sholat
untuk pengobatan dan kesehatan
Selain melaksanakan perintah agama,
mengobati kerinduan jiwa pada sang Pencipta, sholat juga punya efek yaitu
menyehatkan tubuh. Seorang pakar ilmu pengobatan tradisional, Prof H Muhammad
Hembing Wijayakusuma, telah melakukan penelitian yang mendalam tentang hal itu.
Hasil penelitian itu disebarkannya kepada umat Islam, baik melalui media massa
maupun buku yang berjudul “Hikmah Sholat untuk Pengobatan dan Kesehatan”.
Bahkan, duduk Tasyahud diyakini bisa menyembuhkan penyakit tanpa operasi.
Apa hubungan sholat dengan kesehatan ? menurut Hembing,
setiap gerakan-gerakan shalat mempunyai arti khusus bagi kesehatan dan punya
pengaruh pada bagian-bagian tubuh seperti kaki, ruas tulang punggung, otak,
lambung, rongga dada, pangkal paha, leher, dll. Berikut adalah ringkasan yang
bermanfaat untuk mengetahui tentang daya penyembuhan di balik pelaksanaan
sholat sebagai aktivitas spiritual.
Berdiri tegak dalam sholat
Gerakan-gerakan sholat bila
dilakukan dengan benar, selain menjadi latihan yang menyehatkan juga mampu
mencegah dan meyembuhkan berbagai macam penyakit. Hembing menemukan bahwa
berdiri tegak pada waktu sholat membuat seluruh saraf menjadi satu titik pusat
pada otak, jantung, paru-paru, pinggang, dan tulang pungggung lurus dan bekerja
secara normal, kedua kaki yang tegak lurus pada posisi akupuntur, sangat
bermanfaat bagi kesehatan seluruh tubuh.
Rukuk
Rukuk juga sangat baik untuk
menghindari penyakit yang menyerang ruas tulang belakang yang terdiri dari
tulang punggung, tulang leher, tulang pinggang dan ruas tulang tungging. Dengan
melakukan rukuk, kita telah menarik, menggerakan dan mengendurkan saraf-saraf
yang berada di otak, punggung dan lain-lain. Bayangkan bila kita menjalankan
sholat lima waktu yang berjumlah 17 rakaat sehari semalam. Kalau rakaat kita
rukuk satu kali, berarti kita melakukan gerakan ini sebanyak 17 kali.
Belum lagi gerakan sujud yang setiap
rakaat dua kali hingga junlahnya sehari 34 kali. Bersujud dengan meletakan
jari-jari tangan di depan lutut membuat semua otot berkontraksi. Gerakan ini
bukan saja membuat otot-otot itu akan menjadi besar dan kuat, tetapi juga
membuat pembuluh darah dan urat-urat getah bening terpijat dan terurut. Posisi
sujud ini juga sangat membantu kerja jantung dan menghindari mengerutnya
dinding-dinding pembuluh darah.
Duduk tasyahud
Duduk tasyahud akhir atau tawaruk
adalah salah satu anugerah Allah yang patut kita syukuri, karena sikap itu
merupakan penyembuhan penyakit tanpa obat dan tanpa operasi. Posisi duduk
dengan mengangkat kaki kanan dan menghadap jari-jari ke arah kiblat ini, secara
otomatis memijat pusat-pusat daerah otak, ruas tulang punggung teratas, mata,
otot-otot bahu, dan banyak lagi terdapat pada ujung kaki. Untuk laki-laki sikap
duduk ini luar biasa manfaatnya, terutama untuk kesehatan dan kekuatan organ
seks.
Salam
Bahkan, gerakan salam akhir,
berpaling ke kanan dan ke kiri pun, menurut penelitian Hembing punya manfaat
besar karena gerakan ini sangat bermanfaat membantu menguatkan otot-otot
leher dan kepala. Setiap mukmin pasti bisa merasakan itu, bila ia menjalankan
sholat dengan benar. Tubuh akan terasa lebih segar, sendi-sendi dan otot
akan terasa lebih kendur, dan otak juga mempu kembali berfikir dengan terang.
Hanya saja, manfaat itu ada yang bisa merasakannya dengan sadar, ada juga yang
tak disadari. Tapi harus diingat, sholat adalah ibadah agama bukan olahraga.
Tahajjud = Anti kanker
Sebuah penelitian ilmiah yang lain
membuktikan bahwa sholat tahajjud membebaskan seseorang dari pelbagai penyakit.
Itu bukan ungkapan teoritis semata, melainkan sudah diuji dan dibuktikan
melalui penelitian ilmiah. Penelitinya adalah dosen fakultas Tarbiyah IAIN
Sunan Ampel Surabaya, Mohammad Sholeh, dalam usahanya meraih gelar doktor.
Sholeh melakukan penelitian terhadap siswa SMU Lukmanul Hakim Pondok Pesantren
Hidayatullah Surabaya yang secara rutin menunaikkan sholat tahajjud.
Sholat tahajjud yang dilakukan di
penghujung malam yang sunyi, kata sholeh, bisa mendatangkan ketenangan.
Sementara ketenangan itu sendiri terbukti mampu meningkatkan ketahanan
tubuh imunologik, mengurangi resiko terkena penyakit jantung dan meningkatkan
usia harapan hidup. Sebaliknya, bentuk-bentuk tekanan mental sepert stress
maupun depresi membuat seseorang rentan terhadap berbagai macam penyakit,
infeksi dan mempercepat perkembangan sel kanker serta meningkatkan metastatis
(penyebarab sel kanker).
0 komentar:
Posting Komentar