RSS

SURVEY (K3) DI PT. PHILLIPS SEAFOODS INDONESIA



KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas hidayah dan rahmat ilmu serta kekuatan dari Ilahi Rabbi yang telah dicurahkan kepada kami penyusun makalah ini sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam juga tetap tercurahkan kepada Rasulullah beserta junjungannya karena keindahan budi pekerti yang menjadi suri tauladan kita.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum mencapai ekspektasi yang diharapkan. Namun penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat berguna khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

    Parepare 07 Juni 2012 
                                                                                 PENYUSUN

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................. 1
DAFTAR ISI............................................................................................................ 2
DAFTAR TABEL.................................................................................................... 4
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................ 5
BAB I PENDAHULUAN
a.       Latar belakang......................................................................................... 6
b.      Rumusan masalah.................................................................................... 7
c.       Tujuan survei........................................................................................... 7
d.      Manfaat survei........................................................................................ 8
 BAB II TINJAUAN PUSTAKA
a.       Tinjauan umum tentang kes.& keselamatan kerja................................... 9
b.      Tinjauan umum tentang survey K3........................................................ 18
BAB III METODE SURVEY K3
a.       Jenis survei............................................................................................. 20
b.      Gambaran umum perusahaan................................................................. 20
c.       Waktu dan tempat survei....................................................................... 23
d.      Instrumen survei..................................................................................... 24
e.       Pengumpulan data.................................................................................. 24
f.       Penyajian data........................................................................................ 25
BAB IV HASIL SURVEI DAN PEMBAHASAN
a.       Hasil survei............................................................................................. 26
b.      Pembahasan............................................................................................ 37
BAB V Kesimpulan dan Saran
a.       Kesimpulan............................................................................................ 44
b.      Saran/Rekomendasi................................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 46
LAMPIRAN............................................................................................................ 47


DAFTAR TABEL

TABEL 1.1 DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT JENIS KELAMIN......    26
TABEL 1.2 DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT UMUR......................    26
TABEL 1.3 DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT JABATAN/BAGIAN..   27
TABEL 1.4 DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT MASA KERJA..........    28
TABEL 1.5 DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT LAMA KERJA..........    28
TABEL 1.6 DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT PENDIDIKAN...........    29
TABEL 1.7 KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA.........................    29
TABEL 1.8 PROMOSI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA.......    32
TABEL 1.9 GIZI TENAGA KERJA.................................................................    33
TABEL 1.10 LINGKUNGAN KERJA..............................................................    34
TABEL 1.11 DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT PRODUKTIVITAS KERJA...............................................................................................................    35


DAFTAR LAMPIRAN

KOESIONER SURVEI K3
SURAT PERNYATAAN PELAKSANAAN SURVEI
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
DENAH PERUSAHAAN
DOKUMENTASI
BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan bisnis sejak lama.  Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan kinerja karyawan dan pada kinerja perusahaan. Semakin tersedianya fasilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja.
Telah ditetapkan Visi Indonesia Sehat 2010 yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa depan, yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Hal inilah menjadi latar belakang pengadaan survei kesehatan dan keselamatan kerja di PT. Phillips Seafood Indonesia untuk mengetahui penerapan kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan tersebut.


2.     Rumusan Masalah
           Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut;
1.      Bagaimanakah kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan PT. Phillips Seafood Indonesia ?
2.      Bagaimanakah produktivitas pekerja PT. Phillips Seafood Indonesia ?
3.      Bagaimanakah Promosi k3 dan gizi pekerja di PT. Phillips Seafood Indonesia?
4.      Bagaimanakah Lingkungan kerja di PT. Phillips Seafood Indonesia?

3. Tujuan Survei
            Adapun tujuan survey dalam penulisan proposal ini adalah;
1.      untuk mengetahui kesehatan dan keselamatan kerja di PT. Phillips Seafood Indonesia.
2.      Untuk mengetahui produktivitas pekerja PT. Phillips Seafood Indonesia.
3.      untuk mengetahui promosi k3 dan gizi pekerja di PT. Phillips Seafood Indonesia.
4.      untuk mengetahui lingkungan kerja di PT. Phillips Seafood Indonesia.


4.  Manfaat survei
          Adapun manfaat survey dari penulisan proposal ini adalah;
1.      Sebagai penyelesaian tugas mata kuliah kesehatan dan keselamatan kerja serta proses pembelajaran bagi penulis sendiri dalam melakukan survei k3.
2.      Untuk menghasilkan data yang nantinya menunjukkan bagaimana penggunaan kesehatan dan keselamatan kerja, promosi k3, gizi kerja dan lingkungan kerja di PT. Phillips Seafood Indonesia.
3.      Memberikan pengalaman yang berharga baik dari segi teoritas maupun dalam praktek lapangan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    TINJAUAN UMUM TENTANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1.      Pengertian kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Keselamatan dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja.
Hal tersebut juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang lebih tinggi dalam mencegah terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam bentuk maupun jenis kecelakaannya. Sejalan dengan itu, perkembangan pembangunan yang dilaksanakan tersebut maka disusunlah UU No.14 tahun 1969 tentang pokok-pokok mengenai tenaga kerja yang selanjutnya mengalami perubahan menjadi UU No.12 tahun 2003 tentang ketenaga kerjaan.
Dalam pasal 86 UU No.13 tahun 2003, dinyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat serta nilai-nilai agama.
Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, maka dikeluarkanlah peraturan perundangan-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja sebagai pengganti peraturan sebelumnya yaitu Veiligheids Reglement, STBl No.406 tahun 1910 yang dinilai sudah tidak memadai menghadapi kemajuan dan perkembangan yang ada.
Peraturan tersebut adalah Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja yang ruang lingkupnya meliputi segala lingkungan kerja, baik di  darat, didalam tanah, permukaan air, di dalam air maupun udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai suatu program didasari pendekatan ilmiah dalam upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan risiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun kerugian-kerugian lainya yang mungkin terjadi.
Jadi dapat dikatakan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu pendekatan ilmiah dan praktis dalam mengatasi potensi bahaya dan risiko kesehatan dan keselamatan yang mungkin terjadi. Dengan kata lain hakekat dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah tidak berbeda dengan pengertian bagaimana kita mengendalikan risiko (risk management) agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Pendekatan-pendekatan ilmiah yang ada dalam lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja tidak saja terbatas pada ilmu keselamatan (safety sciences) dan ilmu kesehatan (health sciences) seperti ilmu kesehatan kerja (occupational health science), tetapi juga keilmuan lainnya seperti: higiene industri (industrial hygiene), ergonomi, human factors, epidemiologi, statistik, kedokteran, rekayasa (engineering), kimia, health promotion, toksikologi, manajemen, hukum, sosial dan perilaku dan lain-lain sebagainya.
Dengan demikian Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat dipandang sebagai ilmu terapan yang bersifat multidisiplin, yang kaya dengan keragaman berbagai pendekatan menurut bidang keilmuan masing-masing dalam upaya mengendalikan resiko sakit dan celaka.

2.      Promosi kesehatan dan keselamatan kerja dan gizi kerja
1.      Promosi k3
·         Promosi kesehatan
Adalah upaya memberdayakan masyarakat untuk memelihara meningkatkan dan melindungi kesehatan diri serta lingkungannya.
Memberdayakan adalah upaya untuk membangun daya yang berarti mengembangkan kemandirian yang dilakukan dengan menimbulkjan kesadaran kemauan dan kemampuan serta dengan mengembangkan kemandirian yang dilakukan ndengan menimbulkan kesadaran, kemauan dan kemampuan serta dengan mengembangkan iklim yang mendukung pengembangan kemandirian tersebut.
Promosi kesehatan menempatkan masyarakat sebagai subyek  bukan objek,sebagai pelaku bukan sasaran, dan aktif berbuat bukan pasif menunggu.
·         Tempat Kerja
Adalah suatu tempat yang sangat erat hubungannya dengan pekerja dan pengelola/ yang memiliki serta pengunjung yang digunakan untuk melakukan suatu kegiatan produksi barangf atau jasa dan saling interaksi, tempat tersebut dapoat berupa ruangan terbuka, tertutup bergerak atau tidak bergerak.

·         Promosi kesehatan di tempat kerja
Upaya promosi kesehatan yang diselenggarakan ditempat kerja selain untuk memberdayakan masyarakat ditempat kerja untuk mengenali masalah dan tingkat kesehatannya serta mampu mengatasi, memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri juga memelihara dan meningkatkan tempat kerja yang sehat.
Tujuan Promosi Kesehatan di Tempat Kerja adalah :
·         Mengembangkan perilaku hidup bersih dan sehat dio tempat kerja.
·         Menurunkan angka penyakit akibat kerja dan lingkungan kerja.
·         Menciptakan lingkungan kerja yang sehat, mendukung dan aman.
·         Membantu berkembangnya gaya kerja dan gaya hidup yang sehat.
·         Memberikan dampak yang positif terhadap lingkungan kerja dan masyarakat.
Dua konsep yang sangat penting untuk meningkatkan kesehatan pekerja dan lingkungannya adalah pencegahan dan peningkatan kesehatan.
Secara mendasar Promosi Kesehatan di Tempat Kerja adalah perlu melindungi individu (pekerja), lingkungan didalam dan luar tempat kerja dari bahan-bahan berbahaya, stress atau lingkungan kerja y6ang jelek. Gaya kerja yang memperhatikan kesehatan dan menggunakan pelayanan kesehatan yang ada dapat mendukung terlaksananya promosi kesehatan di tempat kerja.
Keuntungan promosi kesehatan di tempat kerja, secara umum :
·         Promosi kesehatan di tempat kerja mendorong tempat kerja dan tenaga kerja yang sehat yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial.
·         Program promosi kesehatan di tempat kerja adalah sangat ideal untuk menciptakaan tenaga kerja dan tempat kerja yang sehat.
·         Kesehatan pekerja sangat berhubungan erat dengan lingkungan tempat ;;kerja yang sehat dan ini merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kesehatan keluarga dan masyarakat sekitarnya.

2.    Gizi kerja
Gizi kerja sebagai salah satu aspek dari kesehatan kerja mempunyai peran penting, baik bagi kesejahteraan maupun dalam rangka meningkatkan disiplin dan produktivitas. Hal ini dikarenakan tenaga kerja menghabiskan waktunya lebih dari 35% setiap hari di tempat kerja. Oleh karena itu mereka perlu mendapatkan asupan gizi yang cukup dan sesuai dengan jenis/beban pekerjaan yang dilakukannya.
Manusia memerlukan zat gizi yang bersumber dari makanan. Bahan makanan yang diperlukan tubuh mengandung unsur-unsur utama seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral. Fungsi dari zat-zat gizi tersebut adalah sebagai sumber tenaga atau kalori (karbohidrat, lemak dan protein), membangun dan memelihara jaringan tubuh (protein, air dan mineral) dan mengatur proses tubuh (vitamin dan mineral). Secara khusus, gizi adalah zat makanan yang bersumber dari bahan makanan yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan jenis pekerjaan dan lingkungan kerjanya.
Kekurangan nilai gizi pada makanan yang dikonsumsi tenaga kerja sehari-hari akan membawa akibat buruk terhadap tubuh, seperti : pertahanan tubuh terhadap penyakit menurun, kemampuan fisik kurang, berat badan menurun, badan menjadi kurus, muka pucat kurang bersemangat, kurang motivasi, bereaksi lamban dan apatis dan lain sebagainya. Dalam keadaan yang demikian itu tidak bisa diharapkan tercapainya efisiensi dan produktivitas kerja
yang optimal.
Rendahnya produktivitas kerja dianggap akibat kurangnya motivasi kerja, tanpa menyadari faktor lainnya seperti gizi pekerja. Perbaikan dan peningkatan gizi mempunyai makna yang sangat penting dalam upaya mencegah morbiditas, menurunkan angka absensi serta meningkatkan produktivitas kerja.
Usaha untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja harus sejalan pula dengan usaha mengatasi masalah gizi tenaga kerja, yaitu dengan jalan memperbaiki keadaan kesehatan dan meningkatkan keadaan gizinya melalui pelaksanaan gizi kerja di perusahaan.

3.      Lingkungan Kerja
Menurut Mardiana (2005) “Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya sehari-hari”. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat berkerja optimal. Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai menyenangi lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya untuk melakukan aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan optimis prestasi kerja pegawai juga tinggi. Lingkungan kerja tersebut mencakup hubungan kerja yang terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan kerja antar bawahan dan atasan  serta lingkungan fisik tempat pegawai bekerja.

Menurut Sedarmayanti (2007)   “Secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yakni:
1.      Lingkungan kerja fisik,
Menurut Sarwono (2005) “Lingkungan kerja fisik adalah tempat kerja pegawai melakukan aktivitasnya”. Lingkungan kerja fisik mempengaruhi semangat dan emosi kerja para karyawan. Faktor-faktor fisik ini mencakup suhu udara di tempat kerja, luas ruang kerja, kebisingan, kepadatan, dan kesesakan. Faktor-faktor fisik ini sangat mempengaruhi tingkah laku manusia. 

2.      Lingkungan kerja nonfisik
Lingkungan kerja non fisik ini merupakan lingkungan kerja yang tidak bisa diabaikan. Menurut Nitisemito (2001)  perusahan hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antara tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama di perusahaan. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan, komunikasi yang baik dan pengendalian diri.
Membina hubungan yang baik antara sesama rekan kerja, bawahan maupun atasan harus dilakukan karena kita  saling membutuhkan. Hubungan kerja yang terbentuk sangat mempengaruhi psikologis karyawan.


B.     TINJAUAN UMUM SURVEI K3
a.      Pengertian survei
Penelitian survei merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden. Dalam penelitian survei kesehatan dan keselamatan kerja ini, peneliti meneliti karakteristik atau hubungan sebab akibat antar variabel tanpa adanya intervensi peneliti.

b.      Terdapat enam langkah dasar dalam melakukan sebuah penelitian survei, yakni :
·         Langkah pertama, yaitu dengan membentuk hipotesis awal, menentukan jenis survei yang akan dilakukan akankah melalui surel (e-mail), wawancara (interview), atau telepon, membuat pertanyaan-pertanyaan, menentukan kategori dari responden, dan menentukan setting penelitian.
·         Langkah kedua, yaitu merencanakan cara untuk merekam data dan melakukan pengujian awal terhadap instrumen survei.
·         Langkah ketiga, yaitu menentukan target populasi responden yang akan di survei, membuat kerangka sampel survei, menentukan besarnya sampel, dan memilih sampel.
·         Langkah keempat, yaitu menentukan lokasi responden, melakukan wawancara (interview), dan mengumpulkan data
·         Langkah kelima, yaitu memasukkan data ke komputer, mengecek ulang data yang telah dimasukkan, dan membuat analisis statistik data.
·         Langkah keenam, yaitu menjelaskan metode yang digunakan dan menjabarkan hasil penemuan untuk mendapatkan kritik, serta melakukan evaluasi.


BAB III
METODE SURVEI K3

A.    JENIS SURVEI
Jenis survei yang digunakan adalah Metode wawancara tatap muka (face-to-face interview) merupakan cara untuk menguji tanggapan responden dengan bertemu muka atau berhadapan langsung. Kelebihan dari penelitian face-to-face interview adalah fleksibilitas, tingkat respon (response rate) yang baik, memungkinkan pencatatan perilaku non verbal, kendali atas lingkungan waktu menjawab, kemampuan untuk mengikuti urutan pertanyaan dan pencatatan jawaban seecara spontan, responden tidak bisa curang dan harus menjawab sendiri, terjaminnya kelengkapan jawaban dan pertanyaan yang dijawab, adanya kendali atas waktu menjawab pertanyaan, serta dapat digunakan untuk kuesioner yang kompleks.

B.     GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.      Profil Perusahaan
Name of Company       : PT.PHILLIPS SEAFOODS INDONESIA SULAWESI   
CompanyAddress         : Jl. Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi Km.147 Kab.Barru Sulawesi Selatan ,90753
Telephone Number      :   0421-21105/23709
Facsimile                     :    0421-21623
E-mail                         :   psisulawesi@phillipsfoods.com
Head Office Address : Wisma Slipi Lt.12 , JL.Jend.S.Parman. Kav.12 Kemanggisan Palmerah Jakarta Barat,11480 DKI Jakarta Raya TLp. (021) 5300895
2.      Product Description
Product Name             : Canned Crab Meat ( Portunus Pelagicus )
                                                   Frozen Pasteurized Crab Meat
                                                   Chilled Pasteriurized Crab Meat In Plastic
                                                   Container
                                    Frozen Domersal Fish
                                                   Frozen Scombroid Fish

Raw Material Origin  :Raw Material Primally comes from the coast
                                                Along Northem of Java,Eastern of Sumatera
                                                And South And South East of Sulawesi

Finish Goods Product : Canned Crab Meat ( Portunus Pelagicus )
                                                  Frozen Pastereurized Crab Meat
                                                  Chilled Pasteurized Crab  Meat In Plastic
                                                  Container
                                                  Frozen Domersal Fish
                                                  Frozen Scombroid Fish
Packing Type              : Master Carton For Canned Crab and Chilled
                                     Pasteurized Crab  Meat In Plastic
                                     Container and Vacuum Plastic Bag for Frozen


Label/Specifications : Name Of Company (PT.Phillips Seafoods Ind )
                                                 Type/Kind of Product
                                                 Net Weight
                                                 Plant Code and Date of Production
                                                 Expired Date
                                                 Storage Direction

Intended Customer     : General public ( USA and EU )

3.      Sejarah Umum
PT.Phillips Seafoods Indonesia Sulawesi adalah sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang bergerak dalam bidang pengolahan hasil laut.
Usaha pokok perusahaan adalah pengolahan produk hasil laut berupa rajungan yang diolah menjadi daging rajungan kaleng pasteurisasi ( Canned Pasteurized Crab Meat )
Bersama-sama dengan kemajuan perusahaan dalam penjualan crabmeat,perusahaan melakukan pengembangan produk baik diversivikasi bahan berupa ikan (frozen scombroid Fish & Frozen Demersal Fish ),juga pengembangan produk crabmeat menjadi produk bernilai tambah tinggi ( Value Added Product )
PT.Phillips Seafoods Indonesia Sulawesi,merupaka Penanaman Modal Asing yang bermitra dengan perusahaan induk Phillips Foods Inc,yang berkedudukan di Baltimore-Maryland-USA.
Kebijakan perusahaan utamanya dalam penerapan prosedur Quality Assurance berlaku sama dengan standar mutu Phillips,sehingga produk Phillips Seafoods Indonesia Sulawesi memenuhi syarat kualitas untuk pasaran Frozen Seafoods di Amerika Serikat oleh Phillips Foods Inc.
Kantor pusat Phillips Seafoods Indonesia,berkedudukan di Jakarta,didirikan pada tanggal 22 April 1993 dengan Akta Notaris Sutjipto SH,Nomor 112 dan mengalami perubahan dengan Notaris yang sama pada Tanggal 25 April 1994 dengan Akta Nomor 165,memperoleh persetujuan Penanaman Modal Asing (PMA) dari Presiden RI Nomor B-08/Pres/I/1993 Tanggal 19 Januari 1993 dan diperkuat dengan surat pemberitahuan Persetujuan Presiden yang dikeluarkan BKPM Nomor 16/I/PMA/1993 Tanggal 03 Februari 1993 dengan Nomor Proyek 1301/3114-03-4019.
Phillips Seafoods Indonesia Sulawesi,diresmikan pada tanggal 3 Juli 1998 oleh Bapak Hamzah Haz ( Menteri Negara/Ketua BKPM  pada saat itu ) yang di hadiri oleh Bapak Gubernur dan Bupati se Sul-Sel.
Mulai produksi percobaan Bulan April 1998 kemudian produksi komersial Mei 1998,dengan jumlah tenaga kerja pada saat itu adalah 129 orang,karyawan tetap 28 orang dan karyawan borongan sebanyak 101 orang.

C.    WAKTU DAN TEMPAT SURVEI
1.      Waktu pelaksanaan survey
                        Survei direncanakan berlangsung selama satu minggu pada tanggal 08 Juni  sampai selesai.


2.       Tempat pelaksanaan survey
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam survei, penulis melakukan survey di PT. Phillips Seafood Indonesia dengan pertimbangan telah disetujuinya surat pengantar dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare.

D.    INSTRUMEN SURVEI
Instrument survey disini, yaitu dimana pelaksanaan survey dilakukan dengan membawa serta instrument seperti;
a.       Kuesioner survey K3
b.      Kertas lembar jawaban untuk jawaban survey K3
c.       Panduan tentang kesehatan dan keselamatan kerja
d.      Alat tulis

E.     PENGUMPULAN DATA
Untuk memperoleh data pada survey ini, maka digunakan metode sebagai berikut :
1. Metode Observasi
Yaitu dengan mengadakan pegamatan langsung pada obyek yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas.
2.  Interview
yaitu Penelitian lapangan ini dimaksudkan untuk memperolah data secara langsung dari obyek yang diteliti dengan melakukan wawancara baik kepada pimpinan maupun yang berhubungan dengan penelitian ini.

F.     PENYAJIAN DATA
Penyajian data adalah semua bahan atau keterangan yang diperlukan untuk menulis karangan. Data ini disebut informasi, setelah dievaluasi kebenarannya, data akan menjadi fakta. Cara penyajian data yang digunakan dalam proposal survei k3 ini adalah :
·         Wawancara
          Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara yang mewawancarai dan yang diwawancarai.
          Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi dimana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
·         Pengolahan dengan komputer
Data akan diolah menggunakan komputer dan disajikan dalam bentuk Power point didapan rekan mahasiswa lainnya.



BAB IV
HASIL SURVEI DAN PEMBAHASAN

A.    HASIL SURVEI

1.    Karakteristik Umum Responden
Tabel 1.1
Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin di PT.Phillips Seafoods Indonesia
Jl. Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
NO
JENIS KELAMIN
FREKUENSI
PERSENTASE ( % )
1
Perempuan
13
72,2 
2
Laki-laki
5
27,8 

TOTAL
18
100 
   Ket.Sampel sebanyak 18 orang
                        
Berdasarkan tabel 1.1 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin di PT.Phillips Seafoods Indonesia Jl. Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi  menunjukkan bahwa frekuensi responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 13 orang dengan persentase 72,2 % dan laki-laki dengan frekuensi 5 orang atau 27,8 %.

Tabel 1.2
Distribusi Responden Menurut Umur di PT.Phillips Seafoods Indonesia
Jl. Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
NO.
UMUR
FREKUENSI
PERSENTASE ( % )
1
20 – 25 tahun
1
6 
2
26 – 30 tahun
9
50 
3
31 – 35 tahun
2
11,1 
4
36 – 40 tahun
6
33,1 

TOTAL
18
100 
  Ket.Sampel sebanyak 18 orang

Berdasarkan tabel 1.2 Distribusi Responden Menurut Umur di PT.Phillips Seafoods Indonesia Jl. Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi menunjukkan bahwa frekuensi responden tertinggi dengan umur 26-30 tahun dengan frekuensi 9 orang atau  50 % dan frekuensi terendah dengan umur 20-25 tahun dengan frekuensi 1 orang atau 6 %. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa pekerja PT.Phillips Seafoods Indonesia banyak yang berumur 26-30 tahun, kemudian dengan umur 36-40 tahun.
Tabel 1.3
Distribusi Responden Menurut Jabatan / Bagian di PT.Phillips Seafoods Indonesia
Jl. Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
NO
PEKERJAAN
FREKUENSI
1
Produksi
4
2
Chill storage
2
3
Coding operator
1
4
Receiving
2
5
TI.produksi
5
6
QC
2
7
SPF.RT
1
8
SPV.RECEIVING
1

TOTAL
18








        Ket.Sampel sebanyak 18 orang

Berdasarkan tabel 1.3 Distribusi Responden Menurut Jabatan / Bagian di PT.Phillips Seafoods Indonesia Jl. Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi adalah pada bagian produksi dengan frekuensi 4 orang dan terendah pada bagian Coding operator, SPF.RT, dan SPV.RECEIVING.dengan masing-masing 1 orang.





                                                                                              
Tabel 1.4
Distribusi Responden Menurut Masa Kerja di PT.Phillips Seafoods Indonesia
Jl. Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
NO
MASA KERJA
FREKUENSI
PERSENTASE ( % )
1
1 – 5 tahun
8
44,4
2
6 – 10 tahun
3
16,7
3
11 – 15 tahun
7
38,9
4
16 – 20 tahun
0
0,00

TOTAL
18
100 
    Ket.Sampel sebanyak 18 orang

            Berdasarkan tabel 1.4 Distribusi Responden Menurut Masa Kerja di PT.Phillips Seafoods Indonesia Jl. Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi  menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi adalah dengan masa kerja 1-5 tahun dengan frekuensi 8 orang atau 44,4 % dan terendah dimana tidak ada responden dengan masa kerja 16-20 tahun atau 0,00 %.
 
Tabel 1.5
Distribusi Responden Menurut Pendidikan di PT.Phillips Seafoods Indonesia
Jl. Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi

NO
PENDIDIKAN
FREKUENSI
PRESENTASE ( % )
1
SMA / SMK
17
94,4
2
S1
1
5,6

TOTAL
18
100
    Ket.Sampel sebanyak 18 orang

            Berdasarkan tabel 1.6 Distribusi Responden Menurut Pendidikan di PT.Phillips Seafoods Indonesia Jl. Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi  menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi pendidikan responden adalah SMA/SMK dengan frekuensi 17 orang atau 94,4 % dan S1 dengan frekuensi 1 orang atau 5,6 %.

2.    Kesehatan dan keselamatan kerja
Tabel 1.6
 Kesehatan dan Keselamatan Kerja di PT.Phillips Seafoods Indonesia
Jl. Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
NO
PERTANYAAN
JAWABAN
KETERANGAN
Ya
Tidak
1.
Apakah perusahaan memiliki organisasi k3 ?

Karena pelimpahan wewenang mengenai kesehatan dan keselamatan kerja di PT.Phillips Seafoods Indonesia diserahkan kepada manaajemen perusahaan.
2.
Apakah perencanaan k3 diperusahaan terorganisir ?

Karena Perencanaan k3 di perusahaan ditangani oleh pihak manajemen yang langsung dari permintaan pimpinan.
3.
Apakah perusahaan memiliki kebijakan tertulis mengenai k3 ?

Kebijakan tersebut guna membantu dalam penanganan k3 di perusahaan, sehingga meski perusahaan tidak memiliki organisasi penerapan k3 tetap berjalan dengan baik.
4.
Apakah terdapat pemeriksaan kesehatan khusus terhadap tenaga kerja baru ?

Karena perusahaan tidak memiliki klinik kesehatan.
5.
Apakah perusahaan memiliki klinik kesehatan ?

Hal ini dikarenakan perusahaan hanya meberikan asuransi kesehatan yang sewaktu-waktu dapat digunakan pada pelayanan kesehatan
6.
Dalam menangani kesehatan karyawan apakah dilakukan pemeriksaan rutin ?

Hal ini agar pekerja dapat bekerja dengan baik, dan memungkinkan peningkatan produktivitas kerja bagi pekerja
7.
Apakah perusahaan memiliki laporan angka kecelakaan & kesakitan TK ?

Hal ini karena belum pernah ada kecelakaan akibat kerja yang terjadi
8.
Apakah perusahaan melakukan penempatan pegawai sesuai keahlian masing2 TK ?

Agar keselamatan kerja dapat terpenuhi dengan penempatan pegawai sesuai dengan keahliannya
9.
Apakah perusahaan memiliki Alat Pelindung Diri sesuai potensi bahaya yang dapat terjadi ?

Melindungi pekerja dari kecelakaan kerja yang sewaktu-waktu dapat terjadi
10.
Apakah karyawan menggunakan APD pada saat bekerja ?

Agar terhindar dari kecelakaan kerja
11.
Apakah karyawan mengetahui risiko tidak digunakannya APD ?

Hal ini dibuktikan dengan pekerja yang sudah membiasakan untuk selalu menggunakan APD.
12.
Apakah perusahaan memberlakukan shift kerja ?

Pemberlakuan shift kerja pada buruh harian.
13.
Apakah perusahaan menyikapi karyawan yang tidak mematuhi aturan, seperti terlambat misalnya ?

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan pekerja
14.
Apakah ada faktor  yang  menghambat produktivitas kerja, dan  kesehatan kerja di perusahaan ini ?

Masih ada sebagian pekerja yang kurang disiplin
15.
Apakah sering terjadi kecelakaan-kecelakaan  di perusahaan  ini ?

Hal ini karena pekerja sudah menggunakan APD.
16.
Apakah ada kerugian ekonomis dan non ekonomis yang ditemukan akibat dari adanya kecelakaan yang dialami karyawan di saat kerja ?

Kerugian ekonomis berupa keluarnya biaya dan non ekonomis seperti hilangnya jam kerja
17.
Apakah  pihak perusahaan menangani karyawan yang mengalami kecelakaan kerja ?

Menangani dalam pembiayaan dan perawatan kesehatan
18.
Apakah ada jam kerja yang ditentukan di perusahaan ini ?

Jam kerja yang ditentukan 7 jam sehari, dengan rincihan masuk jam 08.00 dan istirahat jam 12.00 sampai jam 13.00 dan kembali masuk sampai jam 16.00
19.
Apakah perusahaan mengikutsertakan pegawainya pada asuransi kesesehatan ?

Hal ini dilakukan sebagai perhatian perusahaan terhadap pekerja
20.
Jika tidak ikut asuransi, apakah Tenaga Kerja diberi tunjangan kesehatan ?

Hal ini agar bukan hanya karyawan tetap saja yang dapat perhatian melainkan buruh harian juga
21.
Apakah perusahaan memberikan tunjangan hari raya kepada tenaga kerja ?

Agar pekerja mendapatkan keringanan di hari raya
Sumber : Bapak Yunus Bachtiar selaku Controller



















3.    Promosi k3
Tabel 1.7
Promosi Kesehatan dan Keselamatan Kerja di PT.Phillips Seafoods Indonesia
Jl. Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
NO
PERTANYAAN
JAWABAN
KETERANGAN
Ya
Tidak
1.
Apakah kebijakan tertulis perusahaan dikomunikasikan dengan tenaga kerja ?

Kebijakan k3 perusahaan dikomunikasikan dengan cara pelatihan dan seminar k3
2.
Apakah telah melaksanakan pelatihan/seminar  mengenai K3 ?

Guna menambah pengetahuan baik pekerja maupun pihak perusahaan terhadap k3
3.
Apakah telah ada pembinaan yang diberikan kepada karyawan, dalam hal pencegahan kecelakaan saat kerja, penanggulangan kebakaran, P3K, peningkatan usaha K3 pada umumnya ?

Pembinaan dilakukan secara berkala setahun sekali atau 6 bulan sekali
4.
Apakah dilakukan pengawasan di perusahaan ini saat karyawan sedang bekerja ?

Pengawasan berlangsung saat pekerja bekerja, dimana pengawas ditunjuk langsung oleh pimpinan untuk mengawasi pekerja dalam bekerja
5.
Apakah manajemen sering menyampaikan arahan-arahan kepada karyawan terhadap kedisiplinan pekerja ?

Hal ini agar pekerja dapat disiplin dalam bekerja
6.
Adakah pengawasan yang dilakukan pada saat proses kerja berlangsung ?

Pengawasan berlangsung saat pekerja bekerja, dimana pengawas ditunjuk langsung oleh pimpinan untuk mengawasi pekerja dalam bekerja
Sumber : Bapak Yunus Bachtiar selaku Controller







4.    Gizi tenaga kerja
Tabel 1.8
Gizi Tenaga Kerja di PT.Phillips Seafoods Indonesia
Jl. Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
NO
PERTANYAAN
JAWABAN
KETERANGAN
Ya
Tidak
1.
Apakah perusahaan memiliki kantin ?

Kantin berada dekat dengan perusahaan
2.
Bila terdapat kantin dalam perusahaan, Apakah dilakukan pemeriksaan keamanan dan kesehatan makanan/minuman yg akan dikonsumsi ?

Ini dilakukan dengan cara pemeriksaan terhadap masa kadaluarsa makanan dan minimunnya
3.
Apakah perusahaan memperhatikan asupan nutrisi pegawainya ?

Dalam hal asupan nutrisi perusahaan memberikan snack pada pagi hari dan makanan yang terdiri dari karbohidrat, daging, sayuran dan buah-buahan kepada pegawai pada siang hari (waktu istirahat) dan pada sore hari memberikan snack dan minuman hangat sesuai
4.
Apakah pemberian nutrisi sesuai beban  TK ?

Sesuai dengan beban kerja pekerja
Sumber : Bapak Yunus Bachtiar selaku Controller


5.    Lingkungan Kerja
Tabel 1.9
Lingkungan Kerja di PT.Phillips Seafoods Indonesia
Jl. Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
NO
PERTANYAAN
JAWABAN
KETERANGAN
Ya
Tidak
1.
Adakah dampak/bahaya yang timbul di perusahaan tersebut ?

Dampak yang dapat ditimbulkan perusahaan berupa limbah hasil pengolahan rajungan terhadap lingkungan sekitarnya, karena PT.Phillips Seafoods Indonesia berada dekat dengan pemukiman masyarakat di Jl.Lamelleng Bojo Baru Kecamatan Mallusetasi,Kebupaten Barru.
2.
Apakah rutin dilaksanakan pengukuran tingkat kebisingan ?

karena mesin yang digunakan dalam produksi rajungan dialokasikan disuatu ruangan tertentu machine Room,sehingga tidak menimbulkan kebisingan
3.
Apakah rutin dilaksanakan pengukuran tingkat pencahayaan ?

Hal ini dikarenakan perusahaan tidak melaksanakan
4.
Apakah pengelolaan limbah di tempat ini sesuai dengan standar  K3 ?

Limbah berupa hasil pengolahan rajungan di buang di tempat khusus
5.
Apakah ada dampak yang ditimbulkan oleh limbah tersebut ?

limbah hasil buangan tidak berdampak karena limbah yang dihasilkan berupa hasil rajungan yang tidak terpakai seperti tulang-tulangnya, namun terkadang sisa pengolahan rajungan tersebut di manfaatkan oleh sebagian buruh untuk diolah menjadi makanan dirumah mereka.

6.
Apakah ada cara untuk menyikapi polusi limbah yang di akibatkan oleh perusahaan ?

Untuk penanganan apabila ada dampak dari polusi limbah,perusahaan mengalokasikan dana untuk hal tersebut.
7.
Apakah kualitas di perusahaan layak untuk dikonsumsi oleh karyawan ?

Perusahaan menggunakan air PAM






Sumber : Bapak Yunus Bachtiar selaku Controller




6.      Produktivitas kerja
Tabel 1.10
Distibusi Responden Menurut Produktivitas Kerja di PT.Phillips Seafoods Indonesia Jl. Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
NO
PERTANYAAN
FREKUENSI
KETERANGAN
Ya
Tidak
1
Apakah anda bekerja sesuai dengan jam kerja yang ditetapkan ?
16
2
2 pekerja yang tidak bekerja sesuai dengan jam kerja yang ditetapkan karena mereka bekerja diluar perusahaan dengan memantau alur produksi kemana Rajungan di bawah
2
Apakah anda  biasa terlambat datang bekerja ?
7
11
Yang menjawab ya berasalan karena masih ada
3
Adakah sanksi-sanksi dari pimpinan jika anda  terlambat bekerja ?
17
1
1 orang pekerja yang menjawab tidak ada sanksi beralasan bahwa ia tidak tahu akan adanya sanksi tersebut
4
Apakah anda pulang kerja sesuai dengan jam kerja?
8
10
10 pekerja yang tidak pulang kerja sesuai dengan jam kerjanya, hal ini dikarenakan mereka terkadang masih bersosialisasi atau kumpul bersama pekerja lain,bercanda dan sebagainya.

5
Apakah anda selalu menggunakan seragam di dalam lingkungan kerja ?
18
-
Pekerja sangat disiplin dalam menggunakan seragam
6
Apakah anda selalu menggunakan tanda pengenal ketika bekerja ?
10
8
8 orang yang tidak menggunakan tanda pengenal ketika bekerja, beralasan karena mereka sudah dikenali oleh karyawan lain.
7
Apakah peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan menjadikan anda termotivasi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan pimpinan ?

18
-
Semua pekerja yang menjadi sampel menjadikan peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan menjadi motivasi dalam bekerja
8
Apakah jika anda melanggar peraturan tersebut, anda siap di berikan sanksi ?
18
-
Mereka berpendapat bahwa karena itu sudah ketentuan perusahaan
9
Apakah disaat anda bekerja anda selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) ?

18
-
Semua pekerja selalu menggunakan APD saat bekerja
10
Apakah anda tahu bagaimana resiko tidak menggunakan APD tersebut ?
17
1
Satu orang yang tidak mengetahui resiko tidak menggunakan APD beralasan karena masih pekerja baru dalam perusahaan.
11
Setelah bekerja, apakah anda selalu mengecek kembali pekerjaan anda ?
18
1
Satu orang yang tidak mengecek kembali pekerjaannya beralasan karena pada saat bekerja, ia sudah teliti, sehingga tidak perlu pengecekan
12
Apakah anda bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang ditetapkan oleh perusahaan ?
18
-
Aturan-aturan yang ditetapkan oleh perusahaan sudah menjadi kesepakatan bersama dan menjadi prosedur dalam bekerja, sehingga semua pekerja harus bekerja sesuai dengan aturan
13
Sebelum bekerja, apakah biasa diberikan arahan-arahan oleh pimpinan ?
18
-
Pimpinan selalu memberikan arahan-arahan sebelum bekerja, agar pekerja dapat bekerja dengan baik dan termotivasi.
14
Apakah ada kendala-kendala yang anda alami disaat bekerja?
15
3
Setelah ditanya 15 orang pekerja yang memiliki kendala saat bekerja, yang menjadi kendala mereka adalah pekerjaannya perlu kehati-hatian karena tulang crab yang dapat menusuk, dan harus menggunakan keahlian.
15
Pernahkah terjadi konflik antara sesama pekerja ?
2
16
Dua orang pekerja yang pernah mengalami konflik adalah konflik antara mereka yang disebabkan karena masalah pribadi yang dibawah hingga saat bekerja.
16
Apakah anda pernah mengalami kecelakaan saat bekerja ?
3
15
Kecelakaan yang dialami oleh ketiga pekerja adalah kecelakaan kecil berupa tertusuk tulang crab.
17
Apakah anda pernah menderita penyakit akibat bekerja di perusahaan ini ?
10
8
Adapun penyakit yang diderita yaitu sakit perut, flu, sakit kepala dan batuk
18
Apakah anda memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan ?
17
1
Satu orang yang tidak memeriksakan diri disebabkan karena sakitnya dapat sembuh dengan sendiri dan pengobatannya tidak ditanggung oleh perusahaan
19
Jika ya, apakah perusahaan menanggung biaya pengobatan ?
17
1
Satu orang yang tidak di tanggung perusahaan, karena ia adalah pekerja luar.

TOTAL
264
78

    Ket.Sampel sebanyak 18 orang

Berdasarkan Tabel 1.11 Distibusi Responden Menurut Produktivitas Kerja diatas, produktivitas tenaga kerja di PT.Phillips Seafoods Indonesia dengan 18 responden menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi adalah responden yang menjawab ya dengan frekuensi 264 dan jawaban tidak sebanyak 78 dari 19 pertanyaan.
B.     PEMBAHASAN
A.     Gambaran umum responden
Dari tabel 1.1 Distribusi Responden Menurut Jenis kelamin hingga tabel 1.6 Distribusi responden Menurut Pendidikan menunjukkan bahwa dari hasil wawancara dan pengamatan yang dilakukan dengan cara memberikan koesioner terhadap manajemen perusahaan dan 18 orang pekerja terlihat bahwa jumlah pekerja tetap wanita lebih banyak daripada laki-laki (tabel 1.1 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin) .
Kemudian  distribusi umur pekerja tetap diperusahaan tersebut menunjukkan bahwa pekerja tetap PT. Phillips Seafoods Indonesia rata-rata berumur 26 tahun keatas (tabel 1.2 Distribusi Responden MenurutUmur).
Responden yang menjadi sampel bekerja pada bagian Produksi, Chill Storage, Coding Operator, Receiving, Ti. Produksi, QC, SPF.RT, SPV. Receiving (tabel 1.3 Distribusi Responden Menurut Jabatan/Bagian).
Pekerja PT.Phillips Seafoods Indonesia bekerja dengan masa kerja paling lama 11- 15 tahun (tabel 1.4 Distribusi Responden Menurut Masa Kerja).
Ketentuan jam kerja pekerja di perusahaan PT. Phillips Seafoods Indonesia adalah 7 jam sehari dengan ketentuan masuk kerja jam 08.00 dan istirahat jam 12.00 sampai 13.00 kemudian masuk kembali sampai jam 16.00 (tabel 1.5 Distribusi Responden menurut Lama Kerja).
Dilihat dari pendidikan, pendidikan tertinggi pekerja adalah S1 dengan satu orang responden dan pekerja yang lain berpendidikan terakhir SMA atau SMK (tabel 1.6 Distribusi Responden Menurut Pendidikan).

B.     Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Berdasarkan hasil survei dari pihak manajemen perusahaan pada bagian Controller menunjukkan bahwa PT.Phillips Seafoods Indonesia tidak memiliki organisasi k3 namun pelimpahan wewenang mengenai kesehatan dan keselamatan kerja di PT.Phillips Seafoods Indonesia diserahkan kepada manajemen perusahaan, sehingga perencanaan k3 diperusahaan tersebut tetap terorganisir. PT.Phillips Seafoods Indonesia jg memiliki kebijakan tertulis mengenai k3, namun pada penerimaan karyawan baru PT.Phillis Seafoods Indonesia tidak mempersyaratkan pemeriksaan kesehatan pada tenaga kerja baru karena perusahaan tersebut tidak memiliki klinik kesehatan. Terlepas dari itu PT.Phillips Seafoods Indonesia tetap memperhatikan kesehatan pekerja dengan melakukan pemeriksaan rutin terhadap tenaga kerjanya.
Berdasarkan uraian dari pihak manajemen perusahaan, PT.Phillips Seafoods Indoneisa tidak memiliki laporan angka kecelakaan dan kesakitan kerja hal ini karena belum pernah ada kecelakaan akibat kerja yang terjadi. Hal ini juga karena PT.Phillips Seafoods Indonesia menempatkan pegawai sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Perusahaan juga memiliki Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan potensi bahasa yang dapat terjadi seperti :
a.       Safety Helmet
b.      Masker
c.       Mitten (sarung tangan)
d.      Overalls (Pakaian Pelindung)
e.       Safety Shoes
f.       dll
Setiap karyawan yang masuk dalam lingkungan pengolahan daging rajungan dan packing room harus menggunakan APD seperti Penutup kepala, Overalls, Safety Shoes, Mitten dan Masker, sedangkan karyawan yang bekerja di Machine Room tidak menggunakan Overalss namun menggunakan APD seperti Safety Helmet, Mitten, Masker dan Safety Shoes.
PT.Phillips Seafoods Indonesia unit Barru hanya memiliki puluhan karyawan tetap dan bekerja sesuai dengan jam kerja yang telah ditentukan dan memberlakukan shift kerja terhadap buruh harian yang rata-rata bekerja pada bagian packing dan pengolahan rajungan.
Perusahaan PT.Phillips Seafoods Indonesia selalu memperhatikan karyawannya baik itu karyawan tetap maupun buruh harian dengan mengikutsertakan mereka pada asuransi kesehatan dan tunjangan hari raya, walaupun tidak memperoleh asuransi kesehatan namun perusahaan memberikan tunjangan kesehatan seperti pada buruh harian.

c.    Promosi k3
Promosi k3 di perusahaan PT. Phillips Seafoods Indonesia dimulai dengan mengkomunikasikan kebijakan tertulis perusahaan kepada tenaga kerja, kemudian melakukan pelatihan/seminar dan melakukan pembinaan dalam hal pencegahan kecelakaan kerja, penanggulangan kebakaran, P3K dan sebagainya. Manajemen perusahaan ini juga salalu menyampaikan arahan-arahan kepada karyawan terhadap kedisiplinan pekerja dan melakukan pengawasan pada saat proses kerja berlangsung.

d.    Gizi tenaga Kerja
Perusahaan PT.Phillips Seafoods Indonesia memiliki kantin yang berada dekat dengan kantor perusahaan, keamanan dan kesehatan makanan/minuman yang dikomsumsi juga selalu diperiksa. Dalam hal asupan nutrisi perusahaan memberikan snack pada pagi hari dan makanan yang terdiri dari karbohidrat, daging, sayuran dan buah-buahan kepada pegawai pada siang hari (waktu istirahat) dan pada sore hari memberikan snack dan minuman hangat sesui dengan beban kerjanya. Perusahaan juga menyediakan stock makanan dan minuman apabila karyawan sewaktu-waktu membutuhkannya.

e.    Lingkungan Kerja
Dampak yang dapat ditimbulkan perusahaan berupa limbah hasil pengolahan rajungan terhadap lingkungan sekitarnya, karena PT.Phillips Seafoods Indonesia berada dekat dengan pemukiman masyarakat di Jl.Lamelleng Bojo Baru Kecamatan Mallusetasi,Kebupaten Barru.
Perusahaan PT.Phillips Seafoods Indonesia tidak melaksanakan pengukuran tingkat kebisingan karena mesin yang digunakan dalam produksi rajungan dialokasikan disuatu ruangan tertentu machine Room,sehingga tidak menimbulkan kebisingan begitu pun dengan tingkat pencahayaan, dimana tidak rutin dilaksanakan pengukuran pencahayaan.
pengolahan limbah hasil pengolahan rajungan sudah sesuai dengan standar k3 dan limbah hasil buangan tidak berdampak karena limbah yang dihasilkan berupa hasil rajungan yang tidak terpakai seperti tulang-tulangnya, namun terkadang sisa pengolahan rajungan tersebut di manfaatkan oleh sebagian buruh untuk diolah menjadi makanan dirumah mereka.

f.     Produktivitas Kerja
Berdasarkan hasil pengolahan data koesioner dari sampel (n=18) untuk karyawan (tabel 1.11 Distribusi Responden Menurut Produktivitas Kerja) terlihat bahwa ada 16 pekerja yang bekerja sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan 2 pekerja yang tidak bekerja sesuai dengan jam kerjanya. Dilihat dari kedisiplinan pekerja ada 7 orang pekerja yang sering datang terlambat dari 18 orang responden., setelah ditanya mengenai adanya sanksi dari pimpinan apabila mereka terlambat 17 orang menjawab ada dan 1 orang lainnya menjawab tidak ada. Kemudian dilihat dari jam kerja pulang pekerja ada 8 orang yang pulang sesuai dengan jam kerja mereka dan 10 lainnya tidak, hal ini dikarenakan mereka terkadang masih bersosialisasi atau kumpul bersama pekerja lain,bercanda dan sebagainya.
            Pekerja PT.Phillips Seafoods Indonesia senantiasa menggunakan seragam di dalam lingkungan kerja mereka, namun hanya ada 10 orang yang selalu menggunakan tanda pengenal ketika bekerja dan 8 orang yang jarang menggunakan tanda pengenal.
Dari semua responden sebanyak 18 orang mengatakan bahwa peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan menjadikan mereka termotivasi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan pimpinan dan siap diberikan sanksi apabila melanggar peraturan tersebut. Mereka juga bekerja sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh pimpinan.
Pekerja PT.Phillips Seafoods Indonesia senantiasa menggunakan APD saat mereka bekerja dan tahu persis dengan bagaimana resiko apabila tidak menggunakan APD kecuali 1 orang dan selalu mengecek kembali pekerjaan mereka setelah bekerja. Dan senantiasa mendapatkan arahan-arahan dari pimpinan sebelum bekerja.
Menurut 15 orang pekerja ada kendala yang mereka alami saat bekerja dan 3 orang lainnya mengatakan tidak ada. Dilihat dari rasa kebersamaan pekerja ada 2 orang pekerja pernah mengalami konflik antar sesama pekerja dan 16 lainnya tidak pernah mengalami konflik.
Dilihat dari kecelakaan kerja ada 3 orang pekerja pernah megalami kecelakaan saat bekerja dan 8 orang menjawab tidak. 10 orang pekerja juga pernah menderita penyakit tertentu akibat bekerja diperusahaan PT.Phillips Seafoods Indonesia dan setelah ditanya penyakit yang mereka derita adalah sakit perut, flu, sakit kepala, dan batuk, sementara 8 orang lainnya tidak pernah menderita penyakit akibat bekerja diperusahaan tersebut. Pekerja yang menderita penyakit akibat bekerja atau pun tidak senantiasa memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan dan perusahaan menanggung biaya pengobatannya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    KESIMPULAN
Berdasarkan hasil survei kesehatan dan keselamatn kerja di PT.Phillips Seafoods Indonesia dapat disimpulkan bahwa  PT.Phillips Seafoods Indonesia sudah menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja dengan baik yang dapat dilihat dari :
1.      perencanaan organisasi k3 yang terorganisir dan kebijakan k3 yang dikomunikasikan kepada pekerja dengan baik.
2.      penetapan jam kerja yang sesuai dengan peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi RI tentang waktu kerja paling lama 12 jam sehari tidak termasuk waktu istirahat selama 1 (satu) jam.
3.       PT.Phillips seafoods Indonesia senantiasa memperhatikan pekerja dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan pemberian asuransi kesehatan dan tunjangan kesehatan bagi pekera yang tidak mendapat asuransi ditambah dengan pemberian tunjangan hari raya kepada pekerja.
4.      Dari promosi k3 PT.Phillips Seafoods Indonesia melakukan pelatihan/seminar dan melakukan pembinaan dalam hal pencegahan kecelakaan kerja, penanggulangan kebakaran, P3K dan sebagainya. Manajemen perusahaan ini juga salalu menyampaikan arahan-arahan kepada karyawan terhadap kedisiplinan pekerja dan melakukan pengawasan pada saat proses kerja berlangsung.
5.      PT.Phillips Seafoods Indonesia selalu memperhatikan asupan nutrisi pekerjanya sesuai dengan beban kerja.
6.      pengolahan limbah hasil pengolahan rajungan sudah sesuai dengan standar k3 dan limbah hasil buangan tidak berdampak karena limbah yang dihasilkan berupa hasil rajungan yang tidak terpakai seperti tulang-tulangnya, namun terkadang sisa pengolahan rajungan tersebut di manfaatkan oleh sebagian buruh untuk diolah menjadi makanan dirumah mereka.
7.      Dari produktivitas kerja karyawan, karyawan PT.Phillips Seafoods Indonesia bekerja dengan kedisiplinan yang sudah cukup baik, baik dari kepatuhan akan peraturan perusahaan, jam kerja, dan pengetahuan akan pentingnya penggunaan APD.

B.     SARAN
Berdasarkan hasil survei kami meyarankan agar perusahaan memiliki klinik kesehatan, sehingga pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan secara berkala dan khusus dilingkungan kerja. Kemudian organisasi k3 seharusnya bisa berdiri sendiri sehingga SMK3 perusahaan kedepannya semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA

Buchori (2007). Manajemen Kesehatan Kerja dan Alat Pelindung Diri. USU Repository. Available from; http://www.library.usu.ac.id. Di akses tanggal 26 Mei 2012.


Tawi, Mirzal, 2008, Pemberdayaan Masyarakat dalam Promosi Kesehatan, diambil dari http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/13/pemberdayaan-masyarakat-dalam-promkes, Di akses tanggal 27 Mei 2012

          www.anneahira.com/lingkungan-kerja.htm Di akses tanggal 27 Mei 2012

           www.gizikia.depkes.go.id/archives/747 Di akses tanggal 27 Mei 2012

L
A
M
P
I
R
A
N

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar