KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas hidayah dan rahmat ilmu serta kekuatan
dari Ilahi Rabbi yang telah dicurahkan kepada kami penyusun makalah ini
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam juga
tetap tercurahkan kepada Rasulullah beserta junjungannya karena keindahan budi
pekerti yang menjadi suri tauladan kita.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini belum mencapai ekspektasi yang
diharapkan. Namun penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat berguna
khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Parepare 07 Juni 2012
PENYUSUN
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................. 1
DAFTAR
ISI............................................................................................................ 2
DAFTAR
TABEL.................................................................................................... 4
DAFTAR
LAMPIRAN............................................................................................ 5
BAB
I PENDAHULUAN
a. Latar
belakang......................................................................................... 6
b. Rumusan
masalah.................................................................................... 7
c. Tujuan
survei........................................................................................... 7
d. Manfaat survei........................................................................................ 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
a. Tinjauan umum tentang kes.&
keselamatan kerja................................... 9
b. Tinjauan umum tentang survey K3........................................................ 18
BAB
III METODE SURVEY K3
a. Jenis
survei............................................................................................. 20
b. Gambaran umum perusahaan................................................................. 20
c. Waktu
dan tempat survei....................................................................... 23
d. Instrumen survei..................................................................................... 24
e. Pengumpulan
data.................................................................................. 24
f. Penyajian
data........................................................................................ 25
BAB
IV
HASIL SURVEI DAN PEMBAHASAN
a. Hasil survei............................................................................................. 26
b. Pembahasan............................................................................................ 37
BAB
V Kesimpulan dan Saran
a. Kesimpulan............................................................................................ 44
b. Saran/Rekomendasi................................................................................ 45
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 46
LAMPIRAN............................................................................................................ 47
DAFTAR TABEL
TABEL 1.1 DISTRIBUSI
RESPONDEN MENURUT JENIS KELAMIN......
26
TABEL 1.2
DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT UMUR...................... 26
TABEL 1.3
DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT JABATAN/BAGIAN..
27
TABEL 1.4
DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT MASA KERJA.......... 28
TABEL 1.5
DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT LAMA KERJA.......... 28
TABEL 1.6
DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT PENDIDIKAN........... 29
TABEL 1.7
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA......................... 29
TABEL 1.8
PROMOSI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA....... 32
TABEL 1.9 GIZI
TENAGA KERJA................................................................. 33
TABEL 1.10
LINGKUNGAN KERJA.............................................................. 34
TABEL 1.11
DISTRIBUSI RESPONDEN MENURUT PRODUKTIVITAS
KERJA............................................................................................................... 35
DAFTAR LAMPIRAN
KOESIONER SURVEI K3
SURAT PERNYATAAN PELAKSANAAN SURVEI
STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
DENAH PERUSAHAAN
DOKUMENTASI
BAB
I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Keselamatan
kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan bisnis sejak
lama. Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait
dengan kinerja karyawan dan pada kinerja perusahaan. Semakin tersedianya
fasilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan
kerja.
Telah ditetapkan Visi Indonesia
Sehat 2010 yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa depan, yang penduduknya
hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memperoleh pelayanan kesehatan yang
bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.
Pelaksanaan
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk
menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan,
sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit
akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas
kerja.
Hal inilah menjadi latar belakang
pengadaan survei kesehatan dan keselamatan kerja di PT. Phillips Seafood Indonesia untuk
mengetahui penerapan kesehatan dan keselamatan kerja di perusahaan tersebut.
2.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas,
maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai berikut;
1.
Bagaimanakah kesehatan dan keselamatan kerja di
perusahaan PT. Phillips Seafood Indonesia ?
2.
Bagaimanakah produktivitas pekerja PT. Phillips Seafood Indonesia ?
3.
Bagaimanakah Promosi k3 dan gizi pekerja di PT. Phillips Seafood Indonesia?
4.
Bagaimanakah Lingkungan kerja di PT. Phillips Seafood Indonesia?
3. Tujuan Survei
Adapun tujuan survey dalam penulisan proposal
ini adalah;
1.
untuk
mengetahui kesehatan dan keselamatan kerja di PT. Phillips Seafood Indonesia.
2.
Untuk mengetahui produktivitas pekerja PT. Phillips Seafood Indonesia.
3.
untuk
mengetahui promosi k3 dan gizi pekerja di PT. Phillips Seafood Indonesia.
4.
untuk
mengetahui lingkungan kerja di PT. Phillips Seafood Indonesia.
4.
Manfaat
survei
Adapun
manfaat survey dari penulisan proposal ini adalah;
1. Sebagai
penyelesaian tugas mata kuliah kesehatan dan keselamatan
kerja serta proses pembelajaran bagi penulis sendiri dalam melakukan survei k3.
2. Untuk menghasilkan data yang nantinya menunjukkan
bagaimana penggunaan kesehatan dan keselamatan kerja, promosi k3, gizi kerja
dan lingkungan kerja di PT. Phillips Seafood Indonesia.
3. Memberikan pengalaman yang berharga baik dari segi
teoritas maupun dalam praktek lapangan.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
TINJAUAN
UMUM TENTANG KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
1.
Pengertian
kesehatan dan keselamatan kerja (K3)
Keselamatan
dan kesehatan kerja difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani tenaga kerja pada
khususnya dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat
makmur dan sejahtera. Sedangkan pengertian secara keilmuan adalah suatu ilmu
pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Keselamatan
dan kesehatan kerja (K3) tidak dapat dipisahkan dengan proses produksi baik
jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan setelah Indonesia merdeka
menimbulkan konsekwensi meningkatkan intensitas kerja yang mengakibatkan pula
meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja.
Hal
tersebut juga mengakibatkan meningkatnya tuntutan yang lebih tinggi dalam
mencegah terjadinya kecelakaan yang beraneka ragam bentuk maupun jenis
kecelakaannya. Sejalan dengan itu, perkembangan pembangunan yang dilaksanakan
tersebut maka disusunlah UU No.14 tahun 1969 tentang pokok-pokok mengenai
tenaga kerja yang selanjutnya mengalami perubahan menjadi UU No.12 tahun 2003
tentang ketenaga kerjaan.
Dalam
pasal 86 UU No.13 tahun 2003, dinyatakan bahwa setiap pekerja atau buruh
mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan
kerja, moral dan kesusilaan dan perlakuan yang sesuai dengan harkat dan
martabat serta nilai-nilai agama.
Untuk
mengantisipasi permasalahan tersebut, maka dikeluarkanlah peraturan
perundangan-undangan di bidang keselamatan dan kesehatan kerja sebagai
pengganti peraturan sebelumnya yaitu Veiligheids Reglement, STBl No.406 tahun
1910 yang dinilai sudah tidak memadai menghadapi kemajuan dan perkembangan yang
ada.
Peraturan
tersebut adalah Undang-undang No.1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja yang
ruang lingkupnya meliputi segala lingkungan kerja, baik di darat, didalam
tanah, permukaan air, di dalam air maupun udara, yang berada di dalam wilayah
kekuasaan hukum Republik Indonesia.
Keselamatan
dan Kesehatan Kerja sebagai suatu program didasari pendekatan ilmiah dalam
upaya mencegah atau memperkecil terjadinya bahaya (hazard) dan
risiko (risk) terjadinya penyakit dan kecelakaan, maupun
kerugian-kerugian lainya yang mungkin terjadi.
Jadi
dapat dikatakan bahwa Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu pendekatan
ilmiah dan praktis dalam mengatasi potensi bahaya dan risiko kesehatan dan
keselamatan yang mungkin terjadi. Dengan kata lain hakekat dari Keselamatan dan
Kesehatan Kerja adalah tidak berbeda dengan pengertian bagaimana kita
mengendalikan risiko (risk management) agar tidak terjadi hal
yang tidak diinginkan.
Pendekatan-pendekatan
ilmiah yang ada dalam lingkup Keselamatan dan Kesehatan Kerja tidak saja
terbatas pada ilmu keselamatan (safety sciences) dan ilmu
kesehatan (health sciences) seperti ilmu kesehatan kerja (occupational
health science), tetapi juga keilmuan lainnya seperti: higiene industri
(industrial hygiene), ergonomi, human factors, epidemiologi,
statistik, kedokteran, rekayasa (engineering), kimia, health
promotion, toksikologi, manajemen, hukum, sosial dan perilaku dan lain-lain
sebagainya.
Dengan
demikian Keselamatan dan Kesehatan Kerja dapat dipandang sebagai ilmu terapan
yang bersifat multidisiplin, yang kaya dengan keragaman berbagai
pendekatan menurut bidang keilmuan masing-masing dalam upaya mengendalikan
resiko sakit dan celaka.
2.
Promosi kesehatan dan keselamatan kerja dan gizi
kerja
1.
Promosi k3
·
Promosi kesehatan
Adalah upaya memberdayakan masyarakat untuk
memelihara meningkatkan dan melindungi kesehatan diri serta lingkungannya.
Memberdayakan adalah upaya
untuk membangun daya yang berarti mengembangkan kemandirian yang dilakukan
dengan menimbulkjan kesadaran kemauan dan kemampuan serta dengan mengembangkan
kemandirian yang dilakukan ndengan menimbulkan kesadaran, kemauan dan kemampuan
serta dengan mengembangkan iklim yang mendukung pengembangan kemandirian
tersebut.
Promosi kesehatan menempatkan
masyarakat sebagai subyek bukan
objek,sebagai pelaku bukan sasaran, dan aktif berbuat bukan pasif menunggu.
·
Tempat Kerja
Adalah suatu tempat yang sangat
erat hubungannya dengan pekerja dan pengelola/ yang memiliki serta pengunjung
yang digunakan untuk melakukan suatu kegiatan produksi barangf atau jasa dan
saling interaksi, tempat tersebut dapoat berupa ruangan terbuka, tertutup
bergerak atau tidak bergerak.
·
Promosi kesehatan di tempat kerja
Upaya promosi kesehatan yang
diselenggarakan ditempat kerja selain untuk memberdayakan masyarakat ditempat
kerja untuk mengenali masalah dan tingkat kesehatannya serta mampu mengatasi,
memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya sendiri juga memelihara
dan meningkatkan tempat kerja yang sehat.
Tujuan
Promosi Kesehatan di Tempat Kerja adalah :
·
Mengembangkan perilaku hidup bersih dan
sehat dio tempat kerja.
·
Menurunkan angka penyakit akibat kerja
dan lingkungan kerja.
·
Menciptakan lingkungan kerja yang sehat,
mendukung dan aman.
·
Membantu berkembangnya gaya kerja dan
gaya hidup yang sehat.
·
Memberikan dampak yang positif terhadap
lingkungan kerja dan masyarakat.
Dua konsep yang sangat penting untuk meningkatkan
kesehatan pekerja dan lingkungannya adalah pencegahan dan peningkatan
kesehatan.
Secara mendasar Promosi Kesehatan di
Tempat Kerja adalah perlu melindungi individu (pekerja), lingkungan didalam dan
luar tempat kerja dari bahan-bahan berbahaya, stress atau lingkungan kerja
y6ang jelek. Gaya kerja yang memperhatikan kesehatan dan menggunakan pelayanan
kesehatan yang ada dapat mendukung terlaksananya promosi kesehatan di tempat
kerja.
Keuntungan promosi kesehatan di tempat
kerja, secara umum :
·
Promosi kesehatan di tempat kerja
mendorong tempat kerja dan tenaga kerja yang sehat yang sangat penting bagi
pertumbuhan ekonomi dan sosial.
·
Program promosi kesehatan di tempat
kerja adalah sangat ideal untuk menciptakaan tenaga kerja dan tempat kerja yang
sehat.
·
Kesehatan pekerja sangat berhubungan
erat dengan lingkungan tempat ;;kerja yang sehat dan ini merupakan faktor yang
dapat mempengaruhi kesehatan keluarga dan masyarakat sekitarnya.
2.
Gizi kerja
Gizi
kerja sebagai salah satu aspek dari kesehatan kerja mempunyai peran penting,
baik bagi kesejahteraan maupun dalam rangka meningkatkan disiplin dan
produktivitas. Hal ini dikarenakan tenaga kerja menghabiskan waktunya lebih
dari 35% setiap hari di tempat kerja. Oleh karena itu mereka perlu mendapatkan
asupan gizi yang cukup dan sesuai dengan jenis/beban pekerjaan yang
dilakukannya.
Manusia
memerlukan zat gizi yang bersumber dari makanan. Bahan makanan yang diperlukan
tubuh mengandung unsur-unsur utama seperti karbohidrat, lemak, protein, vitamin
dan mineral. Fungsi dari zat-zat gizi tersebut adalah sebagai sumber tenaga
atau kalori (karbohidrat, lemak dan protein), membangun dan memelihara jaringan
tubuh (protein, air dan mineral) dan mengatur proses tubuh (vitamin dan
mineral). Secara khusus, gizi adalah zat makanan yang bersumber dari bahan
makanan yang diperlukan oleh tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan sesuai
dengan jenis pekerjaan dan lingkungan kerjanya.
Kekurangan
nilai gizi pada makanan yang dikonsumsi tenaga kerja sehari-hari akan membawa
akibat buruk terhadap tubuh, seperti : pertahanan tubuh terhadap penyakit
menurun, kemampuan fisik kurang, berat badan menurun, badan menjadi kurus, muka
pucat kurang bersemangat, kurang motivasi, bereaksi lamban dan apatis dan lain
sebagainya. Dalam keadaan yang demikian itu tidak bisa diharapkan tercapainya
efisiensi dan produktivitas kerja
yang
optimal.
Rendahnya
produktivitas kerja dianggap akibat kurangnya motivasi kerja, tanpa menyadari
faktor lainnya seperti gizi pekerja. Perbaikan dan peningkatan gizi mempunyai
makna yang sangat penting dalam upaya mencegah morbiditas, menurunkan angka
absensi serta meningkatkan produktivitas kerja.
Usaha
untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas tenaga kerja harus sejalan pula
dengan usaha mengatasi masalah gizi tenaga kerja, yaitu dengan jalan
memperbaiki keadaan kesehatan dan meningkatkan keadaan gizinya melalui
pelaksanaan gizi kerja di perusahaan.
3.
Lingkungan Kerja
Menurut Mardiana (2005)
“Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan pekerjaannya
sehari-hari”. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan
memungkinkan para pegawai untuk dapat berkerja optimal. Lingkungan kerja dapat
mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai menyenangi lingkungan kerja dimana dia
bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya untuk melakukan
aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan optimis prestasi
kerja pegawai juga tinggi. Lingkungan kerja tersebut mencakup hubungan kerja
yang terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan kerja antar bawahan dan
atasan serta lingkungan fisik tempat
pegawai bekerja.
Menurut Sedarmayanti (2007) “Secara garis besar, jenis lingkungan kerja
terbagi menjadi 2 yakni:
1.
Lingkungan
kerja fisik,
Menurut Sarwono (2005) “Lingkungan kerja fisik adalah tempat kerja pegawai
melakukan aktivitasnya”. Lingkungan kerja fisik mempengaruhi semangat dan emosi
kerja para karyawan. Faktor-faktor fisik ini mencakup suhu udara di tempat
kerja, luas ruang kerja, kebisingan, kepadatan, dan kesesakan. Faktor-faktor
fisik ini sangat mempengaruhi tingkah laku manusia.
2.
Lingkungan
kerja nonfisik
Lingkungan kerja non fisik ini merupakan lingkungan kerja yang tidak bisa
diabaikan. Menurut Nitisemito (2001)
perusahan hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama
antara tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama di
perusahaan. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana kekeluargaan,
komunikasi yang baik dan pengendalian diri.
Membina hubungan yang baik antara sesama rekan kerja, bawahan maupun atasan
harus dilakukan karena kita saling
membutuhkan. Hubungan kerja yang terbentuk sangat mempengaruhi psikologis
karyawan.
B.
TINJAUAN
UMUM SURVEI K3
a. Pengertian survei
Penelitian survei merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden. Dalam penelitian survei kesehatan dan
keselamatan kerja ini,
peneliti meneliti karakteristik atau hubungan sebab akibat antar variabel tanpa adanya intervensi peneliti.
b.
Terdapat enam langkah dasar dalam melakukan sebuah penelitian survei,
yakni :
·
Langkah
pertama, yaitu dengan membentuk hipotesis awal, menentukan jenis survei yang akan
dilakukan akankah melalui surel (e-mail), wawancara (interview), atau telepon, membuat pertanyaan-pertanyaan, menentukan kategori dari responden, dan menentukan setting
penelitian.
·
Langkah
kedua, yaitu merencanakan cara untuk merekam data dan melakukan pengujian awal terhadap instrumen survei.
·
Langkah
ketiga, yaitu menentukan target populasi responden yang akan di survei,
membuat kerangka sampel survei, menentukan besarnya sampel, dan memilih sampel.
·
Langkah
keempat, yaitu menentukan lokasi responden, melakukan wawancara (interview), dan mengumpulkan data
·
Langkah
kelima, yaitu memasukkan data ke komputer, mengecek ulang data yang telah dimasukkan, dan membuat analisis statistik data.
·
Langkah
keenam, yaitu menjelaskan metode yang digunakan dan menjabarkan hasil penemuan untuk mendapatkan kritik, serta melakukan evaluasi.
BAB III
METODE SURVEI K3
A.
JENIS
SURVEI
Jenis survei yang
digunakan adalah Metode
wawancara tatap muka (face-to-face interview) merupakan cara untuk
menguji tanggapan responden dengan bertemu muka atau berhadapan langsung.
Kelebihan dari penelitian face-to-face interview adalah fleksibilitas, tingkat respon (response rate) yang baik,
memungkinkan pencatatan perilaku non verbal, kendali atas lingkungan waktu
menjawab, kemampuan untuk mengikuti urutan pertanyaan dan pencatatan jawaban
seecara spontan, responden tidak bisa curang dan harus menjawab sendiri,
terjaminnya kelengkapan jawaban dan pertanyaan yang dijawab, adanya kendali
atas waktu menjawab pertanyaan, serta dapat digunakan untuk kuesioner yang
kompleks.
B.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Profil
Perusahaan
Name of Company : PT.PHILLIPS
SEAFOODS INDONESIA SULAWESI
CompanyAddress : Jl. Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
Km.147 Kab.Barru Sulawesi Selatan ,90753
Telephone
Number :
0421-21105/23709
Facsimile
:
0421-21623
E-mail : psisulawesi@phillipsfoods.com
Head Office Address : Wisma Slipi Lt.12 , JL.Jend.S.Parman. Kav.12 Kemanggisan
Palmerah Jakarta Barat,11480 DKI Jakarta Raya TLp. (021) 5300895
2. Product
Description
Product
Name : Canned
Crab Meat ( Portunus Pelagicus )
Frozen
Pasteurized Crab Meat
Chilled
Pasteriurized Crab Meat In Plastic
Container
Frozen Domersal
Fish
Frozen Scombroid
Fish
Raw
Material Origin :Raw Material
Primally comes from the coast
Along
Northem of Java,Eastern of Sumatera
And
South And South East of Sulawesi
Finish
Goods Product : Canned
Crab Meat ( Portunus Pelagicus )
Frozen
Pastereurized Crab Meat
Chilled
Pasteurized Crab Meat In Plastic
Container
Frozen Domersal
Fish
Frozen Scombroid
Fish
Packing
Type : Master Carton
For Canned Crab and Chilled
Pasteurized Crab Meat In Plastic
Container and Vacuum Plastic Bag for
Frozen
Label/Specifications : Name
Of Company (PT.Phillips Seafoods Ind )
Type/Kind of Product
Net Weight
Plant Code and Date of Production
Expired Date
Storage Direction
Intended
Customer : General
public ( USA and EU )
3.
Sejarah Umum
PT.Phillips Seafoods Indonesia Sulawesi
adalah sebuah perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) yang bergerak dalam bidang
pengolahan hasil laut.
Usaha pokok perusahaan adalah pengolahan
produk hasil laut berupa rajungan yang diolah menjadi daging rajungan kaleng
pasteurisasi ( Canned Pasteurized Crab Meat )
Bersama-sama dengan kemajuan perusahaan
dalam penjualan crabmeat,perusahaan melakukan pengembangan produk baik
diversivikasi bahan berupa ikan (frozen scombroid Fish & Frozen Demersal
Fish ),juga pengembangan produk crabmeat menjadi produk bernilai tambah tinggi
( Value Added Product )
PT.Phillips Seafoods Indonesia
Sulawesi,merupaka Penanaman Modal Asing yang bermitra dengan perusahaan induk
Phillips Foods Inc,yang berkedudukan di Baltimore-Maryland-USA.
Kebijakan perusahaan utamanya dalam
penerapan prosedur Quality Assurance berlaku sama dengan standar mutu Phillips,sehingga produk
Phillips Seafoods Indonesia Sulawesi
memenuhi syarat kualitas untuk pasaran Frozen Seafoods di Amerika Serikat oleh
Phillips Foods Inc.
Kantor pusat Phillips Seafoods
Indonesia,berkedudukan di Jakarta,didirikan pada tanggal 22 April 1993 dengan
Akta Notaris Sutjipto SH,Nomor 112 dan mengalami perubahan dengan Notaris yang
sama pada Tanggal 25 April 1994 dengan Akta Nomor 165,memperoleh persetujuan Penanaman Modal Asing (PMA) dari
Presiden RI Nomor B-08/Pres/I/1993 Tanggal 19 Januari 1993 dan diperkuat dengan
surat pemberitahuan Persetujuan Presiden yang dikeluarkan BKPM Nomor
16/I/PMA/1993 Tanggal 03 Februari 1993 dengan Nomor Proyek 1301/3114-03-4019.
Phillips Seafoods Indonesia Sulawesi,diresmikan pada tanggal 3 Juli
1998 oleh Bapak Hamzah Haz ( Menteri Negara/Ketua BKPM pada saat itu ) yang di hadiri oleh Bapak
Gubernur dan Bupati se Sul-Sel.
Mulai produksi percobaan Bulan April
1998 kemudian produksi komersial Mei 1998,dengan jumlah tenaga kerja pada saat
itu adalah 129 orang,karyawan tetap 28 orang dan karyawan borongan sebanyak 101
orang.
C.
WAKTU
DAN TEMPAT SURVEI
1. Waktu pelaksanaan survey
Survei
direncanakan berlangsung selama satu minggu pada tanggal 08 Juni
sampai selesai.
2. Tempat
pelaksanaan survey
Untuk memperoleh
data yang dibutuhkan dalam survei, penulis melakukan survey di PT. Phillips Seafood Indonesia dengan pertimbangan telah disetujuinya surat pengantar
dari Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Parepare.
D.
INSTRUMEN
SURVEI
Instrument survey disini, yaitu dimana pelaksanaan survey
dilakukan dengan membawa serta instrument seperti;
a. Kuesioner survey K3
b. Kertas lembar jawaban untuk jawaban
survey K3
c. Panduan tentang kesehatan dan keselamatan
kerja
d. Alat tulis
E.
PENGUMPULAN
DATA
Untuk memperoleh data pada survey ini, maka
digunakan metode sebagai berikut :
1. Metode Observasi
Yaitu dengan mengadakan pegamatan langsung pada
obyek yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas.
2.
Interview
yaitu Penelitian lapangan ini dimaksudkan untuk
memperolah data secara langsung dari obyek yang diteliti dengan melakukan
wawancara baik kepada pimpinan maupun yang berhubungan dengan penelitian ini.
F. PENYAJIAN
DATA
Penyajian data adalah semua bahan atau keterangan
yang diperlukan untuk menulis karangan. Data ini disebut informasi, setelah
dievaluasi kebenarannya, data akan menjadi fakta. Cara penyajian data yang digunakan dalam proposal survei k3 ini adalah :
·
Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau
lebih dan berlangsung antara yang mewawancarai dan yang diwawancarai.
Tujuan
dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi dimana
sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang
yang diwawancarai.
·
Pengolahan dengan komputer
Data akan diolah
menggunakan komputer dan disajikan dalam bentuk Power point didapan rekan
mahasiswa lainnya.
BAB IV
HASIL SURVEI DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
SURVEI
1.
Karakteristik
Umum Responden
Tabel
1.1
Distribusi
Responden Menurut Jenis Kelamin
di PT.Phillips Seafoods Indonesia
Jl.
Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
NO
|
JENIS
KELAMIN
|
FREKUENSI
|
PERSENTASE
( % )
|
1
|
Perempuan
|
13
|
72,2
|
2
|
Laki-laki
|
5
|
27,8
|
|
TOTAL
|
18
|
100
|
Ket.Sampel sebanyak 18 orang
Berdasarkan tabel 1.1 Distribusi Responden
Menurut Jenis Kelamin di
PT.Phillips Seafoods Indonesia Jl. Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
menunjukkan
bahwa frekuensi responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 13 orang
dengan persentase 72,2 % dan laki-laki dengan frekuensi 5 orang atau 27,8 %.
Tabel
1.2
Distribusi Responden Menurut Umur di PT.Phillips Seafoods Indonesia
Jl.
Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
NO.
|
UMUR
|
FREKUENSI
|
PERSENTASE
( % )
|
1
|
20 – 25 tahun
|
1
|
6
|
2
|
26 – 30 tahun
|
9
|
50
|
3
|
31 – 35 tahun
|
2
|
11,1
|
4
|
36 – 40 tahun
|
6
|
33,1
|
|
TOTAL
|
18
|
100
|
Ket.Sampel
sebanyak 18 orang
Berdasarkan tabel 1.2 Distribusi Responden
Menurut Umur di PT.Phillips
Seafoods Indonesia Jl. Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
menunjukkan bahwa frekuensi responden tertinggi dengan
umur 26-30 tahun dengan frekuensi 9 orang atau
50 % dan frekuensi terendah dengan umur 20-25 tahun dengan frekuensi 1
orang atau 6 %. Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa pekerja PT.Phillips
Seafoods Indonesia banyak yang berumur 26-30 tahun, kemudian dengan umur 36-40
tahun.
Tabel 1.3
Distribusi
Responden Menurut Jabatan /
Bagian di PT.Phillips Seafoods Indonesia
Jl.
Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
NO
|
PEKERJAAN
|
FREKUENSI
|
1
|
Produksi
|
4
|
2
|
Chill
storage
|
2
|
3
|
Coding
operator
|
1
|
4
|
Receiving
|
2
|
5
|
TI.produksi
|
5
|
6
|
QC
|
2
|
7
|
SPF.RT
|
1
|
8
|
SPV.RECEIVING
|
1
|
|
TOTAL
|
18
|
Ket.Sampel sebanyak 18 orang
Berdasarkan tabel 1.3 Distribusi Responden Menurut Jabatan / Bagian di PT.Phillips Seafoods Indonesia Jl.
Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi adalah pada bagian
produksi dengan frekuensi 4 orang dan terendah pada bagian Coding operator,
SPF.RT, dan SPV.RECEIVING.dengan masing-masing 1 orang.
Tabel 1.4
Distribusi
Responden Menurut Masa Kerja
di PT.Phillips Seafoods Indonesia
Jl.
Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
NO
|
MASA
KERJA
|
FREKUENSI
|
PERSENTASE
( % )
|
1
|
1 – 5 tahun
|
8
|
44,4
|
2
|
6 – 10 tahun
|
3
|
16,7
|
3
|
11 – 15 tahun
|
7
|
38,9
|
4
|
16 – 20 tahun
|
0
|
0,00
|
|
TOTAL
|
18
|
100
|
Ket.Sampel
sebanyak 18 orang
Berdasarkan
tabel 1.4 Distribusi Responden Menurut Masa Kerja di PT.Phillips Seafoods Indonesia Jl.
Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi menunjukkan bahwa frekuensi
tertinggi adalah dengan masa kerja 1-5 tahun dengan frekuensi 8 orang atau 44,4
% dan terendah dimana tidak ada responden dengan masa kerja 16-20 tahun atau
0,00 %.
Tabel 1.5
Distribusi
Responden Menurut Pendidikan
di PT.Phillips Seafoods Indonesia
Jl.
Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
NO
|
PENDIDIKAN
|
FREKUENSI
|
PRESENTASE
( % )
|
1
|
SMA / SMK
|
17
|
94,4
|
2
|
S1
|
1
|
5,6
|
|
TOTAL
|
18
|
100
|
Ket.Sampel
sebanyak 18 orang
Berdasarkan
tabel 1.6 Distribusi Responden Menurut Pendidikan di PT.Phillips Seafoods Indonesia Jl.
Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi menunjukkan bahwa frekuensi
tertinggi pendidikan responden adalah SMA/SMK dengan frekuensi 17 orang atau
94,4 % dan S1 dengan frekuensi 1 orang atau 5,6 %.
2.
Kesehatan
dan keselamatan kerja
Tabel 1.6
Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di PT.Phillips Seafoods Indonesia
Jl.
Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
NO
|
PERTANYAAN
|
JAWABAN
|
KETERANGAN
|
|
Ya
|
Tidak
|
|||
1.
|
Apakah
perusahaan memiliki organisasi k3 ?
|
|
√
|
Karena pelimpahan wewenang
mengenai kesehatan dan keselamatan kerja di PT.Phillips Seafoods Indonesia
diserahkan kepada manaajemen perusahaan.
|
2.
|
Apakah
perencanaan k3 diperusahaan terorganisir ?
|
√
|
|
Karena Perencanaan k3 di
perusahaan ditangani oleh pihak manajemen yang langsung dari permintaan
pimpinan.
|
3.
|
Apakah
perusahaan memiliki kebijakan tertulis mengenai k3 ?
|
√
|
|
Kebijakan tersebut guna
membantu dalam penanganan k3 di perusahaan, sehingga meski perusahaan tidak
memiliki organisasi penerapan k3 tetap berjalan dengan baik.
|
4.
|
Apakah terdapat pemeriksaan kesehatan khusus terhadap tenaga kerja baru ?
|
|
√
|
Karena perusahaan tidak
memiliki klinik kesehatan.
|
5.
|
Apakah perusahaan memiliki klinik
kesehatan ?
|
|
√
|
Hal ini dikarenakan
perusahaan hanya meberikan asuransi kesehatan yang sewaktu-waktu dapat
digunakan pada pelayanan kesehatan
|
6.
|
Dalam menangani kesehatan karyawan
apakah dilakukan pemeriksaan rutin ?
|
√
|
|
Hal ini agar pekerja dapat
bekerja dengan baik, dan memungkinkan peningkatan produktivitas kerja bagi
pekerja
|
7.
|
Apakah perusahaan memiliki laporan
angka kecelakaan & kesakitan TK ?
|
|
√
|
Hal ini karena belum pernah
ada kecelakaan akibat kerja yang terjadi
|
8.
|
Apakah
perusahaan melakukan penempatan pegawai sesuai keahlian masing2 TK ?
|
√
|
|
Agar keselamatan kerja dapat
terpenuhi dengan penempatan pegawai sesuai dengan keahliannya
|
9.
|
Apakah perusahaan memiliki Alat Pelindung Diri sesuai potensi bahaya yang dapat
terjadi ?
|
√
|
|
Melindungi pekerja dari
kecelakaan kerja yang sewaktu-waktu dapat terjadi
|
10.
|
Apakah karyawan
menggunakan APD pada saat bekerja ?
|
√
|
|
Agar terhindar dari
kecelakaan kerja
|
11.
|
Apakah karyawan
mengetahui risiko tidak digunakannya APD ?
|
√
|
|
Hal ini dibuktikan dengan
pekerja yang sudah membiasakan untuk selalu menggunakan APD.
|
12.
|
Apakah
perusahaan memberlakukan shift kerja ?
|
√
|
|
Pemberlakuan shift kerja pada buruh harian.
|
13.
|
Apakah perusahaan menyikapi karyawan
yang tidak mematuhi aturan, seperti terlambat misalnya ?
|
√
|
|
Hal ini dilakukan untuk
meningkatkan kedisiplinan pekerja
|
14.
|
Apakah ada faktor yang
menghambat produktivitas kerja, dan
kesehatan kerja di perusahaan ini ?
|
√
|
|
Masih ada sebagian pekerja yang kurang disiplin
|
15.
|
Apakah sering terjadi
kecelakaan-kecelakaan di
perusahaan ini ?
|
|
√
|
Hal ini karena pekerja sudah menggunakan APD.
|
16.
|
Apakah ada kerugian ekonomis dan non
ekonomis yang ditemukan akibat dari adanya kecelakaan yang dialami karyawan
di saat kerja ?
|
√
|
|
Kerugian ekonomis berupa keluarnya biaya dan non
ekonomis seperti hilangnya jam kerja
|
17.
|
Apakah
pihak perusahaan menangani karyawan yang mengalami kecelakaan kerja ?
|
√
|
|
Menangani dalam pembiayaan dan perawatan kesehatan
|
18.
|
Apakah ada jam kerja yang ditentukan
di perusahaan ini
?
|
√
|
|
Jam kerja yang ditentukan 7 jam sehari, dengan rincihan
masuk jam 08.00 dan istirahat jam 12.00 sampai jam 13.00 dan kembali masuk
sampai jam 16.00
|
19.
|
Apakah perusahaan mengikutsertakan
pegawainya pada asuransi kesesehatan ?
|
√
|
|
Hal ini dilakukan sebagai
perhatian perusahaan terhadap pekerja
|
20.
|
Jika tidak ikut asuransi, apakah Tenaga Kerja diberi tunjangan kesehatan ?
|
√
|
|
Hal ini agar bukan hanya
karyawan tetap saja yang dapat perhatian melainkan buruh harian juga
|
21.
|
Apakah
perusahaan memberikan tunjangan hari raya kepada tenaga kerja ?
|
√
|
|
Agar pekerja mendapatkan keringanan di hari raya
|
Sumber : Bapak Yunus Bachtiar selaku Controller
3.
Promosi
k3
Tabel 1.7
Promosi Kesehatan dan Keselamatan Kerja di PT.Phillips
Seafoods Indonesia
Jl.
Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
NO
|
PERTANYAAN
|
JAWABAN
|
KETERANGAN
|
|
Ya
|
Tidak
|
|||
1.
|
Apakah
kebijakan tertulis perusahaan dikomunikasikan dengan tenaga kerja ?
|
√
|
|
Kebijakan k3 perusahaan dikomunikasikan dengan cara
pelatihan dan seminar k3
|
2.
|
Apakah telah melaksanakan pelatihan/seminar mengenai K3 ?
|
√
|
|
Guna menambah pengetahuan baik pekerja maupun pihak
perusahaan terhadap k3
|
3.
|
Apakah telah ada pembinaan yang
diberikan kepada karyawan, dalam hal pencegahan kecelakaan saat kerja,
penanggulangan kebakaran, P3K, peningkatan usaha K3 pada umumnya ?
|
√
|
|
Pembinaan dilakukan secara berkala setahun sekali atau
6 bulan sekali
|
4.
|
Apakah dilakukan pengawasan di
perusahaan ini saat karyawan sedang bekerja ?
|
√
|
|
Pengawasan berlangsung saat pekerja bekerja, dimana
pengawas ditunjuk langsung oleh pimpinan untuk mengawasi pekerja dalam
bekerja
|
5.
|
Apakah
manajemen sering menyampaikan
arahan-arahan kepada karyawan terhadap kedisiplinan pekerja ?
|
√
|
|
Hal ini agar pekerja dapat disiplin dalam bekerja
|
6.
|
Adakah pengawasan yang dilakukan pada saat proses
kerja berlangsung ?
|
√
|
|
Pengawasan berlangsung saat pekerja bekerja, dimana
pengawas ditunjuk langsung oleh pimpinan untuk mengawasi pekerja dalam
bekerja
|
Sumber : Bapak Yunus Bachtiar
selaku Controller
4.
Gizi
tenaga kerja
Tabel 1.8
Gizi Tenaga Kerja di PT.Phillips Seafoods Indonesia
Jl.
Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
NO
|
PERTANYAAN
|
JAWABAN
|
KETERANGAN
|
|
Ya
|
Tidak
|
|||
1.
|
Apakah perusahaan memiliki kantin ?
|
√
|
|
Kantin berada dekat dengan perusahaan
|
2.
|
Bila terdapat kantin dalam perusahaan, Apakah dilakukan
pemeriksaan keamanan dan kesehatan makanan/minuman yg akan dikonsumsi ?
|
√
|
|
Ini dilakukan dengan cara pemeriksaan terhadap masa
kadaluarsa makanan dan minimunnya
|
3.
|
Apakah
perusahaan memperhatikan asupan nutrisi pegawainya ?
|
√
|
|
Dalam hal asupan nutrisi perusahaan memberikan snack
pada pagi hari dan makanan yang terdiri dari karbohidrat, daging, sayuran dan
buah-buahan kepada pegawai pada siang hari (waktu istirahat) dan pada sore
hari memberikan snack dan minuman hangat sesuai
|
4.
|
Apakah pemberian
nutrisi sesuai beban TK ?
|
√
|
|
Sesuai dengan beban kerja pekerja
|
Sumber : Bapak Yunus Bachtiar selaku Controller
5.
Lingkungan
Kerja
Tabel 1.9
Lingkungan Kerja di PT.Phillips Seafoods Indonesia
Jl.
Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
NO
|
PERTANYAAN
|
JAWABAN
|
KETERANGAN
|
||
Ya
|
Tidak
|
||||
1.
|
Adakah dampak/bahaya yang timbul di
perusahaan tersebut ?
|
√
|
|
Dampak yang dapat ditimbulkan perusahaan berupa limbah
hasil pengolahan rajungan terhadap lingkungan sekitarnya, karena PT.Phillips
Seafoods Indonesia berada dekat dengan pemukiman masyarakat di Jl.Lamelleng
Bojo Baru Kecamatan Mallusetasi,Kebupaten Barru.
|
|
2.
|
Apakah rutin dilaksanakan pengukuran
tingkat kebisingan ?
|
|
√
|
karena mesin yang digunakan dalam produksi rajungan
dialokasikan disuatu ruangan tertentu machine Room,sehingga tidak menimbulkan
kebisingan
|
|
3.
|
Apakah rutin dilaksanakan pengukuran
tingkat pencahayaan ?
|
|
√
|
Hal ini dikarenakan perusahaan tidak melaksanakan
|
|
4.
|
Apakah pengelolaan limbah di tempat
ini sesuai dengan standar K3 ?
|
√
|
|
Limbah berupa hasil pengolahan rajungan di buang di
tempat khusus
|
|
5.
|
Apakah
ada dampak yang ditimbulkan oleh limbah tersebut ?
|
|
√
|
limbah hasil buangan tidak berdampak karena limbah yang
dihasilkan berupa hasil rajungan yang tidak terpakai seperti
tulang-tulangnya, namun terkadang sisa pengolahan rajungan tersebut di
manfaatkan oleh sebagian buruh untuk diolah menjadi makanan dirumah mereka.
|
|
6.
|
Apakah ada cara untuk menyikapi polusi
limbah yang di akibatkan oleh perusahaan ?
|
√
|
|
Untuk penanganan apabila ada dampak dari polusi limbah,perusahaan
mengalokasikan dana untuk hal tersebut.
|
|
7.
|
Apakah kualitas di perusahaan layak
untuk dikonsumsi oleh karyawan ?
|
√
|
|
Perusahaan menggunakan air PAM
|
|
Sumber : Bapak Yunus Bachtiar selaku Controller
6. Produktivitas
kerja
Tabel 1.10
Distibusi Responden
Menurut Produktivitas Kerja di PT.Phillips Seafoods Indonesia Jl.
Lamelleng No.42 Bojo Baru Kec.Malusettasi
NO
|
PERTANYAAN
|
FREKUENSI
|
KETERANGAN
|
|
Ya
|
Tidak
|
|||
1
|
Apakah
anda bekerja sesuai dengan jam kerja yang ditetapkan ?
|
16
|
2
|
2 pekerja yang tidak bekerja sesuai dengan jam kerja
yang ditetapkan karena mereka bekerja diluar perusahaan dengan memantau alur
produksi kemana Rajungan di bawah
|
2
|
Apakah anda biasa terlambat datang bekerja ?
|
7
|
11
|
Yang menjawab ya berasalan karena masih ada
|
3
|
Adakah
sanksi-sanksi dari pimpinan jika anda
terlambat bekerja ?
|
17
|
1
|
1 orang pekerja yang menjawab tidak ada sanksi
beralasan bahwa ia tidak tahu akan adanya sanksi tersebut
|
4
|
Apakah anda pulang kerja sesuai dengan jam kerja?
|
8
|
10
|
10 pekerja yang tidak pulang kerja sesuai dengan jam kerjanya, hal ini
dikarenakan mereka terkadang masih bersosialisasi atau kumpul bersama pekerja
lain,bercanda dan sebagainya.
|
5
|
Apakah anda selalu menggunakan seragam di dalam
lingkungan kerja ?
|
18
|
-
|
Pekerja sangat disiplin dalam menggunakan seragam
|
6
|
Apakah anda selalu menggunakan tanda pengenal ketika
bekerja ?
|
10
|
8
|
8 orang yang tidak menggunakan tanda pengenal ketika
bekerja, beralasan karena mereka sudah dikenali oleh karyawan lain.
|
7
|
Apakah
peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan menjadikan anda termotivasi dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan pimpinan ?
|
18
|
-
|
Semua pekerja yang menjadi sampel menjadikan peraturan
yang ditetapkan oleh perusahaan menjadi motivasi dalam bekerja
|
8
|
Apakah jika anda melanggar peraturan tersebut, anda
siap di berikan sanksi ?
|
18
|
-
|
Mereka berpendapat bahwa karena itu sudah ketentuan
perusahaan
|
9
|
Apakah
disaat anda bekerja anda selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) ?
|
18
|
-
|
Semua pekerja selalu menggunakan APD saat bekerja
|
10
|
Apakah anda tahu bagaimana resiko tidak menggunakan APD
tersebut ?
|
17
|
1
|
Satu orang yang tidak mengetahui resiko tidak
menggunakan APD beralasan karena masih pekerja baru dalam perusahaan.
|
11
|
Setelah
bekerja, apakah anda selalu mengecek kembali pekerjaan anda ?
|
18
|
1
|
Satu orang yang tidak mengecek kembali pekerjaannya
beralasan karena pada saat bekerja, ia sudah teliti, sehingga tidak perlu
pengecekan
|
12
|
Apakah
anda bekerja sesuai dengan aturan-aturan yang ditetapkan oleh perusahaan ?
|
18
|
-
|
Aturan-aturan yang ditetapkan oleh perusahaan sudah
menjadi kesepakatan bersama dan menjadi prosedur dalam bekerja, sehingga
semua pekerja harus bekerja sesuai dengan aturan
|
13
|
Sebelum
bekerja,
apakah biasa diberikan arahan-arahan oleh pimpinan ?
|
18
|
-
|
Pimpinan selalu memberikan arahan-arahan sebelum
bekerja, agar pekerja dapat bekerja dengan baik dan termotivasi.
|
14
|
Apakah
ada kendala-kendala yang anda alami disaat bekerja?
|
15
|
3
|
Setelah ditanya 15 orang pekerja yang memiliki kendala
saat bekerja, yang menjadi kendala mereka adalah pekerjaannya perlu
kehati-hatian karena tulang crab yang dapat menusuk, dan harus menggunakan
keahlian.
|
15
|
Pernahkah
terjadi konflik antara sesama pekerja ?
|
2
|
16
|
Dua orang pekerja yang pernah mengalami konflik adalah
konflik antara mereka yang disebabkan karena masalah pribadi yang dibawah
hingga saat bekerja.
|
16
|
Apakah anda pernah mengalami kecelakaan saat bekerja ?
|
3
|
15
|
Kecelakaan yang dialami oleh ketiga pekerja adalah
kecelakaan kecil berupa tertusuk tulang crab.
|
17
|
Apakah anda pernah menderita penyakit akibat bekerja di
perusahaan ini ?
|
10
|
8
|
Adapun penyakit yang diderita yaitu sakit perut, flu,
sakit kepala dan batuk
|
18
|
Apakah anda memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan ?
|
17
|
1
|
Satu orang yang tidak memeriksakan diri disebabkan karena
sakitnya dapat sembuh dengan sendiri dan pengobatannya tidak ditanggung oleh
perusahaan
|
19
|
Jika ya, apakah perusahaan menanggung biaya pengobatan
?
|
17
|
1
|
Satu orang yang tidak di tanggung perusahaan, karena ia
adalah pekerja luar.
|
|
TOTAL
|
264
|
78
|
|
Ket.Sampel
sebanyak 18 orang
Berdasarkan Tabel 1.11 Distibusi Responden Menurut
Produktivitas Kerja diatas, produktivitas tenaga kerja di PT.Phillips Seafoods
Indonesia dengan 18 responden menunjukkan bahwa frekuensi tertinggi adalah
responden yang menjawab ya dengan frekuensi 264 dan jawaban tidak sebanyak 78
dari 19 pertanyaan.
B. PEMBAHASAN
A.
Gambaran
umum responden
Dari
tabel 1.1 Distribusi Responden Menurut Jenis kelamin hingga tabel 1.6
Distribusi responden Menurut Pendidikan menunjukkan bahwa dari hasil wawancara
dan pengamatan yang dilakukan dengan cara memberikan koesioner terhadap
manajemen perusahaan dan 18 orang pekerja terlihat bahwa jumlah pekerja tetap
wanita lebih banyak daripada laki-laki (tabel 1.1 Distribusi Responden Menurut
Jenis Kelamin) .
Kemudian
distribusi umur pekerja tetap
diperusahaan tersebut menunjukkan bahwa pekerja tetap PT. Phillips Seafoods
Indonesia rata-rata berumur 26 tahun keatas (tabel 1.2 Distribusi Responden
MenurutUmur).
Responden
yang menjadi sampel bekerja pada bagian Produksi, Chill Storage, Coding
Operator, Receiving, Ti. Produksi, QC, SPF.RT, SPV. Receiving (tabel 1.3 Distribusi
Responden Menurut Jabatan/Bagian).
Pekerja
PT.Phillips Seafoods Indonesia bekerja dengan masa kerja paling lama 11- 15
tahun (tabel 1.4 Distribusi Responden Menurut Masa Kerja).
Ketentuan
jam kerja pekerja di perusahaan PT. Phillips Seafoods Indonesia adalah 7 jam
sehari dengan ketentuan masuk kerja jam 08.00 dan istirahat jam 12.00 sampai
13.00 kemudian masuk kembali sampai jam 16.00 (tabel 1.5 Distribusi Responden
menurut Lama Kerja).
Dilihat
dari pendidikan, pendidikan tertinggi pekerja adalah S1 dengan satu orang
responden dan pekerja yang lain berpendidikan terakhir SMA atau SMK (tabel 1.6
Distribusi Responden Menurut Pendidikan).
B.
Kesehatan
dan Keselamatan Kerja
Berdasarkan hasil survei dari pihak manajemen perusahaan pada
bagian Controller menunjukkan bahwa
PT.Phillips Seafoods Indonesia tidak memiliki organisasi k3 namun pelimpahan
wewenang mengenai kesehatan dan keselamatan kerja di PT.Phillips Seafoods
Indonesia diserahkan kepada manajemen perusahaan, sehingga perencanaan k3
diperusahaan tersebut tetap terorganisir. PT.Phillips Seafoods Indonesia jg
memiliki kebijakan tertulis mengenai k3, namun pada penerimaan karyawan baru
PT.Phillis Seafoods Indonesia tidak mempersyaratkan pemeriksaan kesehatan pada
tenaga kerja baru karena perusahaan tersebut tidak memiliki klinik kesehatan.
Terlepas dari itu PT.Phillips Seafoods Indonesia tetap memperhatikan kesehatan
pekerja dengan melakukan pemeriksaan rutin terhadap tenaga kerjanya.
Berdasarkan uraian dari pihak manajemen perusahaan,
PT.Phillips Seafoods Indoneisa tidak memiliki laporan angka kecelakaan dan
kesakitan kerja hal ini karena belum pernah ada kecelakaan akibat kerja yang
terjadi. Hal ini juga karena PT.Phillips Seafoods Indonesia menempatkan pegawai
sesuai dengan keahliannya masing-masing.
Perusahaan juga memiliki Alat Pelindung Diri (APD) sesuai
dengan potensi bahasa yang dapat terjadi seperti :
a.
Safety
Helmet
b.
Masker
c.
Mitten
(sarung tangan)
d.
Overalls
(Pakaian Pelindung)
e.
Safety
Shoes
f.
dll
Setiap karyawan
yang masuk dalam lingkungan pengolahan daging rajungan dan packing room harus
menggunakan APD seperti Penutup kepala, Overalls, Safety Shoes, Mitten dan
Masker, sedangkan karyawan yang bekerja di Machine Room tidak menggunakan
Overalss namun menggunakan APD seperti Safety Helmet, Mitten, Masker dan Safety
Shoes.
PT.Phillips
Seafoods Indonesia unit Barru hanya memiliki puluhan karyawan tetap dan bekerja
sesuai dengan jam kerja yang telah ditentukan dan memberlakukan shift kerja
terhadap buruh harian yang rata-rata bekerja pada bagian packing dan pengolahan
rajungan.
Perusahaan
PT.Phillips Seafoods Indonesia selalu memperhatikan karyawannya baik itu
karyawan tetap maupun buruh harian dengan mengikutsertakan mereka pada asuransi
kesehatan dan tunjangan hari raya, walaupun tidak memperoleh asuransi kesehatan
namun perusahaan memberikan tunjangan kesehatan seperti pada buruh harian.
c.
Promosi
k3
Promosi k3 di perusahaan PT. Phillips Seafoods Indonesia
dimulai dengan mengkomunikasikan kebijakan tertulis perusahaan kepada tenaga
kerja, kemudian melakukan pelatihan/seminar dan melakukan pembinaan dalam hal
pencegahan kecelakaan kerja, penanggulangan kebakaran, P3K dan sebagainya.
Manajemen perusahaan ini juga salalu menyampaikan arahan-arahan kepada karyawan
terhadap kedisiplinan pekerja dan melakukan pengawasan pada saat proses kerja
berlangsung.
d.
Gizi
tenaga Kerja
Perusahaan PT.Phillips Seafoods Indonesia memiliki kantin
yang berada dekat dengan kantor perusahaan, keamanan dan kesehatan
makanan/minuman yang dikomsumsi juga selalu diperiksa. Dalam hal asupan nutrisi
perusahaan memberikan snack pada pagi hari dan makanan yang terdiri dari
karbohidrat, daging, sayuran dan buah-buahan kepada pegawai pada siang hari
(waktu istirahat) dan pada sore hari memberikan snack dan minuman hangat sesui
dengan beban kerjanya. Perusahaan juga menyediakan stock makanan dan minuman
apabila karyawan sewaktu-waktu membutuhkannya.
e.
Lingkungan
Kerja
Dampak yang dapat ditimbulkan perusahaan berupa limbah
hasil pengolahan rajungan terhadap lingkungan sekitarnya, karena PT.Phillips
Seafoods Indonesia berada dekat dengan pemukiman masyarakat di Jl.Lamelleng
Bojo Baru Kecamatan Mallusetasi,Kebupaten Barru.
Perusahaan PT.Phillips Seafoods Indonesia tidak
melaksanakan pengukuran tingkat kebisingan karena mesin yang digunakan dalam
produksi rajungan dialokasikan disuatu ruangan tertentu machine Room,sehingga
tidak menimbulkan kebisingan begitu pun dengan tingkat pencahayaan, dimana
tidak rutin dilaksanakan pengukuran pencahayaan.
pengolahan limbah hasil pengolahan rajungan sudah sesuai
dengan standar k3 dan limbah hasil buangan tidak berdampak karena limbah yang
dihasilkan berupa hasil rajungan yang tidak terpakai seperti tulang-tulangnya,
namun terkadang sisa pengolahan rajungan tersebut di manfaatkan oleh sebagian
buruh untuk diolah menjadi makanan dirumah mereka.
f.
Produktivitas
Kerja
Berdasarkan hasil pengolahan data koesioner dari sampel
(n=18) untuk karyawan (tabel 1.11 Distribusi Responden Menurut Produktivitas
Kerja) terlihat bahwa ada 16 pekerja yang bekerja sesuai dengan jam kerja yang
telah ditetapkan oleh perusahaan dan 2 pekerja yang tidak bekerja sesuai dengan
jam kerjanya. Dilihat dari kedisiplinan pekerja ada 7 orang pekerja yang sering
datang terlambat dari 18 orang responden., setelah ditanya mengenai adanya
sanksi dari pimpinan apabila mereka terlambat 17 orang menjawab ada dan 1 orang
lainnya menjawab tidak ada. Kemudian dilihat dari jam kerja pulang pekerja ada
8 orang yang pulang sesuai dengan jam kerja mereka dan 10 lainnya tidak, hal
ini dikarenakan mereka terkadang masih bersosialisasi atau kumpul bersama
pekerja lain,bercanda dan sebagainya.
Pekerja
PT.Phillips Seafoods Indonesia senantiasa menggunakan seragam di dalam
lingkungan kerja mereka, namun hanya ada 10 orang yang selalu menggunakan tanda
pengenal ketika bekerja dan 8 orang yang jarang menggunakan tanda pengenal.
Dari semua responden sebanyak 18 orang mengatakan bahwa
peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan menjadikan mereka termotivasi dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan pimpinan dan siap diberikan sanksi apabila
melanggar peraturan tersebut. Mereka juga bekerja sesuai dengan aturan yang
ditetapkan oleh pimpinan.
Pekerja PT.Phillips Seafoods Indonesia senantiasa
menggunakan APD saat mereka bekerja dan tahu persis dengan bagaimana resiko
apabila tidak menggunakan APD kecuali 1 orang dan selalu mengecek kembali
pekerjaan mereka setelah bekerja. Dan senantiasa mendapatkan arahan-arahan dari
pimpinan sebelum bekerja.
Menurut 15 orang pekerja ada kendala yang mereka alami
saat bekerja dan 3 orang lainnya mengatakan tidak ada. Dilihat dari rasa
kebersamaan pekerja ada 2 orang pekerja pernah mengalami konflik antar sesama
pekerja dan 16 lainnya tidak pernah mengalami konflik.
Dilihat dari kecelakaan kerja ada 3 orang pekerja pernah
megalami kecelakaan saat bekerja dan 8 orang menjawab tidak. 10 orang pekerja
juga pernah menderita penyakit tertentu akibat bekerja diperusahaan PT.Phillips
Seafoods Indonesia dan setelah ditanya penyakit yang mereka derita adalah sakit perut, flu, sakit kepala, dan batuk, sementara
8 orang lainnya tidak pernah menderita penyakit akibat bekerja diperusahaan
tersebut. Pekerja yang menderita penyakit akibat bekerja atau pun tidak
senantiasa memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan dan perusahaan menanggung
biaya pengobatannya.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil survei kesehatan dan keselamatn kerja
di PT.Phillips Seafoods Indonesia dapat disimpulkan bahwa PT.Phillips Seafoods Indonesia sudah
menerapkan kesehatan dan keselamatan kerja dengan baik yang dapat dilihat dari
:
1.
perencanaan
organisasi k3 yang terorganisir dan kebijakan k3 yang dikomunikasikan kepada
pekerja dengan baik.
2.
penetapan
jam kerja yang sesuai dengan peraturan menteri tenaga kerja dan transmigrasi RI
tentang waktu kerja paling lama 12 jam sehari tidak termasuk waktu istirahat selama
1 (satu) jam.
3.
PT.Phillips seafoods Indonesia senantiasa
memperhatikan pekerja dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan
pemberian asuransi kesehatan dan tunjangan kesehatan bagi pekera yang tidak
mendapat asuransi ditambah dengan pemberian tunjangan hari raya kepada pekerja.
4.
Dari
promosi k3 PT.Phillips Seafoods Indonesia melakukan pelatihan/seminar dan
melakukan pembinaan dalam hal pencegahan kecelakaan kerja, penanggulangan
kebakaran, P3K dan sebagainya. Manajemen perusahaan ini juga salalu
menyampaikan arahan-arahan kepada karyawan terhadap kedisiplinan pekerja dan
melakukan pengawasan pada saat proses kerja berlangsung.
5.
PT.Phillips
Seafoods Indonesia selalu memperhatikan asupan nutrisi pekerjanya sesuai dengan
beban kerja.
6.
pengolahan
limbah hasil pengolahan rajungan sudah sesuai dengan standar k3 dan limbah
hasil buangan tidak berdampak karena limbah yang dihasilkan berupa hasil
rajungan yang tidak terpakai seperti tulang-tulangnya, namun terkadang sisa
pengolahan rajungan tersebut di manfaatkan oleh sebagian buruh untuk diolah
menjadi makanan dirumah mereka.
7.
Dari
produktivitas kerja karyawan, karyawan PT.Phillips Seafoods Indonesia bekerja
dengan kedisiplinan yang sudah cukup baik, baik dari kepatuhan akan peraturan
perusahaan, jam kerja, dan pengetahuan akan pentingnya penggunaan APD.
B. SARAN
Berdasarkan
hasil survei kami meyarankan agar perusahaan memiliki klinik kesehatan,
sehingga pemeriksaan kesehatan dapat dilakukan secara berkala dan khusus
dilingkungan kerja. Kemudian organisasi k3 seharusnya bisa berdiri sendiri
sehingga SMK3 perusahaan kedepannya semakin baik.
DAFTAR PUSTAKA
Buchori
(2007). Manajemen Kesehatan Kerja dan Alat Pelindung Diri. USU
Repository. Available from; http://www.library.usu.ac.id. Di akses tanggal 26 Mei 2012.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20494/4/Chapter%20II.pdf Di akses tanggal 26 Mei 2012
Tawi, Mirzal,
2008, Pemberdayaan Masyarakat dalam
Promosi Kesehatan, diambil dari http://syehaceh.wordpress.com/2008/05/13/pemberdayaan-masyarakat-dalam-promkes, Di akses tanggal 27 Mei 2012
L
A
M
P
I
R
A
N
0 komentar:
Posting Komentar