PT.PUPUK
KALTIM
1. CARILAH
SALAH SATU BANTUK/POLA MANAJEMEN K3 YANG DITERAPKAN DI PERUSAHAAN/ONDUSTRI
A. TAHAP POACE
·
PLANNING
Mencegah timbulnya dampak
negatif oleh paparan amoniak selama program pengosongan tanki berlangsung.
·
ORGANIZING
i.
Membentuk
dan melaksanakan hazop.
ii.
Membuat
prosedur kerja untuk keselamatan dan lingkungan :
- Tahap pemindahan amoniak
cair dari tangki F-3001 ke tangki 22-T- 101.
- Tahap pekerjaan penguapan
dan pengkondensasian kembali cairan amoniak F3001 yang tidak dapat dipompa.
- Tahap pembakaaran uap
amoniak yang tidak dapat dikondensasi oleh Refrigerant.
- Tahap pembuatan larutan
amoniak water 10 % - 30 %
- Tahap pelaksanaan injeksi
amoniak water 10 %-30 % ke F – 3001 .
- Tahap unload amoniak
water
iii.
Melakukan
antisipasi bahwa larutan yang mengalir,karena pengosongan tangki dibagian dasar
dimungkinkan banyak mengandung oli yang harus dikumpulkan. Oli ini dikumpulkan,
dimasukkan dalam drum dan disimpan digudang penyimpanan oli bekas .
iv.
Kotoran
berupa pasir dapat dibuang ketempat pembuangan akhir.
v.
Melakukan
pengolahan limbah sisa amoniak dari tangki di chemical pound area Fire Ground.
·
ACTUATING
i.
Melakukan
evaluasi dan rewiew dari setiap aktifitas dibawah selanjutnya mengusulkan
,prosedur untuk dibakukan .
Pola produksi bersih yang diterapkan pada program
pengosongan tangki :
a.
Reduce
: memindahkan sebanyak mungkin cairan amoniak dari tangki F-3001 ke tangki lain
T-101. Sehingga cairan amonia tertinggal menjadi sangat sedikit dan beban
pengolahan limbah di chemical pond berkurang .
b.
Recycle
dan Reuse : mengencerkan amoniak dalam tangki dengan konsentrasi tinggi dengan
air menjadi amoniak water ,selanjutnya diolah kembali dipabrik urea,sehingga
mengurangi jumlah sisa amoniak yang harus dibuang dan mengolahnya menjadi produk
.
c.
Recovery:
rencana mengproses limbah amoniak menjadi pupuk cair .
·
CONTROLING
i.
Melaksanakan
monitoring pada tiap tahapan pekerjaan .
ii.
Meyakinkan
proses pemisahan oli dan air (pemisahan oli dan air ditangki pemisah,pemisahan
oli dan air dengan mobil penyedot,pengumpulan oli dibak oli di Fire Ground.
iii.
pemisahan
oli dan air langsung dari drum,penangan oli yang tercecer atau mengalir
kesewer).
iv.
Penggunaan
Chemical pound secara benar.
·
EVALUATING
a.
Prosedur
operasi telah dibuat dan dilaksanakan oleh operator akan tetapi mengingat bahwa
penyebab kecelakaan bisa disebabkan oleh factor manusia, maka dalam SOP perlu
di tambah pengingat terutama dalam menjaga tekanan tangki melalui pengoperasian
kompresor yng handal, sebagai berikut : Prosedur operasi compressor refrigeneration
:
Kondisi
Saat Start- Up
- Lakukan pemeriksaan
sebelum start up.
- Lakukan pemeriksaan
status system / peralatan sebelum start up dimulai.
- Lakukan pemeriksaan
menyeluruh system pendukung termasuk pelumasan, system cooling water serta system
pendukung lainnya.
Kondisi Saat Operasi Normal.
Lakukan pembebanan sesuai kebutuhan. Monitoring dann
pengaturan seluruh peralatan pendukung maupun utama.
- Monitoring kondisi operasi serta status keselamatan system
dan
peralatan.
- Monitor dan aktifkan system interlock untuk
memastikan bahwa shut
down system peralatan
akan selalu tercontrol dan berjalan dengan aman
dan efektif.
Kondisi Saat Shut Down
- Pastikan penyebab shut down dengan
personil dari system terkait sebelum melakukan isolasi atau shut down system
peralatan. Lakukan pengendalian untuk meminimasi kerusakan dan bahaya. Shut
down system sesuai prosedur.
Lakukan pemeriksaan awal untuk menentukan perbaikan / pemeliharaan
yang perlu dilakukan agar system / peralatan dan lakukan persiapan untuk
kegiatan perbaikan.
- Siapkan work
permit untuk pekerjaan tersebut. Pengingat
diatas ditulis dan di laminating atau dijadikan buku saku bagi operator.
Sedangkan untuk pegangan dalam monitoring perlu mengetahui “Performance Killer” seperti :
- Fluktuasi level dan cairan amoniak dalam tanki.
- Kegagalan instrumentasi atau kesalahan indikasi.
- Electrical Failure.
- Mechanical Failure.
- Problem operasi
B. TUJUAN
MANAJEMEN K3
i.
Menciptakan
rasa aman bagi pekerja dan masyarakat sekitar.
ii.
Semua
karyawan menjadi tahu tentang bahaya amoniak dan tata cara penyelamatan diri.
iii.
Memperkecil
jumlah korban.
MANFAAT
MANAJEMEN K3
i.
Dapat
digunakan untuk penyempurnaan SOP (standart
operation prosedure)
operasional pabrik yang lebih aman.
ii.
Dapat
mengetahui kelemahan sistim tanggap darurat yang sudah berjalan selama ini .
iii.
Dapat
ditetapkan peralatan-peralatan baku dan sarana penunjang untuk keselamatan dan
kelancaran dalam penyelamatan
C. KELEBIHAN DAN
KEKURANGAN DARI PROSES MANAJEMEN K3 YANG
DI LAKSANAKAN
KELEBIHAN :
·
Memilki
sistim pengamanan secara berlapis .
·
Pelaksanaan
pemeriksaan berkala sebagai jaminan ditemukanya penyimpangan bai material
maupun prosedur ,sehingga secara dini dapat dilakukan perbaikan.
·
Dukungan
dan komitmen maajemen serta dukungan dana untuk pengadaan saran
pengaman,perbaikan dan peningkatan kemampuan tenaga kerja tercukupi.
·
Peluang
training bagi oprator dan karyawan lain yang terkait termasuk mengundang
konsultan dapat dipenuhi.
·
Kerja
sama tim yang baik dalam memecahkan permasalahan pengamanan sistim tangki.
·
Sistim
operasi dengan teknologi canggih memudahkan karyawan /operator dalam bekerja.
KEKURANGAN
·
Rendahnya
budaya K3 dan safety minded karyawan tingkat bawah.
·
Disiplin
karyawan dalam penggunaan alat pelidung diri
·
Prosedur-prosedur
K3 dan Lingkungan yang kurang diperhatikan,sehingga kurang maximum dalam
penerapannya.
·
Peralatan
yang sebagian sudah berumur tua, sehingga performance tinggi peralatan
diragukan.
·
Lokasi
berada dilingkungan laut, sehingga banyak material logam terkorosi.
2. PENDAPAT ATAU SARAN MENGENAI POLA MANAJEMEN K3 DI PT.PUPUK
KALTIM
·
Diharapkan kepada
karyawan PT.PUPUK KALTIM perlu
adanya pelatihan tentang pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja dimana
pemeriksaan dilakukan secara periodic,
minimal satu kali dalam satu bulan.
·
Program
keselamatan kerja merupakan gambaran dari faktor meningkatnya produktivitas kerja di PT.PUPUK KALTIM maka diharapkan kepada karyawan terutama pada
perusahaan memperhattikan tingkat kesehatan setiap karyawan baik dari faktor
lingkungan maupun faktor fisik.
0 komentar:
Posting Komentar