnya. Karena itu maka diperlukan upaya pengendalian dampak terhadap lingkungan hidup, sehingga resiko terhadap lingkungan hidup dapat diusahakan sekecil mungkin. Studi kelayakan proyek tidak cukup hanya dianalisis atau dievaluasi dari sisi ekonomi maupun teknis tetapi juga perlu dilakukan studi kelayakan lingkungan yang disebut Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Seperti halnya pembangunan Pasar Sub Terminal Agribisnis di Kabupaten Enrekang memiliki potensi yang sangat besar di sektor agribisnis sayuran dan hingga kini menjadi pemasok utama kebutuhan produk‑produk tanaman sayuran. Berbagai produk agribisnis sayuran seperti wortel, bawang, tomat, lombok, kubis, kentang dan lain‑lain mengalir ke seluruh wilayah di Pulau Sulawesi dan luar pulau Sulawesi seperti Kalimantan dan Irian Jaya. Produksi agribisnis sayuran meningkat dari tahun ke tahun meskipun belum optimal. Dengan pengelolaan secara intensif produksi agribisnis lebih dapat dioptimalkan sehingga secara ekonomis lebih menguntungkan. Pasar Sub Terminal Agribisnis di Kabupaten Enrekang masih termasuk dalam kategori pasar tradisional, area parkir yang ruwet, jalanan yang becek terutama di antara los sayuran ke los sayuran berikutnya.Sehingga terasa kurang nyaman apalagi bagi orang yang terbiasa berbelanja di supermarket dan sebagainya. Tapi bagaimanapun juga pasar ini merupakan alternatif bahkan tujuan utama masyarakat dari berbagai daerah dalam berbelanja kebutuhan sayur-sayuran.
Dari uraian di atas, Kami dari Tim Praktek Lapang Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan UMPAR Semester V mata kuliah AMDAL terdorong untuk melakukan survey di Pasar Sub Terminal Agribisnis di Kabupaten Enrekang untuk melihat atau menganalisis dampak positif dan negatif terhadap lingkungan.

B.     Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak positif dan negatif pembangunan Pasar Sub Terminal Agribisnis di Kabupaten Enrekang.












BAB II
PROFIL LOKASI
A.    Profil Pasar Sub Terminal Agribisnis
1.         Nama                                       :    Pasar Sub Terminal Agribisnis Enrekang
2.         Nama Pemrakarsa                   :    Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang
3.         Alamat                                    :    Desa                      : Sumillan
                                                     Kecamatan            : Alla’
                                                     Kabupaten             : Enrekang

B.     Perkembangan dan Keberadaan Pasar Sub Terminal Agribisnis (STA)
            Sejak diresmikan menjadi Pasar Sub Terminal Agribisnis (STA) pada 31 Juni 2007 oleh Ir. H. Latinro Latunrung selaku Bupati Kabupaten Enrekang (Gambar. 1). Pasar STA kemudian terkenal khususnya dengan produksi hasil pertanian dari petani yang berada di Kabupaten Enrekang dan adapula yang didatangkan dari kabupaten lain seperti dari Kabupaten Gowa. Pasar yang saat ini berada di daerah administrasi Pemerintah Kabupaten Enrekang ini telah mengalami banyak perkembangan sejak didirikan. Sebelum menjadi kawasan pasar, daerah ini merupakan lahan pertanian penduduk setempat.




            Letak geografis Pasar Sub Terminal Agribisnis adalah sebagai berikut :
1.      Sebelah Barat                           : Kecamatan Baroko
2.      Sebelah Timur                           : Kelurahan Kambiologi
3.      Sebelah Selatan                        : Kelurahan Kalosi
4.      Sebelah Utara                           : Kelurahan Buntusugi
Pasar ini dibangun pada tahun 2004 sebagai relokasi bagi para pedagang di pasar tradisional Sudu di Kecamatan Alla’. Saat itu kawasan pasar tradisional Sudu tersebut akan ditertibkan. Namun nyatanya Pasar Sudu tetap bertahan hingga hari ini. Dengan alasan agar ada perbedaan khusus dari Pasar Tradisional Sudu yang menjual aneka kebutuhan pokok dan Pasar STA yang hanya khusus menjual hasil pertanian seperti aneka sayur-sayuran.
Dari sinilah  Pasar STA mendapatkan namanya, Pasar Sub Terminal Agribisnis, yang kemudian lebih dikenal dengan Pasar Agro. Perubahan nama ini pun kemungkinan besar merupakan bentuk arbitrasi dialek antar para pedagang yang berasal tidak hanya dari Alla’, Baraka, Malua’, namun juga dari Toraja, Sidrap, Maiwa dan Palopo. Luas keseluruhan Pasar Agro adalah 2 hektar namun hanya 1 hektar yang saat ini telah dimanfaatkan. Dengan jumlah pedagang ± 200 orang (tidak menentu). Hampir tiap hari selalu ada transaksi jual-beli di pasar ini. Namun, hari dimana Pasar STA tidak sepadat hari lainnya adalah hari selasa dan jumat. Kemudian dilakukan pembersihan oleh patugas kebersihan pasar pada hari sabtu dan minggu.

Tenaga kerja di Pasar Agro berjumlah 23 orang dengan klasifikasi sebagai berikut :
1.      Petugas sukarela                                          :     4 orang
2.      PNS (Pengelola)                                          :     4 orang
3.      Staf Adm. Sukarela                                    :     4 orang
4.      Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan)       :     3 orang
5.      Satpam                                                        :     3 orang
6.      Petugas kebersihan                                      :     5 orang
Keseluruhan gedung yang telah dibangun di Pasar Sub Terminal berjumlah 14 gedung antara lain :
1.      Gedung untuk kantor                                : 1 buah
2.      Aula                                                          : 1 buah (Gambar.2)
3.      Gedung untuk penginapan                        : 1 buah
4.      Los (Gedung grosir)                                  : 8 buah (baru 3 yang difungsikan. Gambar.2)
5.      Gedung pembuatan kompos                     : 1 buah
6.      Gedung pendingin                                    : 1 buah
7.      Gudang                                                     : 1 buah
8.      Area parkir (Gambar,3)



Adapun fasilitas untuk transportasi milik Dinas Pertanian yang digunakan pihak pengelola Pasar Sub Terminal Agribisnis yaitu :
1.      Mobil pick up                        : 2 buah
2.      Kendaraan  operasional         : 2 buah
3.      Mobil mitsubisi                      : 2 buah
4.      Mobil box                              : 1 buah
Dengan keberdaan Pasar STA ini pemerintah harus tanggap dan membuat peraturan-peraturan yang diharapkan mampu memberikan solusi bagi permasalahan yang dihadapi Pasar Sub Terminal Agribisnis. Sehingga tidak mematikan adanya pasar-pasar tradisional di Kabupaten Enrekang. Keberadaan Pasar STA dari satu sisi memang banyak memiliki kekurangan seperti lokasinya jauh dari jalan poros, kurang tertata,dan lain-lain. Akan tetapi perlu diingat bahwa Pasar STA memegang peran yang cukup penting dalam perekonomian, mengingat bahwa sebagian besar masyarakat masih mengandalkan perdagangan melalui Pasar STA. Sehingga sudah selayaknya pemerintah kota memperhatikan eksistensi pasar.







BAB III
DAMPAK PEMBANGUNAN PASAR SUB TERMINAL AGRIBISNIS
A.   Dampak Positif
            Berikut ini dampak positif dari pembangunan Pasar Sub Terminal Agribisnis (STA) yang dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang pada tahap operasional adalah sebagai berikut :
1.      Kesempatan Berusaha
            Dengan adanya pembangunan Pasar STA, masyarakat mendapatkan kesempatan untuk memiliki peluang membuka usaha seperti warung kopi, rumah makan (Lihat Gambar.4), kios-kios dan peluang usaha bagi pedagang pengumpul (Lihat Gambar.5)
2.      Kesempatan  Kerja
            Penerimaan tenaga kerja pada tahap pelaksanaan pembangunan pasar ini mengurangi jumlah pengangguran dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Tenaga kerja yang dipekerjakan pada tahap pelaksanaan pembangunan adalah tenaga kerja lokal seperti buruh pasar (Gambar.6), tukang ojek (Gambar.7), sopir mobil, pelayan rumah makan, petugas kebersihan dan satpam.



3.   Tingkat Pendapatan
           Meningkatkan pendapatan bagi warga masyarakat seperti pemilik rumah makan dan pedagang pengumpul  serta meningkatkan pendapatan asli daerah Kabupaten Enrekang.
4.      Sosial Budaya
            Dalam transaksi jual beli antara masyarakat luar daerah dengan masyarakat lokal, dapat menciptakan  hubungan silaturrahmi yang baik dan budaya masyarakat khususnya di Kabupaten Enrekang lebih dikenal masyarakat luar.(Gambar.8)
B.   Dampak Negatif
1.      Dampak Negatif Fisik dan Kimia
a.       Penurunan Kualitas Air
Adanya limbah sayuran dari kegiatan pasar dapt menimbulkan menurunnya kualitas air atau mengakibatkan terjadinya pencemaran terhadap sumber air bersih. (Lihat Gambar.9)
b.   Pencemaran Udara
Tumpukan limbah sayuran yang sudah membusuk sangat mengganggu karena menimbulkan bau yang tidak sedap. (lihat Gambar.10)




c.       Polusi Suara (Kebisingan)
Kendaraan yang keluar dan masuk ke area Pasar Sub Terminal Agribisnis dapat menimbulkan kebisingan sehingga membawa keresahan masyarakat sekitar lokasi. Seperti motor dan mobil pada siang hari dapat mengganggu istirahat siang masyarakat di sekitar lokasi.
2.      Dampak Negatif Biologi
         Limbah sayuran yang berada di area pasar dapat memacu pertumbuh bakteri dan serangga seperti lalat, kecoa, semut, dan lain-lain. Pertumbuhan hewan pengerat juga semakin meningkat seperti tikus.
3.      Dampak Negatif Sosial Ekonomi dan Budaya
Dampak yang terjadi akan mencakup penurunan kesehatan masyarakat, kecemburuan sosial akibat pemanfaatan tenaga kerja dari luar wilayah sekitar pasar, persepsi negatif masyarakat tentang Pasar Sub Terminal Agibisnis, bau yang tidak sedap, dan lalat. 

BAB IV
PROGRAM PEMANTAUAN
A.    Instansi Terkait Dalam Pembangunan Pasar Sub Terminal Agribisnis (STA)
Lembaga dan badan-badan utama yang terkait dengan tanggung jawab pembangunan Pasar Sub Terminal Agribisnis yaitu :
1.      Pemerintah Daerah Kabupaten Enrekang yang berperan penting terutama di dalam hal pengelolaan pasar dan Pengelolaan Anggaran Daerah (PAD).
2.      Dinas Pertanian yang berperan penting dalam memberikan penyuluhan pertanian kepada para pedagang tentang kualitas dari komuditi.
3.      Dinas kebersihan yang berperan penting dalam hal menjaga kebersihan Pasar Sub Terminal Agribisnis (STA).
4.      Dinas Perhubungan yang berperan penting dalam hal membantu dalam transportasi dan pengiriman hasil pertanian dari Pasar Sub Terminal Agribisnis ke luar daerah.
B.     Program Pemantauan Dampak Lingkungan
1.      Pemantauan Dampak Fisik dan Biologis
a.       Pemantauan Kualitas Air
Metode pemantauan lingkungan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap saluran air atau got.
b.      Pemantauan Kualitas Udara
Metode pemantauan lingkungan yang digunakan adalah melakukan pengukuran langsung terhadap kualitas udara di lapangan kemudian dianalisis di laboratorium.
c.       Pemantauan Polusi Suara (kebisingan)
Metode pemantuan lingkungan yang dilakukan adalah dengan melakukan pemantauan langsung terhadap kendaraan-kendaraan yang dapat menjadi sumber peningkatan kebisingan.
2.      Dampak Biologi
Metode pemantauan lingkungan yang dilakukan adalah dengan melakukan pemantauan langsung terhadap spesies-spesies yang ada di lokasi survei.
3.      Pemantauan Kualitas Aspek Sosial Budaya dan Ekonomi
            Metode pemantauan lingkungan yang dilakukan dengan mengukur kesadaran dan penilaian mmasyarakat tentang keberadaan Pasar Sub Terminal Agribisnis.
C.    Program Pengelolaan Dampak Lingkungan
1.      Pengelolaan Dampak Fisik dan Kimia
a.    Pengelolaan Kualitas Air
        Upaya pengelolaan yang dilakukan adalah dengan melakukan pembersihan pasar secara rutin. Dan penyediaan tempat sampah di setiap los.
b.   Pengelolaan Pencemaran Udara
        Limbah yang ada di area pasar Sub Terminal Agribisnis sangat mengganggu karena menimbulkan bau yang tidak sedap. Maka bentuk pengelolaan yang dilakukan adalah menyediakan tempat sampah yang tertutup untuk mengurangi bau yang ditimbulkan sebelum sampah itu diangkut oleh petugas kebersihan pasar. Adapun pengelolaan polusi udara yang disebabkan oleh asap kendaraan bermotor yaitu dengan penghematan bahan bakar, perawatan berkala, dan penghijauan disekitar pasar harus tetap diperhatikan.
c.       Pengelolaan Polusi Suara (Kebisingan)
            Pengelolaan yang dilakukan adalah dengan pengujian kelayakan kendaraan bermotor.  Agar menjamin keselamatan, pecemaran udara dan juga kebisingan pada saat beroperasi. Kemudian pengelola pasar menyediakan terminal atau tempat parkir khusus kendaraan yang beroperasi di pasar dan memperbaiki fasilitas jalan. Agar aktivitas lalu lintas menjadi lancar.
2.      Pengelolaan Dampak Biologi
            Pengelolaan yang dilakukan adalah dengan memberikan pendidikan dan kesadaran dibidang pengelolaan limbah dan sampah. Serta dampak negatif yang akan ditimbulkan dari limbah tersebut apabila tidak dikelola dengan baik.
3.      Pengelolaan Dampak Kualitas Aspek Sosial, Ekonomi dan Budaya.
a.       Pengelolaan dampak pada kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan.
         Upaya pengelolaan yang dilakukan adalah memprioritaskan tenaga kerja lokal/ masyarakat sekitar lokasi sesuai kebutuhan, pembinaan dan penataan warung disekitar lokasi bekerjasama dengan desa.



b.      Pengelolaan Dampak Pada Kenyamanan Hidup.
         Kenyamanan lingkungan sekitar dipengaruhi oleh aktifitas di Pasar Sub Terminal Agribisnis, adapun upaya pengelolaan yang dilakukan adalah menyediakan tempat sampah untuk mengantisipasi penurunan kualitas air dan memperkecil dampak penyebaran bau akibat aktifitas pasar.
c.       Pengelolaan Dampak Persepsi Masyarakat
         Persepsi masyarakat dipengaruhi oleh aktifitas pasar. Upaya pengelolan yang dilakukan sehubungan dngan persepsi masyarakat adalah memberi penjelasan pada masyarakat tentang aktifitas yang berkaitan dengan manfaat yang didapat masyarakat, memberikan penjelasan pada masyarakat tentang mekanisme pengaduan apabila terjadi gangguan pada masyarakat dan peningkatan bina lingkungan.
d.      Pengelolaan Dampak Kesehatan Masyarakat
   Kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh aktifitas pasar Sub Terminal Agribisnis. Upaya pengelolaan yang dilakukan adalah pengelolan dampak terhadap lingkungan sekitar, peningkatan bina lingkungan, melakukan pemeriksaan dan pengobatan dengan segera jika timbul penyakit dan terjadi kecelakaan akibat aktifitas pasar











Gambar. 1. Pasar Sub Terminal Agribisnis

Gambar. 2. Gedung Grosir (Los) Sub Terminal Agribisnis

Gambar. 3. Area Parkir Pasar Sub Terminal Agribisnis

Gambar. 4. Rumah Makan

Gambar. 5. Pedagang Pengumpul

Gambar. 6. Buruh Pasar di Pasar Sub Terminal Agribisnis
Gambar. 7. Tukang Ojek di Pasar Sub Terminal Agribisnis.

Gambar. 8. Sosial Budaya Masyarakat di Pasar Sub Terminal Agribisnis
Gambar. 9. Limbah Sayuran

Gambar. 10. Limbah Sayuran

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar