RSS

pendapat tentang demonstrasi



Menurut pedapat yusriani yusri

            Demonstrasi adalah ciri bahwa negara kita adalah negara demokrasi. Jadi aksi demonstrasi adalah bentuk penyampaian akan penolakan kepada pemerintah/ pimpinan yang dirasa tidak adil oleh masyarakat/ mahasiswa. Namun di era sekarang ini khususnya mahasiswa beraksi dengan budaya anarkisme yang ujung-ujungnya mengganggu aktivitas masyarakat dan tidak memikirkan bagaimana nantinya nasibnya setelah itu. Tapi tidak dipungkiri bahwa anarkisme saja belum tentu di respon oleh pemerintah apalagi jika tertib, karena pemerintah sekarang seakan-akan menutup mata dan telinga mereka akan hal tersebut, jadi anarkisme dilakukan dengan alasan tertentu, namun yang tidak bisa dihindari adalah adanya propokator yang sangat merugikan. Namun sebagai mahasiswa menolak berarti memberi solusi, itulah seharusnya yang terbaik.

Andy Risal (mahasiswa)
Demonstrasi menurut saya itu hal yang wajar di lakukan oleh mahasiswa karena para pejabat tidak ada lagi yang mau mendengar kan perkataan rakyatnya.

Darmawan (mahasiswa)
Demonstrasi itu adalah salah satu cara penyampaian aspirasi kekecewaan atau ketidakpuasan secara massal, misalkan kritik terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap menambah kesengsaraan rakyat.
Demonstrasi memanglah sangat penting sebgai "pengingat" bagi pemerintah yang menggunakan wewenang secara berlebihan. Namun dewasa ini, tidak sedikit aksi- aksi dari rekan - rekan mahasiswa yang di jembatani ataupun diprofoksi oleh pihak tertentu.
Belakangan ini demonstrasi yang anarkis rawan terjadi di hampir seluruh daerah di Indonesia. Bentrok antara demonstran dengan aparat keamanan sudah sering kita dengar. Saya berpendapat bahwa itu sudah di luar batas kewajaran, hingga pemerintah pun tidak luput dari hinaan dan kata "kotor" dari para demonstran.
Alangkah ironisnya negeri ini. Ketika rekan – rekan  mahasiswa yang notabenenya adalah CALON PEMIMPIN MASA DEPAN menyampaikan kritikan mereka dengan cara demonstrasi yg anarkis.


Suherman (mahasiswa)
Menurut saya “demonstrasi yaitu penolakan atas kebijakan " atau keputusan"  yang di ambil atau di keluarkan oleh pemipin atau pimpinan , yang mana sebenarnya keputusan itu tidak sesuai dengan pandangan masyarakat , hal itu lah yang memicu adanya aksi demostrasi yang berujung anarkisme. Budaya anarkisme disebabkan karena banyak faktor, di antaranya karena dihalang – halangi oleh aparatur- aparatur  negara, yang berakibat pada aksi penutupan jalan, pembakaran ban, bentrokan dan sebagainya, Namun apa boleh itu adalah jalan yang terakhir.



Muh.Akbar (Karyawan)
Demo yang dilakukan pada jaman sekarang biasanya selalu berakhir dengan anarkis. aparat sukanya main pukul, kadang pendemopun arogansi, padahal pemerintah terkesan tutup telinga, tutup mata, dan tutup mulut. Kalau begini, siapa yang rugi ? pasti ujung – ujungnya masyarakat sendiri yang rugi.

Lambang (masyarakat)
Menurut saya demo sekarang ini sudah parah, bayangkan saja mahasiswa sudah berani menghancurkan bahkan membakar kendaraan plat merah, membuat macet jalan. Membakar ban yang ujung-ujungnya mengganggu masyarakat, bentrok dan sebagainya.
Menurutku demo itu boleh saja namun tidak usah dengan tindakan angkuh yang seakan-akan aksinya cuman mau di bilang jago, alangkah baiknya mahasiswa memberikan solusi kepada pemerintah sebagai partisipasi dalam membantu negara.

Nuralam (masyarakat)
Menurut saya demo boleh - boleh aja tapi jangan sampa rusuh seperti kurang aturan.
Demo kan bisa dilakukan dengan cara yang baik dan terpelajar mengingat Mahasiswa berarti orang yang terpelajar, masa pakai cara lempar - lemparan sama polisi, sampai ada yang luka. Kalau seperti ini kan rugi sama-sama dan tidak mungkin juga pemerintah merespon hal tersebut. Maka dari itu mahasiswa seharusnya memberikan contoh yang baik bagi masyarakat Indonesia.

Asniar (masyarakat)
Menurut saya boleh-boleh aja, tapi jangan sampai menyusahkan rakyat juga. Kan kalau ada demo jadi macet dan ribut. Yang tertib, jangan terbawa emosi. Menurut saya pemerintah harus lebih terbuka kepada rakyat supaya mahasiswa tidak lagi capek, panas, teriak-teriak, tapi tidak didengerin sama pemerintah.

Ridho (masyarakat)
Mahasiswa harus memikirkan akibat akibat yang nantinya akan merugikan rakyat apabila mereka akan berdemo, jadi harus diperhitungkan dengan benar. Jangan seperti yang kita liat di TV. Mahasiswa yang berdemo harus didasari dengan ilmu pengetahuan dan aturan serta etika. Niatnya kan ingin membela rakyat, jadi harus punya jalan keluar dan jangan malah menyusahkan rakyat kecil.  Karena akibatnya mahasiswa sendiri yang dicap jelek apabila tidak tertib dan menyusahkan orang lain.

Erna (masyarakat)
Demo itu bisa dilakukan, tapi jangan sampai menyusahkan masyarakat dengan aksi anarkisnya. Karena semua itu menghambat aktivitas masyarakat sendiri apalagi kalau menggunakan aksi pengrusakan fasilitas umum, ini sudah tidak boleh ditoleransi lagi.

Fatimah (PNS)
Menurut saya demo itu aksi pembodohan, pemerintah kita dipimpin oleh orang-rang terpilih dan cerdas, kebijakan pun dikeluarkan dengan alasan dan tujuan untuk masyarakat sendiri. Kebijakan itu tidak serta merta keluar begitu saja, tapi melalui proses yang pada akhirnya keputusan yang terbaik dikeluarkan. Jadi sudah seharusnya mahasiswa hanya harus belajar bagaimana untuk bisa membanggakan negara dengan prestasinya dan kreativitasnya, bukan teriak- teriak, lempar-lemparan batu, bakar ban, bentrok bahkan saling melukai yang semua itu tindakan yang tidak terdidik sama sekali.






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

4 komentar:

Unknown mengatakan...

ok goodlah buat kamu tetep semangat !

Unknown mengatakan...

bagus

Anonim mengatakan...


State and state officials have an obligation to take action to protect and prevent individuals or groups who violate the rights of other individuals or groups.
togel singapore

Arif mengatakan...

oi oi fatimah (PNS),menurut saya tidak semua yang dilakukan pemerintah itu benar.buktinya masih ada yng di tangkep karena kasus korupsi dan lain sebagainya..
ini negara demokratis loh, beda dgn bentuk pemerintahan yg kekuasaannya dipegang satu orang, seperti monarki, atau sekelompok kecil, seperti oligarki. Apapun itu, perbedaan-perbedaan yang berasal dari filosofi Yunani ini[5] sekarang tampak ambigu karena beberapa pemerintahan kontemporer mencampur aduk elemen-elemen demokrasi, oligarki, dan monarki. Karl Popper mendefinisikan demokrasi sebagai sesuatu yang berbeda dengan kediktatoran atau tirani, sehingga berfokus pada kesempatan bagi rakyat untuk mengendalikan para pemimpinnya dan menggulingkan mereka tanpa perlu melakukan revolusi

Posting Komentar