* BANYAK DIAM TIDAK SEMESTINYA
BODOH, BANYAK CAKAP TIDAK SEMESTINYA CERDIK, KERANA KECERDIKAN ITU BUAH
FIKIRAN, ORANG CERDIK YANG PENDIAM LEBIH BAIK DARI ORANG BODOH YANG BANYAK
CAKAP.
* MENASIHATI ORANG YANG BERSALAH,
TIDAK SALAH. YANG SALAH IALAH MEMIKIRKAN KESALAHAN ORANG.
*”Barangsiapa yang beriman kepada
Allah dan Hari Akhirat, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam”.
(Riwayat BUKHARI & MUSLIM)
*”Barangsiapa diam maka ia terlepas
dari bahaya”.(Riwayat AT-TARMIZI)
Dari hadits di atas ada makna yang besar bisa di tarik yaitu maknanya jika menjaga ucapan atau lisan itu harus di lakukan oleh orang yang berakal dan muslim , karna ucapan itu sangat sulit jika sudah keluar ucapan itu sulit di tarik kembali jadi sebelum ber kata-kata atau berucap perlu di pertimbangkan atau di fikir matang-matang , apakah ucapanya itu tidak sia-sia atau bahkan menyakiti orang lain, orang yang diam bukan berarti bodo tapi mungkin mempertimbangkan dampak dari ucapan sebelum dia mengeluarkanya apakah ucapanya tidak sia-sia atau tidak berarti, diam berarti jauh dar pertengkaran, jauh dari bahaya dll.
bahkan ada pepata hiduplah kamu seperti pohon padi semakin berisi semakin merunduk, jangan seperti tong kosong nyaring bunyiya, tanpa di jelaskan kita sudah pasti memahami makna dari 2 pepata di atas kawan ,pepata ini sering kita dengar , karna sangat sering di ucapkan , . kawan kalu perkataan kita nga ada maknanya untuk apa bicara yah... sekarang orang semakin banyak jago berbicara, semakin banyak jago, beretorika ,semakin banyak jago berlogika tetapi apa kah semua ucapanya mempunyai makna , atau kah sekedar seni ucapan yang tak ber makna penting,.......sekarang bukan bicara yang di butuhkan tapi tindakan ,atau kemauan untuk berbuat , untuk apa jago berbicara kalu tiadak ada pembuktian atau ucapanya tidak perna terealisasikan bahkan dengan pitarnya berbicaraakan jadi pembohong besar bisa mebolak balikan yang salah jadi benar dan yang benar jadi salaah, bukti nyata kita lihat orang-orang yang korupsi , itu orang-orang yang ada bergelut di dunia politik dan orang yang ada di politik lihat pada jago berargument, jago mengeluarkan jajnji manis agar mereka terpilih tetapi saat terpilih mereka lupa diri ucapan yang iya keluarakan hanya sekedar janji manis, maaf yah...............? sekedar ucapan yang keluar tetapi hilang dengan seketika, lebih baik sedikit berbicara tapi maknanya besar untuk orang banyak
, betul sekali buku yang pernah aq baca , bunyinya seperti ini bahwa ada suatu masa orang-orang pada jago berbicara tapi pembuktianya tidak ada ,makna ucapanya kurang ,beda seblumnya, contoh ulama dulu bercerama hanya sedikit yang iya sampaikan tetapi makna nya besar,sekarang cara bercerama semakin canggih, banyakan leluconya, banyak bicar yang nga jelas , dan kurang makna yang bisa di dapatkan dari pendengar, orang berbondong-bondong mendengarnya karna lucu bukan karna makna ceramahnya.......................................................?
maaf bukan sok tau ,
, betul sekali buku yang pernah aq baca , bunyinya seperti ini bahwa ada suatu masa orang-orang pada jago berbicara tapi pembuktianya tidak ada ,makna ucapanya kurang ,beda seblumnya, contoh ulama dulu bercerama hanya sedikit yang iya sampaikan tetapi makna nya besar,sekarang cara bercerama semakin canggih, banyakan leluconya, banyak bicar yang nga jelas , dan kurang makna yang bisa di dapatkan dari pendengar, orang berbondong-bondong mendengarnya karna lucu bukan karna makna ceramahnya.......................................................?
maaf bukan sok tau ,
0 komentar:
Posting Komentar