Ratusan Anak di Nigeria Keracunan Timbal
Tambang emas di wilayah utara Nigeria kembali
menelan korban. Ratusan orang tewas keracunan timbal, sebagian besar anak-anak.
Namun pemerintah setempat menyatakan, hanya 1 yang secara klinis tewas karena
keracunan timbal.
Para korban keracunan timbal adalah warga desa
yang menggunakan timbal dalam kadar tinggi untuk menambang emas. Timbal
tersebut mencemari tanah, dan masuk ke sumber air serta lokasi anak-anak
bermain.
Dikutip dari BBC, Selasa (8/6/2010), korban
tewas dalam beberapa pekan terakhir telah mencapai 163 orang. Untuk mencegah
jatuhnya lebih banyak korban, permukaan tanah akan dikeruk dan diganti dengan tanah
yang bersih.
Richard Fuller dari Blacksmith Institute
memastikan ada ratusan anak di sejumlah desa yang memiliki kadar timbal cukup
tinggi. Saat ini, 25 anak tengah dirawat di rumah sakit, sementara 80 lainnya
diperkirakan menyusul dalam waktu dekat.
Namun pejabat kesehatan negara bagian Zamzara,
Sa'adu Idris membantah kekhawatiran tersebut. Ia menyatakan, dalam 3 pekan
terakhir hanya 1 orang yang tercatat tewas karena keracunan timbal. Satu korban
tewas lainnya, tercatat beberapa pekan lebih awal.
Namun Idris memastikan, tanah-tanah desa-desa
yang tercemar akan dikeruk dalam 4 pekan ke depan. Pengerukan dilakukan sedalam
5 cm untuk mengganti lapisan tanah yang tercemar, dan akan diganti dengan
lapisan tanah baru yang bersih dari timbal.
Rumah warga tidak akan dirobohkan, namun
lantainya akan dilapisi semen agar penghuninya terhindar dari keracunan.
Sementara beberapa rumah secara swadaya telah melapisi rumahnya dengan batu.
Anak-anak
lebih rentan
Dalam beberapa kasus keracunan timbal di
tambang emas, kebanyakan korban yang jatuh adalah anak-anak. Keracunan pada
anak bahkan bisa terjadi hanya karena bermain di lokasi yang tercemar.
Richard Fuller menilai, anak-anak lebih rentan
terhadap keracunan karena masih dalam masa pertumbuhan. Di samping itu, ukuran
tubuh yang lebih kecil membuat racun cepat terdistribusi pada tubuh anak-anak.
Keracunan timbal akan memunculkan gejala
berupa lemah, lesu, sakit perut, sembelit dan sakit kepala. Khusus pada anak,
gejala tersebut bisa disertai kejang, delirium bahkan koma.
Jika keracunan tidak terlalu parah, pasien
cukup dipindahkan untuk menjauhi dari sumber pencemaran. Pertolongan medis
dibutuhkan jika keracunan cukup parah, meski biasanya akan berakibat sangat
fatal.
1. PRE EVENT :
a. Menjaga dan melarang anak-anak untuk bermain
di sekitar lokasi yang tercemar.
b. Tidak menggunakan timbal dalam kadar tinggi
untuk menambang emas.
c. Sebaiknya Lantai rumah warga dilapisi dengan
semen agar terhidar dari keracunan.
2. EVENT :
a. Jika keracunan tidak terlalu parah, pasien
cukup dipindahkan untuk menjauhi dari sumber pencemaran.
b. Pertolongan medis dibutuhkan jika keracunan
cukup parah, meski biasanya akan berakibat sangat fatal.
c. Pengerukan dilakukan sedalam 5 cm untuk
mengganti lapisan tanah yang tercemar, dan akan diganti dengan lapisan tanah baru
yang bersih dari timbal.
3. POST EVENT :
a. Membersihkan tempat-tempat yang terkontaminasi
dengan Timbal.
b. Melakukan pengawasan terhadap para penambang
khususnya penambang liar agar tidak menyebarkan timbal ke sekitar tanah atau
rumah mereka.
c. Permukaan tanah yang telah tercemar sebaiknya
dikeruk dan diganti dengan tanah yang bersih.
0 komentar:
Posting Komentar