KATA PENGANTAR
Puji
dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat berupa kesehatan dan keselamatan sehingga makalah kami yang berjudul gaya dan tipe
kepemimpinan
ini dapat terselesaikan dengan
baik..
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih
banyak kekurangan, baik itu segi isi maupun tata bahasanya. Untuk itulah
penulis mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun dari pembaca guna
penyempurnaan makalah ini di masa yang akan datang.
Akhir kata semoga makalah kami yang
membahas tentang gaya dan tipe kepemimpinan
ini dapat menambah pengetahuan kita, Sehingga kedepan kita dapat menjadi sumber daya
manusia yang berjiwa pemimpin.
Parepare,20 Maret 2012
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................. .ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG ................................................................................. 1
B. RUMUSAN
MASALAH ............................................................................. 1
C. TUJUAN..................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
I.
TIPE
KEPEMIMPINAN OTOKRATIS........................................................ 2
II.
TIPE
KEPEMIMPINAN MILITERISTIS..................................................... 3
III. TIPE KEPEMIMPINAN FATHERNALISTIK/ MATERNALISTIK............. 4
IV. TIPE KEPEMIMPINAN KARISMATIK..................................................... 5
IV. TIPE KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS.................................................... 5
IV. TIPE KEPEMIMPINAN POPULISTIS........................................................ 6
IV. TIPE KEPEMIMPINAN ADMINISTRATIF/EKSEKUTIF.......................... 6
IV. TIPE KEPEMIMPINAN LAISSEZ FAIRE.................................................. 7
BAB III PENUTUP
KESIMPULAN ................................................................................................ 8
SARAN ........................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 9
I. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk Tuhan yang
paling tinggi dibanding makhluk Tuhan lainnya. Manusia di anugerahi kemampuan
untuk berpikir, kemampuan untuk memilah & memilih mana yang baik & mana
yang buruk. Dengan kelebihan itulah manusia seharusnya mampu mengelola
lingkungan dengan baik.
Dengan berjiwa pemimpin manusia akan
dapat mengelola diri, kelompok & lingkungan dengan baik. Khususnya dalam
penanggulangan masalah yang relatif pelik & sulit. Disinilah dituntut
kearifan seorang pemimpin dalam mengambil keputusan agar masalah dapat
terselesaikan dengan baik.
2. RUMUSAN
MASALAH
Mengingat situasi dan kondisi yang di hadapi seorang pemimpin sangat
berbeda satu dengan lainnya, sehingga muncul berbagai tipe dan gaya
kepemimpinan untuk situasi dan kondisi yang tepat. Hal inilah yang menjadi dasar
rumusan masalah dalam makalah ini yaitu gaya dan tipe kepemimpinan.
3. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
·
Sebagai penyelesaian tugas mata kuliah
“leadership”.
·
Agar mahasiswa lebih memahami dan
mendalami pokok bahasan khususnya tentang “gaya dan tipe
kepemimpinan”.
BAB II
PEMBAHASAN
Gaya
kepemimpinan (Leadership Style), yakni pemimpin yang menjalankan fungsi
kepemimpinannya dengan segenap keterampilan dan sikapnya. Gaya kepemimpinan
adalah cara seorang pemimpan bersikap, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan
orang lain dalam mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu.
Gaya tersebut
bisa berbeda – beda atas dasar motivasi, kuasa ataupun orientasi terhadap tugas
atau orang tertentu. Diantara beberapa gaya kepemimpinan, terdapat pemimpin
yang positif dan negatif, dimana perbedaan itu didasarkan pada cara dan upaya
mereka memotivasi bawahannya. Apabila pendekatan dalam pemberian
motivasi ditekankan pada imbalan atau reward (baik ekonomis maupun nonekonomis)
berarti telah digunakan gaya kepemimpinan yang positif.
Sebaliknya jika pendekatannya menekankan pada hukuman atau punishment, berarti
dia menerapkan gaya kepemimpinan negatif. Pendekatan kedua ini dapat
menghasilakan prestasi yang diterima dalam banyak situasi, tetapi menimbulkan
kerugian manusiawi.
Selain gaya kepemimpinan di atas masih
terdapat gaya lainnya.
1.
tipe kepemimpinan Otokratis
Kepemimpinan
seperti ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan
dan pengembangan strukturnya. Kekuasaan sangat dominan digunakan. Memusatkan
kekuasaan dan pengambilan keputusan bagi dirinya sendiri, dan menata situasi
kerja yang rumit bagi bawahan sehingga mau melakukan apa saja yang
diperintahkan. Kepemimpinan ini pada umumnya negatif, yang berdasarkan atas
ancaman dan hukuman. Meskipun demikian, ada juga beberapa manfaatnya antaranya
memungkinkan pengambilan keputusan dengan cepat serta memungkinkan
pendayagunaan bawahan yang kurang kompeten.
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang
otokratik adalah seseorang yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter
akan menujukan sikap yang menonjolkan “keakuannya”, antara lain dalam bentuk :
a. Kecenderungan
memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain dalam organisasi,
seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai harkat dan martabat mereka.
b. Pengutamaan
orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa mengkaitkan
pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para bawahannya.
c.
Pengabaian
peranan para bawahan dalam proses pengambilan keputusan.
Gaya kepemimpinan yang dipergunakan pemimpin yang
otokratik antara lain:
a.
menuntut
ketaatan penuh dari para bawahannya.
b. dalam
menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.
c.
bernada
keras dalam pemberian perintah atau instruksi.
d.
menggunakan
pendekatan premitif dalam hal terjadinya penyimpangan oleh bawahan.
2.
tipe kepemimpinan militeristis
Perlu diparhatikan terlebih dahulu bahwa yang
dimaksud dengan seorang pemimpin tipe militeristis tidak sama dengan
pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak semua pemimpin dalam
militer adalah bertipe militeristis.
Seorang pemimpin yang bertipe militeristis mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut :
a.
Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai
tujuan digunakan sebagai alat utama.
b.
Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.
c.
Senang kepada formalitas yang berlebihan
d.
Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
e.
Tidak mau menerima kritik dari bawahan
f.
Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.
Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin
militeristis jelaslah bahwa tipe pemimpin seperti ini bukan merupakan pemimpin
yang ideal.
3.
Tipe kepemimpinan
fathernalistis / maternalistik
Tipe kepemimpinan fathernalistis, mempunyai ciri tertentu
yaitu bersifat fathernal atau kebapakan. Kepemimpin seperti ini menggunakan
pengaruh yang sifat kebapakan dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan.
Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil.
Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin paternalistis dapat
dikemukakan sebagai berikut:
a.
Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
b.
Bersikap terlalu melindungi bawahan
c.
Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan.
Karena itu jarang dan pelimpahan wewenang.
d.
Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan inisyatif
daya kreasi.
e.
Sering menganggap dirinya maha tau.
Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin
seperti ini sangat diperlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifar-sifar
negatifnya pemimpin faternalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas
terhadap organisasi yang dipimpinnya.
Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh beda dengan tipe
kepemimpinan paternalistik, yang membedakan adalah dalam kepemimpinan
maternalistik terdapat sikap over-protective atau terlalu melindungi
yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih lebihan.
4.
Tipe kepemimpinan karismatis
Tipe
pemimpin seperti ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya
mempunyai pengikut yang sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi pengikut pemimpin
seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab Karena kurangnya seorang
pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa pemimpin yang
demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers), perlu
dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan sebagainya.
Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis.
5.
Tipe Kepemimpinan Demokratis
Dari semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe
kepemimpinan demokratis dianggap adalah tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini
disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu mendahulukan kepentingan
kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu.
Beberapa
ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
a.
Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa
manusia itu adalah mahluk yang termulia di dunia.
b.
Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan
kepentingan organisasi.
c.
Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
d.
Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada
bawahan agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas,
inisyatif dan prakarsa dari bawahan.
e.
Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
f.
Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
g.
Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
h.
Dan sebagainya.
Dari
sifat-sifat yang harus dimiliki oleh pemimpin tipe demokratis, jelaslah bahwa
tidak mudah untuk menjadi pemimpin demokratis. Namun, karena
pemimpin yang demikian adalah yang paling ideal, alangkah baiknya jika semua
pemimpin berusaha menjadi seorang pemimpin yang demokratis.
6. Tipe Kepemimpinan
Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang
tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar
negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap
nasionalisme.
7. Tipe Kepemimpinan
Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu
menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya
terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu
menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat
tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan.
Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu
teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah
masyarakat.
8. Tipe Laissez
Faire
Pemimpin ini
berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar dengan sendirinya
karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang yang sudah dewasa yang
mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi, sasaran-sasaran apa yang ingin
dicapai, tugas apa yang harus ditunaikan oleh masing-masing anggota dan
pemimpin tidak terlalu sering intervensi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Pemimpin yang
berhasil hendaknya memiliki beberapa kriteria yang tergantung pada sudut
pandang atau pendekatan yang digunakan, apakah itu kepribadiannya,
keterampilan, bakat, sifat – sifatnya, atau kewenangannya yang dimiliki yang
mana nantinya sangat berpengaruh terhadap teori maupun gaya kepemimpinan yang
akan diterapkan.
Pada dasarnya Tipe kepemimpinan
ini bukan suatu hal yang mutlak untuk diterapkan, karena pada dasarnya semua
jenis gaya kepemimpinan itu memiliki keunggulan masing-masing. Pada situasi
atau keadaan tertentu dibutuhkan gaya kepemimpinan yang otoriter, walaupun pada
umumnya gaya kepemimpinan yang demokratis lebih bermanfaat. Oleh karena itu
dalam aplikasinya, tinggal bagaimana kita menyesuaikan gaya kepemimpinan yang
akan diterapkan dalam keluarga, organisasi/perusahan sesuai dengan situasi dan
kondisi yang menuntut diterapkannnya gaya kepemimpinan tertentu untuk
mendapatkan manfaat.
Rahasia utama
kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang pemimpin bukan dari kekuasaanya,
bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan pribadinya. Seorang pemimpin sejati
selalu bekerja keras memperbaiki dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain.
III.2 SARAN
Sangat diperlukan sekali jiwa
kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa kepemimpinan itu perlu selalu
dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.sriudin.com/2010/04/tipe-gaya-kepemimpinan.html
YW. Sunindhia, SH, Kepemimpinan Dalam Masyarakat Modern, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1993.
YW. Sunindhia, SH, Kepemimpinan Dalam Masyarakat Modern, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1993.
Numbery,Freddy.2010. Kepemimpinan Sepanjang Zaman. Jakarta : PT Bhuana Ilmu
Populer
0 komentar:
Posting Komentar